Kecerdasan Interpersonal Ini Bisa Buat Orang Jadi Pemimpin

 Kecerdasan Interpersonal

Orang yang mempunyai kecerdasan interpersonal tinggi cenderung pandai dalam mengajar dan memimpin orang lain. Banyak yang beranggapan bahwa kecerdasan interpersonal adalah bakat sejak lahir (gawan bayi). Namun demikian, sebenarnya kecerdasan ini bisa bisa kita kembangkan seperti jenis kcerdasan lainnya.

Kecerdasan Interpersonal Ini Bisa Buat Orang Jadi Pemimpin

Apa itu keceredasan interpersonal?

Orang dengan kecerdasan interpersonal tinggi mampu untuk mengetahui dan mengendalikan orang lain dalam interaksi sosial. Mereka mampu untuk memahami perasaan orang lain dan bisa menafsirkan isyarat verbal maupun non-verbal. Biasanya mereka adalah orang yang mudah berteman dan belajar dengan melibatkan diri dalam diskusi dan percakapan. Kebanyakan orang dengan KI (Kecerdasan Interpersonal) tinggi adalah orang yang ramah, mempunyai toleransi, bisa memahami dan menghargai sudut pandang orang lain. KI juga biasa disbut dengan kcerdasan sosial.

Jenis-jenis Kecerdasan

Pada tahun 1983, Howard Gardner, seorang Psikolog, dan Profesor di Harvard, menerbitkan buku Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Buku ini memiliki dampak besar pada cara kita memandang kecerdasan. Jika sebelumnya kecerdasan hanya terbatas pada apa yang kita sebut dengan IQ (kemampuan bernalar dan memecahkan masalah), teori Gardner mengemukakan sembilan jenis kecerdasan atau biasa disebut dengan kecerdasan majemuk, yaitu;

Kecerdasan musikal: mengidentifikasi suara dan ritme, peka terhadap nada, cepat menghafal irama dan lagu, suka bernyanyi.

Visual dan Spasial: memvisualisasikan dan menyadari lingkungan sekitar, kemampuan mengnali objek, pola, posisi, dan mudah membaca peta dan denah serta mampu berpikir kreatif.

Linguistik (bahasa) : menggunakan kata-kata secara efektif, kemampuan untuk mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.

Logis-Matematika: berpikir secara konseptual dan abstrak, memahami sebab akibat, dan tertarik dengan analisi angka

Kecerdasan Interpersonal: memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif, bisa menikmati berada ditengah klompok.

Kecerdasan Intrapersonal: memahami perasaan terdalam seseorang, kemampuan mengenali diri, percaya diri, mampu menyatakan apa yang disukai atau tidak disukai.

Kinestetik (gerakan): menggunakan tubuh secara efektif, kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan senang dengan kegiatan fisik.

Eksistensial ; keingintahuan mengapa ssuatu itu ada, mngapa kita hidup, apa itu kematian? Sehingga sring dihibingkan dengan kecrdasan spiritual

Kecerdasan Naturalistik: memiliki pengetahuan unik tentang tumbuhan dan alam, peduli alam

Cara Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal

Setiap individu mempunyai jumlah kecerdasan yang berbeda-beda. Orang yang berbeda secara alami akan memiliki lebih dari satu jenis kecerdasan dibandingkan yang lain, namun seseorang dapat mengembangkan dan meningkatkan semua jenis kecerdasan tersebut. Disini kita akan membahas tetang kecerdasan interpersonal yang perlu dikuasai dalam hidup kita. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal:

Berikan Apresiasi

Setiap orang bisa bekerja dengan lebih baik, menghasilkan lebih banyak ketika orang disekitarnya menghargai dan mengapresiasi apa yang dilakukannya. Berikan pujian dan apresiasi secara tulus, lakukan kontak mata, nada suara yang hangat dan ceria, serta akhiri kalimat dengan nada menurun. Ketika orang merasa apa yang telah ia lakukan dihargai dan di perhatikan orang lain, mereka cenderung akan merasa bahagia saat bekerja. Dan hasilnya mereka akan bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih baik.

Cobalah untuk mengapresiasi secara lebih spesifik seperti “kamu sangat pandai mengatur waktu bekerja dan beristirahat. Kamu tidak pernah lembur, namun pekerjaanmu selalu tepat waktu”.

Bangun Hubungan yang Erat dan Bermakna

Hubungan erat dan bermakna berati kita selalu hadir dalam kehidupannya. Mengetahui kabar, apakah hidupnya sedang sulit ataukah mudah. Dalam keadaan baik ataukah buruk. Memahami apa yang sangat mereka butuhkan saat ini dan berusaha untuk membantunya. Seorang pemimpin yang mempunyai hubungan mendalam dengan pengikutnya, akan selalu berusaha untuk membantu dan mengajari bagaimana ia harus keluar dari permasalahan, bukan meninggalkannya dan mencari yang baru.

Untuk membangun hubungan yang erat, luangkanlah waktu untuk berbicara dengan santai dan ajukan pertanyaan agar bisa mengenal mereka dengan lebih baik. Kamu mungkin akan terkejut dengan permasalahan hidupnya, cerita masa lalunya, atau mimpi yang ia punya untuk masa depan.

