Semua Urusan Dimudahkan Allah
Semua orang ingin urusan dimudahkan dalam segala hal, mulai dari pekerjaan hingga kegiatan sehari-hari. Dalam dunia yang serba cepat ini, tidak jarang kita merasa kewalahan menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menemukan cara yang efisien guna menyederhanakan hidup.
Urusan Dimudahkan Sebab Selalu Bertaubat Kepada Allah
Keutamaan taubat kepada Allah salah satunya adalah dimaafkan semua kesalahan. Dan diberikannya kembali fasilitas yang terhalang karena kesalahan yang telah diperbuat. Oleh karena itu, bertaubatlah agar semua urusan dimudahkan oleh Allah. Allah memerintahkan kita untuk selalu bertaubat dalam akhir ayat surah An-nur ayat 31. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung”.
Perintah taubat nasuha tertuang dalam QS. At-Tahrim ayat 8 sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ yā
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At-Tahrim: 8)
Perkataan nabi Nuh kepada kaumnya yang tertuang dalam surah Nuh ayat 10-11
(10) فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
(11) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
(12) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
Terdapat kisah orang-orang yang urusan dimudahkan sebab bertaubat
Hasan Bashri rahimahullah
Ada orang yang datang kepada Hasan Bashri rahimahullah. Tiga orang yang sedang mempunyai masalah. Yang pertama datang mengatakan wahai imam, saya sudah lama sakit tidak pernah sembuh sudah berobat kesana kemari tidak sembuh-sembuh. Apa saran anda? Kata Hasan Bashri istighfar dan bertaubat kepada Allah, dengan taubat yang benar, yang Nasuha, yang tulus kepada Allah, perbanyak istighfar sampai engkau melihat jalan keluarnya.
Yang kedua, kami sudah lama menikah dan belum mempunyai anak. Apa saran anda? Perbanyak istighfar dan taubat, amalkan. Orang yang ketiga datang dan bertanya , “saya sudah lama bekerja namun keadaannnya masih begini saja belum kaya-kaya juga”. Perbanyak istighfar dan taubat. Setelah kepergian tiga orang tersebut, murid-muridnya (ada yang mengatakan istrinya) berkata ” kenapa anda hanya menyuruh istighfar dan taubat, padahal orang-orang ini mungkin butuh sesuatu yang lain?”. Maka kata Hasan Bashri, tidakkah engkau membaca firman Allah dalam surah Nuh. Nuh berkata beristighfar dan bertaubatlah kepada Tuhan kalian karena Dia Maha menerima taubat hamba-Nya, maka Dia akan turunkan rizki yang banyak dari langit, dan Dia pasti akan menambahkan untuk kalian harta yang banyak dan juga keturunan.
Imam Nawawi
Imam Nawawi berpendapat para ulama telah sepakat bahwa taubat dari seluruh perbuatan maksiat adalah wajib hukumnya, dan wajib dilakukan dengan segera dan tidak boleh ditunda baik itu dosa kecil maupun dosa besar. Hanya saja perbedaannya jika dosa kecil bisa diampuni dengan sholat, dengan wudhu, dengan sedekah, berbakti kepada orang tua, menjenguk orang sakit, dan ibadah-ibadah yang lainnya.
Namun jika dosa besar harus dengan taubat nasuha, artinya betul-betul kembali kepada Allah dengan tulus dan ikhlas. Imam Nawawi mengatakan ada tiga syarat yaitu meninggalkan dosa-dosa itu seketika, menyesali dosa tersebut, dan berjanji kepada Allah untuk tidak mengulanginya. Kata ulama semua orang yang berbuat dosa, Allah akan datangkan penyesalan. Jika ketiga syarat tersebut dilakukan, maka Allah akan terima taubatnya.
Hadist Nabi
Dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy’ari Raḍiyallahu ‘anhu, dari Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda “sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala selalu membuka tangannya diwaktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari, dan sesungguhnya Allah membuka tangannya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan pada malam hari, begitulah terus hingga matahari terbit dari barat (hari kiamat). (Hadis shahih Riwayat Muslim)
Hadist selanjutnya yaitu bahwa Allah Subhanahuwata’ala sangat gembira dengan taubat hambanya (Allah menginginkan kita untuk masuk surga, dan tidak menginginkan kita masuk neraka). Dibandingkan dengan seseorang diantara kalian yang membawa seluruh bekalnya diatas tunggangannya. Melewati padang pasir yang tak bertuan, dia berjalan, kemudian beristirahat di bawah sebuah pohon yang tidak begitu rindang. Lantas tertidur dan waktu dia bangun dia tidak menemukan tunggangannya beserta bekalnya.
Kemudian dia berkeliling mencarinya namun tidak ketemu, dia putus asa dan berkata pada dirinya sendiri “saya akan kembali ke pohon dimana tempat saya tidur, dan saya berharap pada saat saya bangun saya sudah mati”. Maka dia kembali ke pohon itu, dia tidur, dan saat dia bangun dia temukan tunggangan beserta bekalnya sudah ada di depannya. Bagaimana gembiranya orang ini bisa melanjutkan kehidupan, maka Allah lebih gembira dengan taubat hambanya dibandingkan gembiranya orang tersebut. Resep ini, curhat dengan Allah Subhanahuwata’ala dan bertaubat dari dosa-dosa, dipastikan keduanya dengan izin Allah menjadi penyebab utama semua usaha akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Urusan Dimudahkan Sebab Selalu Menyertakan Allah Dalam Setiap Usaha
Dengan menyertakan Allah dalam setiap usaha kita, maka setiap urusan dimudahkan oleh Allah. Orang yang mengerjakan setiap usahanya tanpa melibatkan Allah didalamnya, bisa disebut dia adalah orang yang sombong. Sombong karena telah mengira keberhasilan yang telah ia capai semata-mata karena usahanya. Seperti Qarun, yang mengira semua kekayannya adalah disebabkan oleh kecerdasannya. Atau Fir’aun yang merasa memiliki kelebihan yang berasal dari dirinya sendiri dan mengaku sebagai Tuhan.
