Stoikisme Cara Hidup Tetap Tenang Meski Dalam Situasi Sulit

Cara Hidup Stoikisme

Stoikisme atau biasa disebut filosofi teras adalah sebuah cara untuk hidup yang lebih tenang dan lebih fokus pada pengembangan pribadi untuk menjadi lebih baik. Filosofi stoic adalah cara untuk tetap tenang ketika menghadapi situasi sulit yang tidak terduga. Salah satu tujuan penting dalam stoikisme adalah penguasaan diri. Seseorang yang bisa menguasi dirinya dengan baik cenderung tenang, tahan mental, dan punya emosi yang seimbang.

Prinsip dari stoikisme adalah kita hanya mengendalikan apa yang bisa kita kendalikan, yaitu pikiran dan tindakan kita sendiri. Sedangkan apapun selain hal itu adalah hal eksternal yang berada pada luar kendali kita. Hal eksternal tersebut adalah semua peristiwa, situasi, atau tindakan dan perilaku orang lain yang bisa mempengaruhi keadaan kita.

Cara Hidup Stoikisme

Dalam stoikisme, kita hanya bisa memastikan bahwa perilaku dan tindakan kita selaras dengan apa yang kita butuhkan guna memenuhi keinginan kita. Semakin kita mencoba mengendalikan apa yang tidak bisa kita kendalikan, maka kita akan semakin merasa frustasi dan kecewa. Jadi tetaplah bekerja dan berusaha sebaik mungkin, dan serahkan apapun hasilnya kepada Allah. Stoikisme mengajarkan agar tidak menghabiskan tenaga dan waktu sedikitpun untuk mengeluh jika keinginannya belum tercapai. Seorang stoic selalu mengharapkan yang terbaik, namun juga menyiapkan dirinya jika skenario terburuk terjadi.

Stoikisme membantu kita untuk tetap tenang sehinga mampu berikir jernih, serta tidak overthinking, mampu mengambil keputusan terbaik dan menghindari frustasi. Stoikisme adaah filosofi praktis yang bisa kita latih dalam keseharian.

Pandangan Stoikisme

Stoikisme tentang Manusia dan Alam Semesta

Manusia sebagai elemen terpenting dalam penciptaan alam semesta dianugerahi nalar oleh Allah untuk menjadi pemimpin di muka bumi dalam rangka menyelenggarakan keteraturan dunia. Namun, manusia bukan satu-satunya elemen, ia hanya salah satu bagian dari semesta. Keberadaan manusia selalu terkait dengan keberadaan pihak lain, merusak tatanan semesta berarti merusak atau mengancam keberadaan manusia itu sendiri.

Alam semesta diciptakan oleh Allah dengan tujuan tertentu. Semua yang ada didunia ini mempunyai unsur-unsur ketuhanan dalam penciptaannya, karena Allah meliputi segala sesuatu. Alam semesta berjalan dengan pola-pola tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Dan untuk menjaga harmoni  dengan alam, maka setiap makhluk harus menjalankan perannya masing-masing.

Manusia yang bijaksana harus sadar bahwa ia hanya bagian dari rangkaian tak terpisahkan keteraturan dunia, bahwa ia setara posisinya dengan ciptaan lain. Dan setiap kepentingannya harus terintegrasi terhadap kepentingan makhluk lain. Jika seseorang bertindak selaras dengan alam semesta, ia akan merasa bahagia dan merdeka. Bertindak secara tepat dalam kebaikan, dan hidup dalam harmoni yang sempurna.

Stoikisme Tentang Kebaikan dan Kebahagiaan

Pandangan stoikisme tentang kebaikan yang selaras ; Satu-satunya kebaikan adalah hidup secara harmonis dengan alam, akalnya sendiri, dan Tuhan. Hubungan antara dirinya dengan yang lain harus berjalan secara selaras dan seimbang. Tidak semua yang terjadi pada manusia itu berada dalam kendali hidupnya. Ada hal-hal yang tidak bisa manusia kontrol. Manusia yang baik atau buruk adalah yang bisa mengendalikan semua yang berada dalam kontrolnya agar selaras dengan alam dan hukum Sang Pencipta. Agar tercipta harmoni dalam kehidupan, setiap manusia harus melakukan kebaikan-kebaikan. Maka dengan kebaikan itu jiwa manusia akan merasa damai.