Berempati dan Peduli

Bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Berempati memanglah hal yang tidak mudah, karena kebanyakan orang hanya sibuk memikirkan diri sendiri dan keinginannya. Empati adalah kemampuan untuk bisa memahami perasaan orang lain. Cobalah bayangkan bagaimana jika kamu berada dalam posisi orang lain ketika mereka sedang merasa sedih, kesulitan, kecewa, dan tak berdaya.

Jangan pernah membuat lelucon dengan teman lain ketika ada satu teman yang sedang mengalami musibah. Cobalah untuk mendampinginya dengan bertanya mengapa ia merasa sedih atau kecewa. Dengarkanlah penjelasannya dan bayangkan kamu berada dalam posisinya agar bisa merasakan rasa yang sama. Orang yang sedang bersedih biasanya hanya butuh teman yang menemani dan mendengarkan kisahnya.

Ciptakan Suasana yang Kondusif

 Bagaimana bisa sebuah tim bisa menjadi lebih maju dan bekerja lebih baik ketika tempat bekerjanya penuh dengan konflik. Yang ada semua target akan penuh dengan kegagalan. Kesamaan visi dan misi adalah hal yang penting untuk selalu menjaga keutuhan dan persatuan. Oleh karena itu, sebagai pemimpin harus punya watak adil dalam penyelesaian konflik demi menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Pemimpin harus memahami persoalan dengan berbagai sudut pandang. Bisa menginspirasi orang untuk bekerja sama menuju tujuan bersama.

Untuk bisa menjadi pemimpin yang mempunyai sikap adil sebagai juru damai, cobalah untuk selalu melatih kesadaran (self awareness) dengan meditasi. Melatih kesadaran dapat membantu mengurangi stress dan meningkatkan ketenangan. Untuk membantu orang lain agar bisa berdamai dan menciptakan lingkungan yang kondusif, maka kamu juga harus merasakan kedamaian dengan diri sendiri terlebih dahulu. Jadilah tempat yang nyaman untuk orang lain berkeluh kesah dan menyimpan rahasianya.

Pahami Pesan Tersirat

Untuk bisa memahami orang lain, bukan hanya dari apa yang mereka katakan melalui bahasa verbal. Kepekaan terhadap bahasa non verbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, nada suara, juga bisa membentuk komunikasi. Itulah yang biasa orang sebut dengan bahasa isyarat untuk menyampaiakan pesan tersirat.

Jika ingin menjadi seorang pemimpin atau ingin cerdas dalam bersosialisasi, maka kamu harus memperhatikan setiap detail agar bisa memahami maksud pesan yang ingin disampaikan. Misal seperti ketika teman kita atau anggota kelompok atau anak buah sedang merasa lelah letih dengan melipat wajahnya, jangan beri mereka tambahan pekerjaan. Cobalah untuk bertanya “apa yang bisa aku bantu?”.

Menjadi Negosiator yang Baik

Biasanya negosiasi identik dengan manipulasi untuk mendapatkan apa yang menjadi kepentingannya. Namun, seorang negosiator yang baik adalah ia yang bisa menggunakan win-win solution dalam mengantisipasi dan memecahkan setiap permasalahan dalam kelompok. Negosiator yang baik mampu memahami motivasi apa yang membuat seseorang mengambil keputusan.

Cobalah untuk  berlatih menanyakan “mengapa”. Pertanyaan ini bisa membantumu memahami mengapa orang ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan, motivasi apa yang mendorong mereka mengambil keputusan.

Misal, ketika seorang anggota menyatakan diri ingin keluar dari kelompok, tanyakan “mengapa”. Pertanyaan ini membantu kita untuk memahami apa yang menjadi masalahnya dan apa yang dia inginkan. Apakah karena tidak cocok dengan lingkungan kerja, teman yang toxic, gaji kecil, terlalu banyak beban pekerjaan, ataukah ada hal diluar sana yang lebih menjanjikan. Dengan begitu kita bisa menawarkan beberapa pilihan agar ia tetap berada dalam kelompok kerja.

Jika masalahnya gaji kecil, mungkin kita bisa menawarkan tambahan gaji dengan tambahan pekerjaan. Atau jika masalahnya adalah teman yang toxic, kita bisa menawarkan pindah divisi, dan lain sebagainya.

Mengorganisir

Salah satu tanda seseorang mempunyai kecerdasan interpersonal yang kuat adalah ia mampu mengorganisir anggota kelompoknya, mendelegasikan tugas, dan mengarahkan. Mengorganisir kelompok berarti membuat mereka saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tanyakan kepada kelompok apa yang bisa mereka kerjakan untuk menggapai tujuan bersama. Biasanya orang akan bisa bekerja lebih baik untuk bidang yang mereka sukai dan kuasai. Ketika mereka bekerja sama dengan bahagia, maka semangat yang luar biasa akan memenuhi suasana kerja.

Mendorong Orang Untuk Mencintai Diri

Ingatkan selalu kepada orang ketika mereka terlalu sibuk bekerja dan melayani orang lainnya bahwa mereka berhak atas hidupnya sendiri dengan merawat dan mencintai diri sendiri. Bahwa mereka layak untuk hidup sehat secara fisik, mental, dan emosional. Dengan memperhatikan apa yang diri mereka sendiri butuhkan, mereka akan bisa lebih baik dalam melayani, mendukung, dan mencintai orang lain. Cintai diri sendiri terlebih dahulu, agar bisa lebih mudah mencintai orang lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top