Menjadi Pendengar yang Baik
Banyak orang yang merasa sudah bisa menjadi pendengar yang baik. Bagi mereka dengan cukup mendengar keluh kesah lawan bicara sudah cukup membuktikan bahwa mereka sudah menjadi pendengar yang baik. Sangat mudah untuk mengetahui seseorang sedang tidak memperhatikan. Namun begitu sulit untuk mengetahui seseorang sedang mendengarkan dengan baik. Mendengarkan dengan baik adalah satu hal yang penting untuk meningkatkan hubungan, mengembangkan pandangan terhadap dunia, dan berpotensi mengubah pikiran manusia.

Apa yang Dimaksud Dengan Menjadi Pendengar yang Baik?
Pada intinya, mendengarkan adalah tentang menaruh minat pada orang lain dan membuat mereka merasa di mengerti. Tidak ada kesepakatan umum tentang definisi kualitas mendengar dengan baik. Namun ciri-cirinya meliputi perhatian, menyampaikan pemahaman, dan menunjukkan niat positif kepada lawan bicara.
Mendengarkan lawan bicara untuk memahami dan mengerti apa yang ia sampaikan dengan benar-benar memperhatikan juga mengulangi kata-kata mereka untuk memastikan informasi yang kamu terima sama dengan persepsi lawan bicara. Tahan diri untuk tidak menghakimi serta tidak memberi saran jika memang tidak dibutuhkan. Semua ini memberi kesan bahwa kita benar-benar mendengarkan dan orang yang bicara. Mereka juga akan merasa bahwa mereka di pahami dan itu yang membuat mereka untuk terus terbuka menceritakan masalah mereka. Tiada orang yang mau bicara dengan orang yang tidak mau memperhatikan apa yang katakan.
Manfaat Menjadi Pendengar yang Baik
Mengapa kita harus menjadi pendengar yang baik? Karena banyak manfaatnya. Menjadi pendengar yang baik dapat mengurangi kesalahpahaman, mengurangi penghakiman, dan bisa meningkatkan produktivitas, serta mempererat hubungan sosial. Dengan mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi, kamu akan segera mengerti suatu masalah dari sudut pandang lain, sehingga bisa mengurangi kesalahpahaman dan kamu juga tidak akan sembarang memberi penghakiman dengan secara langsung menginterupsinya. Selain itu kamu juga harus menghindari sikap selalu ingin memenangkan pembicaraan.
Ketika seseorang merasa didengarkan, mereka mendapatkan lebih banyak kepuasan, kepercayaan dan koneksi dalam hubungan. Ditempat kerja, karyawan yang merasa didengarkan tidak mudah merasa lelah dan stress, dan memandang baik manager yang mendengarkan mereka. Hal seperti itu akan membawa tim pada kesatuan visi sehingga produktivitas akan meningkat.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Untuk Menjadi Pendengar yang Baik
Untuk menjadi pendengar yang baik (good listener) tentu tidak mudah. Meskipun kita tahu banyak manfaat yang baik di dalamnya. Hal itu di karenakan setiap orang mempunyai egonya masing-masing yang selalu meminta untuk di dahulukan dan selalu ingin di dengar. Sehingga kemampuan mendengarkan tidak semua orang bisa kuasai. Terus apa yang bisa dilakukan untuk menjadi pendengar yang baik? Atau bagaimana cara menjadi teman curhat yang baik? Berikut beberapa hal yang harus di perhatikan:
Kesampingkan Urusan Pribadi Terlebih Dahulu
Tujuan utama dari mendengar adalah untuk dimengerti. Untuk menjadi pendengar yang baik berarti kamu harus mengerti apa yang di sampaikan lawan bicara. Untuk bisa mengerti, kamu harus memberikan perhatian sepenuhnya pada orang yang berbicara. Ini berarti kamu harus mengekang dan mengesampingkan dirimu sendiri. Hal ini tidak mudah karena pada dasarnya manusia mempunyai sifat egois. Fokuskan perhatian pada lawan bicara agar kamu senantiasa terhubung dengannya. Cara seperti ini bisa membantu mengendalikan diri untuk tidak membicarakan masalah prbadi. Ingat, mereka hanya ingin di dengarkan bukan adu nasib denganmu.
Jauhkan Gadget
Tidak bisa terpungkiri di era teknologi zaman ini bahwa gadget tidak bisa jauh-jauh dari setiap aktivitas manusia. Mengurangi penggunaan ponsel ketika mendengarkan lawan bicara menandakan bahwa kamu menghormati dan mempunyai kesediaan untuk mendengarkan. Keberadaan gadget memang sangat membantu dalam menjalin hubungan dengan orang lain, tapi jangan sampai mengurangi kualitas hubungan yang sedang kamu bangun.
Dengarkan Dengan Tulus dan Penuh Perhatian
Kamu memang harus lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan dirimu sendiri ketika mendengarkan. Namun, kamu juga harus selalu berusaha untuk menjadi diri sendiri dan selalu berempat. Ketulusan dan perhatian yang kamu berikan ketika mendengarkan, akan menjadikanmu sosok yang disukai oleh banyak orang.