Pandangan stoikisme tentang kebahagiaan dan kebaikan ; Kebahagiaan adalah satu-satunya yang baik dalam kehidupan. Kebahagiaan lahir dari kebajikan, dan kebajikan hanya dapat tercapai dengan menggunakan akal yang jernih. Sebaliknya kejahatan itu lahir karena menolak akal sehat. Ada empat jenis emosi yang dapat merusak jernihnya pikiran yaitu hasrat, ketakutan, kesenangan, dan rasa sakit. Rumus dari stoikisme adalah mengganti empat emosi itu dengan menggunakan akal sehat.

Stoikisme Sebagai Cara Hidup

Stoikisme sebagai cara hidup agar tetap lestari dengan tetap menjaga keselarasan. Segala sesuatu dalam alam semesta ini memiliki satu prinsip keteraturan sebagai bagian dari seluruh alam semesta. Dan dalam segala sesuatu ada kecenderungan untuk melestarikan diri untuk menghidupkan prinsip keteraturan tersebut.

Oleh karena itu, kita dapat menjaga harmoni kita dengan alam semesta dengan mengikuti dorongan pelestarian diri ini supaya tidak punah. Maka tidak salah jika seseorang ingin mengejar keinginannya, misalnya mencari kekayaan atau ketenaran. Namun keinginan tersebut harus dicapai dengan tenang, sehingga tidak menjadi frustasi jika keinginan tersebut tidak  terpenuhi.

Tidak ada yang bisa mengusik kebahagiaan orang yang bijaksana. Karena ia tidak peduli dan enggan memikirkan sesuatu yang membuatnya tidak bahagia dan sesuatu yang menyusahkan hidupnya.

Hal Mendasar dalam Filsafat Stoikisme

Keinginan Harus Berada Dalam Kontrol Kita

Kunci kebahagiaan adalah pada keinginan. Kita bahagia saat mendapatkan yang kita inginkan. Namun jika kita menginginkan sesuatu yang diluar kontrol kita, hasilnya pasti kekecewaan dan tidak bahagia. Sedangkan jika kita mendapatkannya kita akan takut kehilangan. Dalam stoikisme, kita harus menginginkan apa yang dapat kita kontrol. Banyak sekali hal yang terlihat didunia ini berada di luar kuasa kita. Oleh karena itu, kita harus selalu siap berkata ‘you are nothing in relation to me’ (engkau tidak ada hubungannya denganku) terhadap apapun kepada siapapun agar tidak merasa kecewa.

Kebebasan Dengan Tidak Bergantung Pada Hal Eksternal

Whoever, therefore, wants to be free, let him neither wish for everything, not avoid anything, that is under the kontrol of others, or else he is necessarily a slave.

Oleh karena itu, stoikisme mengajarkan, siapapun yang ingin bebas, janganlah ia menginginkan atau menolak segala sesuatu yang berada dalam kontrol orang lain. Kalo tidak, ia pasti akan menjadi budak. Inginkan saja apa yang dapat kamu kontrol.

All can be free internally in mind, None can be free without in body. Akal bisa bebas dalam berkeinginan, namun untuk mewujudkan keinginan tidaklah bebas, harus memenuhi syarat.

Kiasan Pemanah (APATHE)

Seseorang yang bijaksana seperti pemanah yang tidak banyak peduli tentang apakah hasil panahnya mencapai target atau tidak, namun lebih peduli apakah ia sudah melakukan yang terbaik saat memanah (apathe). Lakukan segala sesuatu semaksimal mungkin sesuai peran, tanpa berpikir bagaimana hasilnya. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Saat seorang bijaksana melihat anak terancam tenggelam, ia akan berusaha menyelamatkan anak itu. Apakah ia sukses atau gagal, ia akan menerimanya tanpa merasa bangga atau menyesal, atau kehilangan kebahagiannya. Selamat atau tidaknya anak itu bukan sesuatu yang baik atau buruk. Sepanjang orang bijaksana tadi telah melakukan yang paling baik yang dapat ia lakukan. Maka ia tidak akan menyesal.

