Misteri Siksa Kubur: Fakta yang Dipercaya atau Hanya Bualan?

Misteri Siksa Kubur

Masihkah kita harus percaya siksa kubur? bagaimana jika hal itu tidak nyata? dan juga bagaimanakah jika memang siksa kubur itu nyata ada di alam yang berbeda?

Beberapa hari ini ramai pada membicarakan tentang film siksa kubur yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar. Film bergenre horor psikologis ini sudah banyak ditonton oleh jutaan orang. Memang ya kebanyakan masyarakat Indonesia mayoritas sangat gemar dengan film horror, jadi nggak mengherankan kalo film ini langsung diserbu banyak penonton. Saya sendiri belum menonton secara langsung karena masih sibuk kerja (maklum ditinggal lebaran banyak kerjaan yang masih menunggu untuk diselesaikan). Berhubung nggak belum bisa nonton, yaudah cari-cari aja, trailer, sinopsis dan review filmnya di internet.

Siksa Kubur Benarkah Ada?

Berdasarkan informasi yang saya kulik, jadi di film ini mengisahkan seorang perempuan yang bernama Sita yang tidak mempercayai adanya siksa kubur bagi orang-orang yang paling berdosa selama hidup didunia. Dan menganggap bahwa agama hanyalah untuk menakut-nakuti saja. Oleh sebab itu, ia memutuskan diri untuk melakukan uji coba, “Apakah benar siksa kubur itu benar adanya?”.

Dan setelah melakukan eksperimen tersebut, ia baru menyadari bahwa siksa kubur sangat nyata. Namun sayang, ia merasakan semua itu ketika sudah berada dalam kematian. Dan semua kayakinan dan kepercayaan yang baru saja ia dapatkan hanyalah sesuatu yang sia-sia. Ia mati dalam keadaan tidak beriman. Dari film ini bisa kita tarik beberapa pelajaran.

Misteri Siksa Kubur

Pentingnya Percaya Kepada Allah

Saya sendiri masih bingung, bagaimana bisa ada manusia yang tidak mempercayai adanya Allah. Apakah mereka sudah merasa cukup mampu untuk mengendalikan sendiri kehidupannya? Bagaimana dengan mereka yang terdesak kemiskinan, orang yang bangkrut, orang kaya yang tidak bahagia, orang-orang yang selalu merasa gelisah, takut kehilangan, kesedihan, patah hati, depresi? Apakah pernah kamu mengalaminya?

Apakah mereka merasa selalu aman tanpa membutuhkan perlindungan dari Allah? Ketika kamu diganggu oleh orang lain dijalan, perampok, pencuri, jahilnya tetangga, tekanan di tempat kerja, bencana yang bisa terjadi secara tiba-tiba, apakah kamu selau bisa merasa aman?

Atau mereka sudah tidak membutuhkan kasih sayang Allah untuk bisa menggapai kebahagiaan dan ketenangan hati? Padahal ia sendiri tidak mampu menolak kesedihan, kegelisahan, ataupun memaksakan rasa bahagia agar selalu bisa bersemayam dihatinya. Itu berarti kamu bukanlah pemegang hati yang sebenarnya. Sesungguhnya yang mampu membolak-balikkan hati hanyalah Allah.

Manusia itu lemah

Dalam tiga hari saja ia tidak akan mampu menguasai dirinya. Apakah ketika tidur, manusia bisa menjaga nyawanya sendiri? Apakah tanpa makan minum manusia masih kuat untuk hanya sekedar berdiri? Sungguh banyak tanda-tanda kebesaran Allah jika kita mau memperhatikan dan mengambil pelajaran. Mulai dari semua sistem yang ada dalam tubuh kita yaitu sistem pernafasan, pencernaan, saraf, dan reproduksi. Apakah bisa manusia mengendalikan semua itu.

Jika memang manusia telah mampu, bagaimana bisa mereka jatuh sakit? Mengapa bisa mereka dengan tanpa daya menerima bentuk tubuh dan bentuk wajah setelah lahir? Apakah mereka mampu memilih lahir dari keluarga dan orang tua yang mereka inginkan? Itu semua baru mengenai diri seorang manusia. Bagaimana dengan penciptaan langit dan bumi dan apa saja yang ada didalamnya? Bagaimana berjalannya sistem galaksi?

Percaya Kepada Hal yang Ghaib

Sebenarnya banyak orang yang tidak percaya dengan hal yang ghaib, tidak terlihat secara visual. Oleh karenanya banyak orang yang menganut ateisme, atau hidup tanpa beragama. Hal ghaib sendiri sebenarnya lebih banyak jumlahnya daripada apa yang bisa kita lihat. Kebanyakan orang menganggap hal ghaib identik dengan hal berbau klenik, seperi jin dan setan.

Namun yang sebenarnya hal ghaib adalah sesuatu yang tidak bisa kita lihat, sehingga kita tidak mengetahuinya. Bukan hanya jin, setan, malaikat, namun juga masa depan, hari akhir, kehidupan setelah kematian, surga, neraka, termasuk juga alam kubur, semua itu kita tidak bisa melihatnya secara nyata diwaktu sekarang ini.

