Dampak Fear Mongering, Ketakutan yang Disebarkan pada Masyarakat

Fear Mongering

Apa Itu Fear Mongering?

Kita mungkin pernah tiba-tiba merasa takut dan cemas ketika kita menerima sebuah informasi yang mengindikasikan bahwa dunia ini berada dalam bahaya besar. Meskipun informasi tersebut belum tentu terbukti kebenarannya. Perasaan ini dikenal dengan fear mongering. Fear mongering adalah suatu praktik  penyebaran informasi atau bisa juga narasi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok orang secara berlebihan yang menimbulkan ketakutan, kecemasan, atau kepanikan di kalangan masyarakat. Singkatnya, penyebaran informasi atau berita yang membuat banyak orang merasa takut dan cemas.

Penyebaran informasi tersebut memang dilakukan secara sengaja untuk memengaruhi perilaku atau opini publik, baik untuk kepentingan politik, bisnis, sosial, dan yang lainnya. Seringkali penyebarannya melalui surat kabar, televisi, radio, maupun media sosial. Biasanya informasi yang tersebar tidaklah masuk akal. Mereka menggunakan retorika yang emosional, kata-kata yang sangat dramatis, dan dilakukan secara masif. Sehingga, banyak orang yang langsung percaya dan mengikutinya.

Apa Itu Fear Mongering?

Tujuan Fear Mongering

Menyebarkan dan menanamkan rasa takut atau kecemasan kepada khalayak ramai yang berada dalam situasi rukun dan harmonis. Hal ini sangatlah jahat untuk dilakukan. Namun apa sebenarnya tujuan dari fear mongering? Apakah hanya sebatas menyebar ketakutan dan kecemasan saja tanpa ada hal yang bisa dipetik keuntungannya? Ternyata tidak. Tujuan dari semua ini adalah untuk memengaruhi, membentuk, menggiring opini publik demi meraih keuntungan.

Misalnya dalam politik, fear mongering bisa dijadikan sebagai alat untuk mengumpulkan dukungan bagi seorang calon. Bisa juga digunakan sebagai alat menyerang opini calon lain untuk menjatuhkannya. Atau dalam iklan produk dengan menggunakan kata-kata urgensi agar orang cepat membeli.

Contoh Fear Mongering

Dalam Media Massa

Dalam era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, penyebaran informasi dilakukan secara masif. Baik melalui media cetak maupun elektronik, medsos misalnya, mempengaruhi dan membentuk pandangan publik terhadap suatu isu menjadi sangat mudah. Media selalu menonjolkan ketakutan pada saat pembuatan laporan berita, melebih-lebihkan keadaan, penggunaan headline dramatis, ataupun video provokatif. Semua itu bertujuan untuk menarik perhatian banyak pembaca dan memicu reaksi emosional.

Beberapa contoh situasi yang menimbulkan fear mongering:

1.Isu bahaya skincare racikan sendiri bisa membuat kulit menjadi rusak parah.

2.Isu wabah mengerikan yang baru terdeteksi dan belum ditemukan obatnya.

3.Penyebaran informasi negatif, fitnah, menjatuhkan nama baik, dan perlakuan tidak pantas kepada seorang tokoh atau selebritis.

4.Penyebaran isu bencana alam, seperti akan terjadinya kiamat, tsunami, atau gempa bumi dahsyat.

5.Isu kejahatan jalanan yang meningkat tajam, terjadinya pembunuhan, dan perampokan oleh kelompok pada jam-jam tertentu. Dan lainnya.

Dari contoh diatas kita sadar, meskipun informasi tersebut mungkin benar adanya, namun cara penyampainnya yang cenderung membuat kita merasa cemas dan takut. Hal ini akan membentuk persepsi kita bahwa hal yang akan terjadi melebihi apa yang sebenarnya.Sehingga kita mengambil keputusan untuk mencari perlindungan. Ketakutan inilah yang digunakan para pembuat fear mongering untuk menawarkan bantuan dengan persyaratan. Misalnya dukungan atau pembelian produk.

Contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa fear mongering dalam media dapat memiliki dampak besar terhadap cara masyarakat memandang dan memahami berbagai isu dan fakta yang terjadi.

Dalam Dunia Politik

Dalam Politik, Fear mongering digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi persepsi rakyat dan memperoleh dukungan. Para politikus dari partai politik berupaya untuk menggiring persepsi rakyat agar mendukungnya. Biasanya isu yang digoreng tidak jauh dari isu keamanan nasional seperti terorisme, sulitnya lapangan kerja, serta kelangkaan bahan bakar dan bahan makanan. Ketika masyarakat sudah dalam perasaan cemas dan takut, mereka menawarkan solusi sebagai hal yang menarik perhatiannya.

Fear mongering juga bisa digunakan untuk menurunkan tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintah yang sah dengan isu kebijakan. Sebagai contoh kebijakan imigrasi. Beberapa politikus melalui media yang bekerja sama memberikan narasi bahwa akan terjadi rekrutmen besar-besaran pekerja dari luar negeri untuk suatu proyek. Pernyataan untuk menumbuhkan ketakutan akan kehilangan lapangan kerja. Meskipun terkadang berita itu benar, namun mereka seringkali membesar-besarkan betapa besar dan ngerinya dampak kebijakan tersebut. Sehingga rakyat merasa marah, risau dan tidak percaya lagi dengan pemerintah.

