Prinsip Hidup Seorang Muslim
Prinsip hidup adalah sebuah nilai dasar yang dijadikan seseorang atau kelompok sebagai pedoman untuk berpikir dan bertindak dalam kehidupannya. Setiap orang maupun kelompok mempunyai prinsip yang berbeda dalam hidupnya karena tujuan yang berbeda pula. Prinsip hidup penting untuk selalu diingat dalam kehidupan sehari-hari agar tetap berjalan sesuai tujuan.
Begitu juga seorang muslim yang mempunyai prinsip hidup sebagai pedoman dalam mencapai tujuannya, yaitu selamat dan bahagia dunia akhirat. Pedoman seluruh muslim berakar dari dua sumber yaitu Al-Qur’an dan Hadist yang dapat dipelajari sendiri namun dianjurkan untuk belajar dari para ulama agar garis keilmuan sampai jalur nabi Muhammad. Berikut beberapa prinsip hidup yang harus dipunyai seorang muslim:

Menjadikan Dunia Sebagai Tempat Untuk Mencari Bekal Kehidupan Akhirat
Dunia sebagai tempat yang sementara dan kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat. Dunia sebagai tempat mengumpulkan bekal dan persiapan untuk kehidupan akhirat. Kesuksesan hidup bagi seorang muslim adalah masuk surga dan jauh dari api neraka. Seorang muslim menyikapi kehidupan dunia sebagai kesenangan yang sementara dan juga kesengsaraan yang sementara.
Dunia Hanya Digenggaman Tangannya, Bukan Dihatinya
Kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan diakhirat yang kekal abadi. Perbanyaklah bekal karena perjalanan setelah kematian masih sangat panjang hingga ke surga. Ringankan barang bawaan yang bersifat duniawi dan tidak dakan dibawa seperti harta, jabatan, tahta dan lainnya, karena sesungguhnya rintangan dan cobaan yang akan dihadapi setelah berpisah dengan dunia sangatlah berat. Orang islam mempunyai prinsip hidup bahwa semua itu hanya titipan, bukan jadi milik kita selamanya.
Oleh karena itu jadikan dunia cukup dalam genggaman tangan namun tidak terikat dihati. Agar ketika waktunya berpisah, kita mudah untuk merelakannya. Beramallah dengan ikhlas karena sesungguhnya Allah maha Mengetahui apa yang terbersit dalam pikiran dan hati kita. Keikhlasan adalah modal utama dalam beramal, tanpa keikhlasan amal yang kita perbuat akan sia-sia. Tanpa adanya bekal untuk kehidupan akhirat, maka kita seperti mengarungi lautan tanpa perahu.
Umur Sebagai Modal Untuk Menggapai Kebahagiaan Surga
Untuk mencari bekal kehidupan diakhirat, manusia diberikan modal berupa umur selama didunia. Oleh karena itu kita harus memanfaatkan sebaik mungkin sebelum umur kita habis. Umur manusia dimuka bumi tidak dapat diprediksi kapan berakhirnya. Setiap orang diberikan umur yang berbeda-beda sampai sesuatu yang pasti tiba, yaitu kematian. Saat kematian menjumpainya, maka seluruh kesempatan untuk beramal telah putus. Tidak ada lagi kesempatan untuk beramal dan mengumpulkan bekal sekalipun kita memohon waktu satu detik untuk kembali.
Disaat itulah semua orang akan menyesalinya. Pergunakan setiap kesempatan agar bernilai ibadah. Pergunakan hidupmu sebelum matimu, mudamu sebelum tuamu, kayamu sebelum miskinmu, sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu luangmu sebelum waktu sibukmu. Cari bekal akhirat dengan cara bertaqwa kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, menjauhi larangan-Nya, dimudahkan dalam beramal dan kebaikan.
Perbaiki selalu amal ibadah yang kita lakukan, karena setiap waktu kita berpotensi untuk merusak ibadah yang kita lakukan sendiri. Memohon ampunan setiap melakukan kesalahan. Dan memohon untuk selalu mendapat petunjuk dalam beramal. Orang yang merugi adalah ketika umur seseorang berkurang, namun amal ibadah tidak meningkat. Dan orang yang bangkrut adalah ketika umur berkurang namun dosa terus bertambah. Seorang muslim tidak boleh melakukan kesalahan yang sama. Seorang muslim harus cerdas dan menggunakan akal dalam setiap perbuatannya.