Mulailah setiap aktivitas dengan meminta pertolongan Allah. Sholatlah dua rakaat sebelum bekerja, meminta supaya diberkahi usahanya. Urusan dimudahkan dalam setiap langkah, dan diberikan keberhasilan. Namun ada yang perlu disadari bahwa keberhasilan bagi seseorang yang beriman, keberhasilan yang diberikan oleh Allah bisa terwujud hari ini, besok, sebagian hari ini, sebagian besok, atau bisa diberikan saat nanti di akhirat.
Selagi kita benar dalam menjalankan usaha, proses dalam memenuhi kebutuhan kita, dan cara yang kita tempuh adalah jalan yang benar, maka kita akan mendapatkan hasil yang sesungguhnya. Selain orang yang beriman, menilai sebuah keberhasilan adalah pencapaian yang didapat dari lahir sampai akhir hayat. Sedangkan keyakinan orang yang beriman menilai keberhasilan yaitu pencapaian yang diberikan Allah dari dunia hingga kehidupan diakhirat. Orang beriman meyakini jika setelah melakukan usaha, maka keberhasilan sudah pasti diberikan Allah, baik langsung di dunia atau diberikan di kehidupan akhirat.
Merasa Sangat Butuh Kepada Allah
Sumber keberhasilan seseorang, setiap urusan dimudahkan Allah, hidup terasa nyaman, pikiran tenang, adalah dengan setiap saat mempunyai perasaan benar-benar merasa butuh kepada Allah yang Maha Pengampun. Tunjukkan kebutuhan kita, keterbatasan-keterbatasan kita kepada Allah yang Maha Kaya, Maha Kuasa dan tidak ada yang lain yang mampu selain dari Allah.
Maka semua persoalan akan menjadi mudah. Namun yang jadi masalah adalah bahwa semua yang terjadi harus sesuai dengan kehendak kita, harus sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Maka hal inilah yang dapat membuat hidup menjadirumit. Lakukan saja apa yang kita bisa, dan jangan mengatur kehendak Allah harus sesuai dengan kehendak kita.
Urusan Dimudahkan Sebab Memperkuat Hubungan dengan Allah
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari terdapat berbagai masalah yang sering kita hadapi. Kemacetan jalan, tekanan pekerjaan dari atasan, tekanan keadaan rumah, bullian di sosmed, komentar yang menyakiti, pekerjaan yang tidak ada habisnya. Hal ini yang sering membuat kita menjadi stress dan terasa gila.
Maka dari itu kita harus memperkuat hubungan kita kepada Allah, menyadari bahwa Allah Maha Besar. Jika kita merasa diri kita besar, ketika kita diremehkan orang maka hati kita akan terasa sakit. Namun jika kita merasa bukan apa-apa, dan yang Maha Besar hanyalah Allah, maka rasa sakit itu akan dengan mudah terobati, atau bahkan hinaan orang tidak akan berefek di hati kita. Jika kita menerima pujian, maka kembalikan pujian tersebut kepada Allah, karena yang Maha Suci hanyalah Allah, sedangkan kita banyak salah dan banyak dosa.
Berusaha Selalu Terkoneksi dengan Allah
Disetiap perubahan waktu kita harus mengoneksikan diri dengan Allah melalui sholat. Awal hari diwaktu subuh, tambahkan diwaktu dhuha, bergeser waktu dzuhur, condong matahari di waktu ashar, tenggelam matahari berwarna merah di waktu maghrib, hilang warna merah sempurna malam di waktu isya, bangun tengah malam di waktu tahajjud. Jangan sampai ada disetiap pergeseran waktu kita terputus koneksi dengan Allah. Disaat kita risau hati, gundah gulana, ambil wudhu hadapkan diri ke kiblat dan serahkan kehidupan kita kepada Allah. Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat.
Mengadu kepada manusia hanya menyebabkan kecewa, berharap kepada harta akan binasa, berharap kepada kawan (hari ini kawan besok menjadi lawan), berharap kepada atasan hanyalah sia-sia, satu-satunya tempat bergantung hanyalah Allah yang Maha Kuasa. Tidak ada jalan lain agar hidup kita menjadi tenang dan mudah kecuali memperkuat hubungan kita kepada Allah. Hidup ini memang perlu kita pikirkan, namun jangan terlalu dipikirkan, karena tak akan pernah selesai dengan hanya menggunakan otak dan pikiran kita. Tetaplah berusaha dan bertawakallah kepada Allah Subhanahuwata’ala. Selain dengan sholat, hubungan dengan Allah juga bisa diperkuat dengan membaca alqur’an ataupun banyak berdzikir, hidupkan hati istirahatkan pikiran.