Untuk bisa percaya kepada yang ghaib, seseorang sebenarnya tidak perlu melakukan hal yang konyol seperti yang dilakukan oleh si tokoh tadi. Jika kamu beragama, maka cukup patuhi saja apa yang agamamu perintahkan. Boleh bertanya tentang bagaimana cara beragama yang baik dan benar. Namun jangan banyak tanya tentang sesuatu yang diluar kemampuan manusia, yaitu mengetahui hal yang ghaib.

Orang yang sangat ingin tahu tentang hal ghaib, pada dasarnya mereka hanya arogan dengan pikirannya sendiri. Memaksa diri untuk mengetahui sesuatu yang tidak mungkin bisa diketahui. Ketahuilah bahwasannya ilmu dan pengetahuan manusia tidak sepenuhnya milik dirinya sendiri, namun diberikan oleh Allah yang maha Berilmu.

Cara untuk bisa percaya kepada hal yang ghaib sendiri sebenarnya sangat sederhana. Hitunglah berapa kali kamu berada dalam situasi yang tak terduga, yang membuat kamu merasa kewalahan untuk mengatasinya? Jika saja kamu tidak mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi hari esok, bukankah itu menandakan bahwa pengetahuanmu serba terbatas?

Siksa Kubur; Alam Kubur Berbeda dengan Kuburan

Ketika adegan si tokoh dalam siksa kubur masuk kedalam lubang kuburan orang yang paling berdosa, ia ingin membuktikan bahwa benarkah ada siksa kubur? Dan ternyata ia tidak melihatnya setelah beberapa lama menanti. Namun ketika saatnya tiba, ia melihat kengerian penyiksaan dari malaikat terhadap orang yang berdosa. Namun ia belum menyadari bahwa ia telah mati di dalam kuburan karena kurangnya oksigen.

Anggapan bahwa alam kubur itu sama dengan kuburan, merupakan anggapan yang sangat bodoh. Kuburan hanyalah tempat untuk memendam jasad orang yang telah mati. Sedangkan alam kubur merupakan alam yang sudah berbeda dengan alam dunia. Oleh karena itu, membuktikan adanya siksa kubur, surga, dan neraka selama manusia itu masih tinggal di alam dunia, sangatlah mustahil, kecuali atas izin Allah bagi orang-orang yang dikasihi seperti Nabi.

Pentingnya Berpikiran Terbuka

Tokoh Sita dalam film siksa kubur ini, telah meyakini bahwa siksa kubur bagi orang paling berdosa itu tidak nyata. Dan agama hanya untuk menakut-nakuti saja. Meskipun ia telah menerima pelajaran agama di pesantren mengenai adanya siksa kubur, ia tetap kekeuh untuk tidak mempercayainya. Dan bisa kita lihat bahwa ia baru bisa percaya setelah mengalaminya sendiri.

Dan hal itu sudah terlambat. Pentingnya untuk berpikiran terbuka terhadap sesuatu yang baru agar kita bisa selamat dari hal-hal yang bisa menghancurkan kita. Bisa kita lihat dari kisah-kisah orang terdahulu yang terkena azab. Seperti Firaun yang mengaku sebagai Tuhan, Qarun (Karun) yang hartanya dibenamkan ke bumi, kaum Nabi Luth yang dibinasakan karena berhubungan sesama jenis. Tidakkah kita bisa mengambil pelajaran?

Tidak Ada Ruginya untuk Menjadi Orang yang Beriman dengan Adanya Siksa Kubur

Agama adalah untuk orang-orang yang beriman. Diberikannya kitab suci sebagai pemberi kabar gembira, peringatan terhadap siksa, serta panduan dalam menjalani hidup. Ajaran yang dibawa oleh agama bertujuan agar manusia bisa hidup bahagia dan selamat dari kebinasaan. Orang-orang miskin diajarkan tentang bagaimana cara bersabar dan menjaga kehormatan diri. Begitu juga dengan orang-orang kaya diajarkan bagaimana cara mengelola kekayaan agar menjadi berkah dan membawa kebahagiaan. Agama juga mengajarkan bagaimana ketika hati tidak tenang, gelisah, risau, manusia harus melakukan apa.

Mungkin bagi sebagian manusia sulit untuk percaya terhadap hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan mata, dirasakan dengan kulit, dan didengar dengan telinga. Hal ini juga yang seharusnya menjadi bahan perenungan bagi manusia, betapa lemah dan tidak berdayanya manusia. Seperti orang-orang di masa lalu yang tidak percaya bahwa besi bisa digunakan untuk menyeberangi lautan. Bukankah berat besi akan tenggelam? Namun kita bisa lihat sekarang ini, bahwa banyak sekali kapal dari besi yang bahkan memuat besi menyeberangi lautan jauh. Begitu juga dengan besi yang bisa membawa orang terbang, bukankah kebanyakan orang terdahulu juga tidak mempercayainya?

Hal yang ghaib, seperti surga, neraka, siksa kubur merupakan kejadian yang hanya terjadi ketika orang sudah mati. Dan semua orang yang mati tidak dapat hidup lagi kecuali dengan izin Allah. Jika kita percaya, maka kita akan selamat. Dan jika kita tidak percaya, itu juga tidak menambah kebaikan dalam hidup kita. Justru jika kita tidak beriman, akan timbul penyesalan ketika esok sudah mati. Karena janji Allah itu benar, maka percayalah. Jangan menyombongkan diri.

Scroll to Top