Mengambil Bagian dari Dunia Secukupnya
Seorang muslim tidak akan lalai jika sedang dalam kesenangan dunia, dan tidak akan terus merasa sedih ketika sedang menderita. Sifat dari dunia itu sendiri adalah sesuatu yang sedikit, cepat rusak, sulit didapat, dan tidak sempurna. Dunia diberikan sifat sedikit karena dunia tidak pernah bisa memenuhi segala kainginan manusia. Diberi sifat rusak karena semua yang ada didunia ini ada batas masanya. Untuk mendapatkan dunia, kita juga harus bekerja susah payah dan tak kenal lelah. Dan segala sesuatu yang kita dapatkan didunia ini selalu kurang, tidak pernah sempurna.
Setelah menunaikan ibadah dalam rangka memenuhi hak-hak Allah dan kewajiban sebagai makhluk, kita diperintahkan untuk mencari karunia Allah dimuka bumi untuk memenuhi hak-hak diri sendiri. Jika kita bertawakal kepada Allah, maka Allah akan memberikan rezeki kepada kita seperti Allah berikan rezeki kepada seekor burung yang keluar dari sarangnya dalam keadaan perut yang lapar dan kembali dalam keadaan perut yang kenyang.
Mencari karunia Allah berarti mencari sebab-sebab rezeki. Rezeki digunakan sebagai pendukung ibadah, seperti makan agar kuat dalam beribadah, infaq sedekah, kegiatan sosial, naik haji, mencukupi kebutuhan keluarga, dan lain sebagainya. Jika kita diberi kelapangan rezeki maka gunakan hal tersebut sebagai pendukung dalam beribadah. Allah melapangkan rezeki bagi sebagian orang, dam menyempitkan bagi sebagian yang lain.
Didunia ini selain kita diperintahkan untuk beribadah, kita juga diperbolehkan mengambil sebagian dari dunia ini sesuai dengan batasan dan cara yang ditetapkan Allah. Kita boleh memakan makanan yang baik dan halal, menikah dengan orang yang kita cintai, membangun keluarga yang menyenangkan, menikmati keindahan alam dengan jalan-jalan, dan lain sebagainya.
Semua itu dilakukan secara tidak berlebihan dan melampaui batas, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Pergunakan semua fasilitas yang didapatkan didunia sebagai alat untuk menggapai ridha Allah. Itulah prinsip hidup seorang muslim yang berorientasi akhirat namun tetap bisa menikmati kehidupan dunia.

Selalu Berusaha Berbuat Kebaikan
Berbuat baik kepada seluruh makhluk Allah juga harus dijadikan sebagai prinsip hidup. Bahkan kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam perlombaan ini tidak ada yang kalah, yang ada hanya yang baik dan yang lebih baik. Berbuat baik tidak harus selalu dengan hal yang menakjubkan, minimal tidak membuat kerusakan saja sudah merupakan perbuatan baik.
Sebuah perbuatan bisa dianggap baik jika perbuatan tersebut bermanfaat bagi sekitarnya atau minimal tidak membuat kerugian bagi yang lainnya. Jika kita belum bisa bermanfaat bagi orang lain, maka jangan menjadi sebab kerugian baginya. Segala perbuatan baik yang kita kerjakan akan kembali kepada kita kebaikan yang sama bahkan bisa berlipat ganda.
Perbuatan baik yang dilakukan dengan tulus ikhlas akan diterima oleh Allah dan perbuatan kita akan diridhai-Nya. Berbuat baiklah seperti Allah berbuat baik. Jika Allah selalu mencukupi kita dengan makanan dan segala urusan dimudahkan, maka kita lakukan hal yang semisalnya seperti memberi makan orang yang kelaparan dan membantu orang yang sedang kesusahan. Prinsip seorang muslim yaitu akan menyesal ketika ada kesempatan untuk melakukan kebaikan namun ia melewatkannya.
Tidak Membuat Kerusakan Dimuka Bumi
Sebelum Adam manusia pertama diciptakan, malaikat meragukan akan eksistensi manusia untuk menghuni muka bumi. Manusia dinilai malaikat sebagai makhluk yang akan membuat kerusakan dimuka bumi dan melakukan perbuatan saling menumpahkan darah. Namun Allah lebih mengetahui tentang penciptaan-Nya. Manusia telah dinobtkan sebagai khalifah di muka bumi, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan bumi agar Allah tidak kecewa telah mempercayai kita manusia sebagai pemimpin dimuka bumi.
Jika bumi kita jaga, maka bumi juga akan menjaga dan merawat kita. Allah telah menyiapkan kebutuhan umat manusia pada bumi dalam segala hal, mulai dari makanan minuman, perhiasan, tempat tinggal, dan yang lainnya. Kita dan bumi harus saling bekerjasama dan saling menjaga. Membuat kerusakan dimuka bumi akan mengundang murka Allah dan kerugian bagi semua penghuninya. Ibarat seseorang diberi sebuah rumah lengkap dengan kebutuhannya, namun ia merusak dan menghancurkannya.
Salah satu penyebab terjadinya kerusakan di muka bumi adalah kebodohan. Kebodohan tentang bagaimana cara memanfaatkan dan melestarikan bumi, apa yang menyebabkan bumi menjadi rusak dan cara memulihkannya. Selain kebodohan, bumi juga bisa rusak karena sifat tamak yang ada didalam diri manusia. Oleh karena itu dibutuhkan ilmu dan kebijaksanaan untuk membuat bumi tetap lestari.
Itulah beberapa prinsip hidup seorang muslim dalam menjalani setiap langkah hidupnya.