We are actors playing roles we do not choose, and our duty is to play them as best we can, knowing that our fate is part of a much larger order (epistetus). Kita adalah actor yang memainkan peran yang tidak kita pilih, dan tugas kita adalah memainkannya sebaik mungkin, mengetahui bahwa nasib kita adalah bagian dari tatanan yang jauh lebih besar.

Do not seek to have everything that happenes as you wish, but wish for everything to happen as it actually does happen, and your life will be srene. Jangan berusaha agar segalanya terjadi seperti yang engkau inginkan, namun inginkanlah agar segalanya terjadi seperti yang seharusnya terjadi, dan hidupmu akan tenang.

Mengenal Tokoh Stoikisme

ZENO

Alam semesta ini semuanya tertib dan tertata.

Kejahatan /kekacauan itu adalah peristiwa dalam rangka ketertiban /kebaikan yang lebih sempurna.

Segala yang terjadi sudah ditentukan sebelumnya.

Manusia itu bebas dalam arti menerima atau memberontak atas takdir yang telah ditetapkan atas pribadinya.

Seseorang dapat mencapai kebahagiaan (ketenangan jiwa) dengan menerima bahwa apapun yang terjadi adalah yang terbaik.

Perbanyaklah mendengar daripada berbicara.

SENECA

Its not that life is too short,its that we waste it. Bukan karena hidup ini terlalu singkat, melainkan karena kita yang menyia-nyiakannya.

Life is long enough for the very greatest of things. Hidup ini cukup panjang untuk melakukan hal-hal yang besar.

What do we pay for what we crave? Apa yang kita bayar untuk apa yang kita dambakan?

No one finds out what he can do expect by trying. Prepare and practice. Tidak ada yang tahu apa yang bisa ia harapkan dengan mencoba. Persiapkan dan praktikkan.

Keep your goal in view. Worthy, right fit. Measure yourself and the task. Joy and consistency. Pertahankan tujuanmu. Layak, dan benar. Ukur pribadi dan tugasmu. Nikmati dan konsisten.

Consider life as a whole. Other service. Inner growth. Pertimbangkan hidup secara keseluruhan. Layanan lainnya. Pertumbuhan dalam pribadi.

Assosiacet with those who make you better. Learn, teach. Bergaul dengan mereka yang membuatmu lebih baik. Belajar dan mengajar.

EPICTETUS

Philosophy should be tru and practical. Filsafat harus benar dan praktis.

Focus what is in your powe. Mengontrol internal dan memahami eksternal baru kemudian lahirkan keinginan.

Opinion that’s is just an appearance and not a real thing. Direct your mind. Pendapat itu hanya bagaimana kenampakannya, bukanlah hal yang nyata. Arahkan pikiranmu.

Death is unavoidable live nobly. Kematian tidak datat terhindarkan, maka dari itu hiduplah dengan mulia.

It is impossible for a man to learn what he thinks he already knows. Gak usah capek2 debat, gak usah capek2 mengajari orang yang merasa sudah pintar.

Make the best use of what is in your power, and take the rest as it happens. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang menjadi kekuatanmu, dan ambil sisanya saat itu terjadi.

The essence of philosophy is that we should live so that our happiness depends as little as possible on external causes. Inti dari filosofi adalah bahwa kita harus hidup sedemikan rupa sehingga kebahagiaan kita sesedikit mungkin bergantung pada sebab-sebab eksternal.

Hindari memberitahu kepada semua orang tentang pengembangan pribadi yang sedang kita usahakan.

MARCUS AURELIUS

You don’t need to go to the mountains. You can, whenever you choose, retreat into yourself. Change is necessary. Kamu tidak perlu pergi ke gunung. Kamu bisa kapanpun kamu mau, mundur ke dalam diri sendiri. Perubahan itu perlu.

Desire fame? Remember how small your places is and how quickly everything is forgotten. Ingin ketenaran? Ingt seberapa kecil tempatmu dan seberapa cepat semuanya akan terlupakan.