Hindari Menyela
Jangan menyela orang lain. Jika kamu memang ingin bertanya, maka cari jeda alami untuk mengajukan pertanyaan terbuka yang bermanfaat bagi pembicara. Secara personal mendengar berarti adanya ketertarikan kepada orang tersebut dan membuat mereka merasa dimengerti.
Biarkan Ada Jeda yang Alami
Berikan jeda dan keheningan. Jeda memberi waktu sejenak untuk merumuskan tanggapanmu dan mengambil jeda untuk berpikir juga dapat membantu pembicara untuk merefleksikan ceritanya. Manfaat jeda dan keheningan dapat mengembalikan fokus perhatian, dan memberikan kesempatan untuk menelaah apa yang lawan bicara sampaikan.
Rangkum Informasi yang Kamu Dengar
Kamu cukup merangkum apa yang kamu dengar dalam kepala saja jika lawan bicaramu hanya membicarakan persoalan pribadi. Kadang orang hanya perlu di dengarkan. Jika kamu tidak cukup mengerti, maka kamu bisa menggunakan secarik kertas untuk merangkumnya. Pastikan lawan bicaramu nyaman dengan apa yang kamu lakukan. Kamu boleh jika ada sesuatu yang terlewat. Itu menunjukkan bahwa kamu tertarik mendengarkan dan kamu ingin memahami apa yang ia sampaikan.
Jangan Sungkan Untuk Meminta Pengulangan
Karena percakapan yang baik membutuhkan dua arah, merencanakan tanggapan saat pembicara berbicara adalah cara umum untuk tetap berada dalam percakapan. Jadi, tetaplah memperhatikan dan jika kamu kehilangan fokus, jangan malu meminta lawan bicara untuk mengulangi apa yang kamu lewatkan. Mungkin terasa memalukan, tapi meminta klarifikasinya menunjukkan bahwa kamu berkomitmen untuk memahami.
Kemampuan Menggiring
Kamu harus mengetahui arah tujuan lawan bicara dan memahami mereka berada di dalam jalur yang pembahan. Kamu bisa menunjukkannya dengan cara memberikan anggukan, memberikan kontak mata, dan menunjukkan perhatian. Berikan panduan untuk membantu pembicara agar tetap percaya diri. Kamu juga bisa membantu mereka untuk mencapai tujuan atas apa yang mereka sampaikan. Kemampuan seperti ini bertujuan untuk mempercepat maksud yang ingin ia sampaikan agar kamu juga tidak banyak kehilangan waktu.
Kemampuan Spontanitas dan Improvisasi
Beberapa orang merasa ketakutan jika secara tiba-tibas harus mendengarkan. Seperti harus mendengar kritikan, mengganggu jadwal rutin aktivitas, pembicaraan yang tidak disukai, dan takut tidak mempunyai jawaban atas berbagai pertanyaan. Kalo kamu bisa berpikir positif, ketakutan ini bisa berubah menjadi hal yang menyenangkan. Mau mendengarkan orang lain dalam kondisi apapun dan dimanapun, bisa membuka berbagai peluang baru buat kamu, baik dalam urusan pribadi maupun profesional.
Menjadi Pendengar yang Baik Pada Saat Kamu Tidak Menginginkannya
Sayangnya, mungkin mudah untuk mendengarkan bagi sebagian orang. Tapi akan sulit memberikan semua fokus dan perhatian jika kamu tidak setuju atau tidak menyukai pembicara. Pertama kamu harus berada dalam kondisi yang tenang. Memaksa seseorang untuk mengubah pikirannya justru bisa membuat mereka mempertahankan sudut pandangnya.
Mendengarkan dapat memupuk keterbukaan pikiran dengan menciptakan lingkungan yang tidak menghakimi. Mendengarkan dengan baik tidak sama dengan menyetujui, dan percakapan tidak harus berakhir dengan kesepakatan yang bahagia. Namun, bahkan dalam ketidaksepakatan, terkadang didengarkan saja sudah cukup untuk memulai percakapan yang lebih dalam.
Kesimpulan Untuk Menjadi Pendengar yang Baik
Untuk menjadi seorang pendengar yang baik, kamu harus memberikan perhatianmu sepenuhnya pada pembicara dan membatasi diri dari hal yang bisa mengalihkan fokusmu. Tunjukkan perhatianmu saaat mendengarkan orang lain, tidak hanya mendengarkan dengan telinga tapi juga melibatkan anggota tubuh lainnya dan hatimu. Ketulusan merupakan kunci agar orang lain merasa deidengarkan dan diperhatikan. Waktu jeda dan keheningan punya kekuatan luar biasa yang bisa kamu manfaatkan ketika mendengarkan dan berbicara. Untuk menjadi seorang pendengar yang baik kamu harus bisa menafasirkan ekspresi dan bahasa tubuh lawan bicara,jangan hanya fokus pada perkataannya saja. seorang pendengar yang baik mau mendengarkan orang lain dalam situasi apapun dengan spontanitas dan improvisasi yang ia miliki.