Penipuan Online Catfishing
Apa Itu Catfishing?
Jika kamu masih aktif sebagai pengguna medsos dan aplikasi kencan, maka berhati-hatilah jangan sampai kamu jadi korban catfishing. Zaman semakin maju dengan teknologi yang mutakhir. Salah satu produk teknologi yang sangat pesat kemajuannya adalah teknologi komunikasi, terutama media sosial dan aplikasi kencan. Begitu juga dengan perilaku kejahatan. Tindakan penipuan sekarang menjadi lebih mudah didunia maya, salah satunya adalah kejahatan catfishing. Mungkin kamu pernah mendengarnya, atau justru pernah menjadi korban tanpa kamu mengerti situasinya.
Istilah “catfishing” berasal dari film dokumenter berjudul “Catfish” yang dirilis pada tahun 2010, di mana seorang pria berhubungan dengan seorang wanita yang ternyata menggunakan foto dan informasi identitas orang lain. Catfishing merupakan salah satu praktik penipuan yang dilakukan secara online di dunia maya, dimana seseorang membuat akun atau identitas palsu untuk memikat perhatian orang lain. Biasanya terjadi dalam konteks hubungan romansa percintaan. Bukan hanya membuat mental menjadi sakit, para korban biasanya juga dirugikan secara finansial dan yang lebih parah lagi bisa menghancurkan masa depan. Oleh karena itu, penting untuk kita mengulik seluk beluk tentang tindak kejahatan catfishing ini, agar kita dan orang terdekat kita tidak lantas menjadi korban.

Mengapa Orang Melakukan Catfishing?
Ada berbagai motivasi yang mendasari mengapa seseorang melakukan kejahatan catfishing. Dari seringnya merasa kesepian, hingga tindakan mencari keuntungan dengan mengeksploitasi orang lain. Berikut beberapa alasan orang melakukan catfishing:
1.Kesepian
Rasa kesepian yang melanda seseorang di dunia nyata, membuat mereka merasa terasing dan terisolasi. Mereka mencoba untuk mengusir kesepiannya dengan menjalin hubungan di dunia maya. Dengan membuat akun palsu, mereka mencoba mendapatkan teman hanya untuk mengisi kekosongan hatinya tanpa niat tulus. Mereka melakukan ini untuk mengurangi resiko yang dapat mempengaruhi kehidupannya di dunia nyata, yaitu sakit hati karena penolakan, kehancuran reputasi, maupun malu karena ketidakjujuran.
2.Mencari Cinta
Ada banyak orang yang tidak merasa percaya diri denga napa yang dimilikinya di kehidupan nyata. Mereka melakukan catfishing dengan identitas palsu untuk memikat calon korbannya. Mereka percaya akan mendapatkan hubungan romantis melalui kata-kata tanpa perlu terbebani dengan kekurangan didunia nyata.
Kondisi ini hanya akan membuahkan ilusi cinta yang tak akan pernah mungkin mereka petik hasil manisnya karena hubungan dibangun diatas kebohongan tanpa kejujuran. Ketika kebenaran terungkap, mereka hanya akan meninggalkan luka tanpa rasa bersalah, menambah rasa kehilangan, dan pengkhianatan yang kan berujung pada depresi, kecemasan, dan mempengaruhi kesehatan mental.
3.Mengeksploitasi Orang Lain
Kebanyakan dari kasus catfishing adalah tindakan untuk mencari keuntungan pribadi dengan mengeksploitasi orang lain. Mereka pada awalnya bersikap manis, seperti mudah memuji, senang mendengarkan keluh kesah, menjadi teman ngobrol yang nyaman, hingga akhirnya mereka dapat mendapatkan semua informasi pribadimu.
Dari sinilah eksploitasi akan dimulai. Banyak kasus catfishing melibatkan penipuan keuangan, di mana mereka akan meminta uang dengan berbagai alasan yang mengelabui. Mereka akan memanipulasi kita dengan rasa bersalah jika saja kita tidak bisa membantu meringkankan kesulitan mereka.
Selain itu mereka juga bisa memeras kita dengan memberikan ancaman untuk menyebarkan informasi pribadi, baik itu identitas, obrolan yang sensiti, foto, ataupun video. Sampai hingga kamu berada dalam kontrol dan kekuasaan mereka. Dan boom, hidupmu akan segera berubah mengerikan.