Renew your spirit. Beliefs principles valves. Perbaharui semangatmu. Katupkan rinsip keyakinanmu.

Obstacles are fuel if the fire is strong. Hambatan adalah bahan bakar jika apinya kuat.

Be careful about your mental habbits. Berhati-hatilah dengan kebiasaan mentalmu.

Be flexible adapt. Jadilah luwes dalam beradaptasi.

Role models what would they think and do. Pikirkan dan lakukan seperti siapa yang menjadi teladanmu.

Very little is necessary for a happy life. Sangat sedikit yang kita perlukan untuk hidup bahagia.

You : irrational (change your reacton), rational (teach, accept nature, no point getting frustrated). Act justly, be satisfied. Pribadimu : irasional (mengubah reaksimu), rasional (Mengajar, menerima sifat, tidak ada gunanya frustasi). Bertindak adil, dan merasa puas.

Everything we hear is an opinion, not a fact. Everything we see is a perspective, not the truth. Semua yang kita dengar adalah opini, bukanlah fakta. Semua yang kita lihat adalah perspektif, bukan kebenaran.

If you hear that someone is speaking ill of you, instead of trying to defend yourself you should say “he obviously does not know me very well. Since there are so many other faults he could have mentioned”. Jika kamu mendengar bahwa seseorang berbicara buruk tentangmu. Alih-alih mencoba membela diri, kamu harus mengatakan “ia jelas tidak mengenal saya dengan baik. Karena masih banyak kesalahan lain yang bisa ia sebutkan”.

Latihan Cara Hidup Stoikisme

Latihan Cara Hidup Stoikisme

Kurangi Mengeluh

Ketika kita sedang mengeluh, kita tengah mengarahkan energi kita ke luar sehingga kita mengkhawatirkan hal-hal eksternal yang berada diluar kontrol kita. Filosofi stoikisme mengajari tentang pentingnya internal pengembangan pribadi . Fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, bukan hal eksternal yang berada diluar kendali kita.

Latih Penderitaan

Latih apa yang paling kita takutkan, simulasikan. Kita semua takut dengan penderitaan, apapun bentuknya. Untuk melatih ketangguhan menghadapi penderitaan, para stoic menyarankan kita untuk melatih penderitaan dengan cara membayangkan skenario terburuk yang bisa terjadi dalam hidup. Dan jika kemalagan benar-benar terjadi, maka kita akan tetap merasa baik-baik saja. Melatih penderitaan mempersiapkan kemampuan kita untuk tenang jika penderitaan itu benar-benar terjadi dalam hidup kita.

Dikotomi kendali

Ketika melihat situasi bedakan apa yang bisa kita ubah dan yang tidak bisa kita ubah. Sekeras apapun berusaha kita tidak akan bisa memaksa orang lain untuk meyukai kita, jika mereka sudah memutuskan untuk tidak menyukai kita. Fokus saja pada apa  yang bisa kita ubah, yaitu pikiran dan tindakan kita sendiri.

Latih persepsi

Memilih untuk tidak tersakiti maka kita tidak akan tersakiti. Jangan merasa tersakiti, maka kita tidak akan tersakiti.

Lihat segala sesuatu dari perspektif yang lebih luas

Memandang dari atas mengubah penilaian kita pada sejumlah hal, kemewahan, kekuasaan, perang, dan sejumlah kekhawatiran dalam kehidupan sehari-hari menjadi terlihat konyol. Ingat ; tidak ada yang kekal dalam hidup ini. Status, reputasi, prestasi, barang atau orang,kehadiran semua ini tidak ada yang permanen dalam hidup kita. Yang paling penting dalam hidup seorang stoic adalah menjadi orang baik dan melakukan hal yang benar selama kita msih hidup.

Memento mori /mengingat kematian

Kita bisa meninggalkan hidup ini kapan saja, jadikanlah ini penentu apa yang kita lakukan, ucapkan, dan pikirkan dalam hidup ini.

Amorfati /cintai takdirmu

Jangan berharap sesuatu terjadi seperti yang kau inginkan, sebaliknya berharaplah apa yang terjadi, akan terjadi sebagaimana mestinya,maka dari itu engkau akan bahagia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top