Mengenal Personal Selling

Personal selling adalah salah satu metode pemasaran yang melibatkan interaksi langsung antara penjual dan calon pembeli. Dalam personal selling, penjual berusaha untuk membangun hubungan personal dengan calon pembeli, memahami kebutuhan mereka, dan menawarkan solusi yang sesuai.

Ciri-ciri Personal Selling

Personal selling memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari metode pemasaran lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-cirinya:

1. Interaksi langsung: Melibatkan komunikasi langsung antara penjual dan calon pembeli. Ini memungkinkan penjual untuk merespons secara langsung terhadap kebutuhan dan keinginan calon pembeli.
2. Hubungan personal: Berfokus pada membangun hubungan personal antara penjual dan calon pembeli. Dengan memahami calon pembeli secara individu, penjual dapat memberikan solusi yang lebih efektif.
3. Penyesuaian: Memungkinkan penjual untuk menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan kebutuhan calon pembeli. Ini memungkinkan penjual untuk memberikan informasi yang relevan dan menarik bagi calon pembeli.
4. Proses jangka panjang: Melibatkan proses penjualan yang lebih panjang. Penjual perlu mengikuti calon pembeli dari tahap awal hingga akhir, membangun kepercayaan dan memastikan kepuasan pelanggan.
5. Feedback langsung: Memberikan kesempatan bagi penjual untuk mendapatkan feedback langsung dari calon pembeli. Ini memungkinkan penjual untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan lebih baik.

Langkah-langkah Personal Selling

Proses personal selling melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti oleh penjual. Berikut adalah lima langkah umum dalam personal selling:

1. Penetapan Tujuan: Penjual perlu menetapkan tujuan yang jelas sebelum memulai prosesnya. Tujuan ini dapat berupa peningkatan penjualan, memperluas pangsa pasar, atau membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
2. Pendekatan: Langkah ini melibatkan pendekatan awal terhadap calon pembeli. Penjual perlu memperkenalkan diri, membangun kepercayaan, dan menarik minat calon pembeli untuk melanjutkan proses penjualan.
3. Penyajian: Setelah mendapatkan minat calon pembeli, penjual perlu menyajikan informasi tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Penjual harus menggambarkan manfaat produk dengan jelas dan menjawab pertanyaan calon pembeli.
4. Negosiasi: Tahap ini melibatkan negosiasi harga, syarat pembayaran, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan transaksi. Penjual perlu berusaha mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
5. Tutup: Langkah terakhir dalam personal selling adalah menutup penjualan. Penjual perlu mengkonfirmasi keputusan pembelian calon pembeli dan menyelesaikan transaksi dengan baik.

Contoh

Personal selling dapat ditemukan dalam berbagai situasi dan industri. Berikut adalah contoh-contohnya:

• Penjualan mobil: Seorang sales mobil bertemu dengan calon pembeli, menjelaskan fitur-fitur mobil, dan membantu calon pembeli dalam proses pembelian.
• Penjualan asuransi: Seorang agen asuransi bertemu dengan calon pembeli, menganalisis kebutuhan asuransi mereka, dan menawarkan polis yang sesuai.
• Penjualan perangkat elektronik: Seorang sales perangkat elektronik memberikan penjelasan tentang produk, memberikan saran tentang pilihan terbaik, dan membantu calon pembeli dalam memilih perangkat yang sesuai.
• Penjualan properti: Seorang agen properti bertemu dengan calon pembeli, mengunjukkan properti yang tersedia, dan membantu calon pembeli dalam proses pembelian atau sewa properti.
• Penjualan perangkat lunak: Seorang sales perangkat lunak bertemu dengan calon pembeli, menjelaskan fitur-fitur perangkat lunak, dan membantu calon pembeli dalam proses pembelian dan implementasi.

Personal selling memiliki peran penting dalam membangun hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan penjualan. Dengan memahami ciri-ciri dan langkah-langkah personal selling, penjual dapat mengoptimalkan proses penjualan dan mencapai keberhasilan yang lebih baik.