Ciri-ciri Umum Catfishing
Terdapat beberapa ciri umum yang bisa membantu kita untuk mengenali para pelaku kejahatan catfishing. Biasanya mereka bertingkah misterius dalam identitas namun suka pamer pencapaian, dengan tujuan agar kita menjadi tertarik dan mempercayainya. Dan ketika kita sudah mulai nyaman dan percaya, maka dengan mudah kita akan memberikan banyak informasi tentang diri kita. Awas, sebelum memberikan kepercayaan, pahami terlebih dulu tanda-tanda dibawah ini jika kamu tidak ingin menyesal kemudian.
1.Menghindari Tatap Muka
Para pelaku catfishing biasanya berkomunikasi hanya lewat chat saja, sangat anti untuk diajak bertatap muka didunia nyata. Mereka akan cari banyak alasan untuk tidak menggunakan video call, apalagi bertemu secara langsung. Bahkan hanya sekedar berbicara melalui telepon saja mereka akan menolak dengan berbagai alasan.
2.Banyak Memuji
Kamu merasa selama ini tidak mendapat banyak pujian dari orang-orang di sekelilingmu di dunia nyata. Namun sangat berbeda Ketika kamu di dunia maya, si dia selalu memuji-muji kamu bahkan untuk hal-hal yang sepele. Tentu saja setiap orang termasuk kamu akan sangat senang untuk dipuji. Namun, inilah perangkap sebenarnya. Kamu akan terus fokus pada dirimu dan rela memberikan apa yang kamu punya hingga tak ada sedikitpun rasa curiga kepadanya. Karena dia telah memberimu kebahagiaan, meskipun itu semu.
3.Sering Memberikan informasi yang tidak konsisten
Mereka, para catfisher sering memberikan informasi yang berbeda mengenai latar belakang, pekerjaan, dan aktivitas keseharian mereka. Mereka sering merevisi apa yang telah mereka katakan sebelumnya agar kamu tidak curiga. Bahkan mereka sering berbelit-belit saat menjelaskan tentang dirinya sendiri. Ketika mereka menyadari kamu sudah mulai curiga, mereka akan melontarkan banyak pertanyaan padamu sebagai Upaya untuk menghindar.
4.Profil Akun Media Sosial atau Platform Dating yang Tidak Biasa
Banyak pelaku catfishing menggunakan foto-foto hasil editan atau mengambil dalam berbagai situs alias foto palsu. Mereka hanya mengupload sedikit foto, hamper tidak pernah mengubah foto profilnya untuk jangka waktu yang lama. Dalam setiap foto yang diupload, tidak ada satupun yang mengunggah foto mereka sendiri saat beraktivitas sehari-hari. Hal ini sangatlah mencurigakan. Karena pada dasarnya, seseorang membuat akun medsos bertujuan untuk berbagi tentang kehidupannya. Sedangkan para pelaku catfishing, mereka justru tidak pernah membagikan cerita sedikitpun.
5.Berani Meminta Bantuan
Inilah tujuan akhir dari para pelaku catfishing, mereka hanya menginginkan kamu melakukan apa yang dia inginkan. Biasanya mereka akan membuatmu merasa Bahagia dulu, dengan mendengarkan cerita dan keluh kesahmu atau dengan memujimu. Kemudian mereka akan menyampaikan bahwa mereka sedang butuh bantuan. Berawal dari memintamu untuk membelikan pulsa atau kuota internet, memintamu untuk memberikan informasi, foto, video pribadi, hingga ketika semua privasimu berada ditangan mereka, mereka akan memerasmu dengan semua itu.
Cara Menghindari Catfishing Saat Online Dating
Kita sudah mengetahui ciri-ciri pelaku catfishing, modus, dan dampaknya terhadap kehidupan korbannya. Untuk menghindari kita menjadi korban, kita harus bersikap waspada dan menahan diri untuk segera akrab dan membuka diri. Jangan terburu-buru memberikan informasi penting dan data pribadi. Cari terlebih dahulu informasi tentangnya. Cara pertama yang yang efektif adalah dengan mengajak panggilan video call untuk menilai keasliannya.
Lihat akun dan profilnya secara seksama. Ajak dia untuk bertemu muka. Jika memang sulit untuk mendapatkan informasi dan selalu mencoba menghindar dengan berbagai alasan, sebaiknya jangan ditanggapi. Itu bukti bahwa dia menolak untuk berkomitmen. Dan jika sudah terlihat ciri-ciri bahwa ia berniat untuk melakukan catfishing, jangan ragu untuk segera memutus hubungan sebelum kamu merasa nyaman dan akhirnya menyesal.