Dalam Bisnis

Beberapa perusahaan mungkin menggunakan fear mongering dalam iklan mereka untuk mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Mereka yang sebenarnya tidak butuh barang, tiba-tiba mau membeli. Mereka yang tadinya pikir-pikir dulu untuk menunda pembelian, tiba-tiba langsung ingin segera memiliki. Para marketing dan tenaga penjual biasanya membubuhkan rasa takut jika saja konsumen tidak menggunakan produk mereka sesegera mungkin. Sebagai contoh,

1.Iklan dengan penawaran terbatas, ‘Jika tidak beli sekarang, besok harga naik!’

2.Iklan dengan kelangkaan, ‘Hanya tersedia 3unit, beli sekarang atau anda tidak akan pernah memilikinya seumur hidup!’

3.Iklan yang menawarkan prestis, ‘Produk ini hanya dibuat untuk orang-orang yang mengerti nilai seni yang tinggi’

Iklan-iklan tersebut menyebarkan ketakutan akan kehilangan suatu kesempatan yang mungkin tidak akan kembali lagi. Sehingga menimbulkan urgensi kepada konsumen untuk segera membeli.

Dampak Fear Mongering

Terhadap Individu

Saat seseorang sudah terjebak dalam fear mongering, ketakutan dan kecemasan akan menghinggapinya. Keadaan ini bisa mempengaruhi keputusan sehari-hari. Jika ketakutan dan kecemasan ini secara terus-menerus dirasakan, maka kesehatan fisik dan mental akan terganggu.

Selain itu, mereka juga akan menjadi lebih skeptis terhadap informasi yang sebenarnya penting, karena seringnya menerima informasi hoax atau palsu. Akibatnya, mereka akan kesulitan dalam menerima informasi meskipun itu fakta yang benar. Hal ini bisa menghambat pengembangan diri dan inovasi, dikarenakan mereka menjadi takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengambil resiko.

Terhadap Masyarakat

Fear mongering mampu mengubah perilaku masyarakat secara signifikan. Adanya rasa takut dan cemas membuat masyarakat cenderung mengambil tindakan yang tidak lazim, atau bisa dibilang extrem. Ketika ketakutan sudah semakin menyebar secara masif, ketegangan sosial akan lahir, dan kericuhan antar kelompok akan terjadi dimana-mana. Itu semua bisa terjadi dikarenakan adanya mentalitas kawanan yang tumbuh dalam tubuh masyarakat. Ketika konflik sudah pecah, kerukunan sosial pun sulit untuk dipertahankan.

Selain konflik yang muncul dalam masyarakat, fear mongering juga bisa berakibat turunnya kepercayaan terhadap suatu informasi yang baru. Meskipun informasi itu benar dan sah, banyak orang akan merasa skeptis dan acuh. Hal ini terjadi karena seringnya terpapar informasi palsu atau hoax.

Bagaimana Cara Menghadapi Fear Mongering?

1.Lakukan verifikasi informasi yang kita terima melalui sumber informasi yang sudah mempunyai reputasi baik dan terpercaya akan validitasnya. Karena pelaku fear mongering biasanya menyebarkan informasi yang tidak akurat namun masif. Utamakan untuk selalu berpikir kritis terhadap setiap informasi.

2.Memahami ada alasan apa dibalik informasi tersebut. Biasanya fear mongering menggunakan informasi yang benar, namun diberitakan secara berlebihan dengan bumbu-bumbu yang menakutkan. Jika kita bisa menganalisa dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang, mungkin bisa mengurangi ketakutan yang ditimbulkannya.

3.Berusaha untuk berpikir kritis. Jangan biasakan langsung menelan informasi baru yang sedang berkembang. Tanyakan pada diri, ada alasan apa informasi tersebut diberitakan dan kepada siapa seharusnya yang menerima pesan. Coba diskusikan dengan teman dan keluarga, karena tidak semua informasi yang beredar itu penting dan berdampak pada kehidupan kita.

4.Luangkan wakatu untuk menyendiri tanpa menerima informasi apapun. Karena terlalu banyak terpapar informasi bisa mempengaruhi kesehatan mental kita. Menyendiri bisa dengan satu jam menikmati kopi atau teh di teras rumah. Selain bisa meredakan stres, kebiasaan ini juga mampu meningkatkan intuisi.

Kesimpulan

Fear mongering merupakan strategi komunikasi dengan membangkitkan ketakutan dan kecemasan yang berlebihan ditengah-tengah masyarakat, mulai dari isu politik maupun bisnis. Praktik ini bertujuan untuk mempengaruhi sikap, perilaku, dan pengambilan keputusan. Untuk bisa menghadapi fenomena ini, penting bagi kita untuk selalu berpikir kritis terhadap informasi yang ada. Harapannya, semoga para pelaku fear mongering lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi agar tidak terjadi pergolakan yang bisa menimbulkan kericuhan ditengah-tengah masyarakat yang rukun dan harmonis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top