Cara Menjadi Dewasa
Bagaimana cara merubah pola pikir menjadi dewasa? Mungkin itu pertanyaan bagi kamu yang masih muda dan sedang mempunyai keinginan untuk bangkit dari kehidupan yang kamu rasa gitu-gitu aja. Kamu bingung kemana kamu akan membawa hidupmu ini. Merasa galau, emosi, karena kebanyakan rebahan dan tidak kunjung ada pencapaian. Kamu juga tidak punya pedoman harus melakukan apa saja. Itulah titik kamu mulai ingin menjadi dewasa.
Lantas apakah menjadi dewasa itu mudah? Tak seperti sekedar anggukkan kepala, tak segampang itu. Kamu butuh proses dan pengalaman yang panjang untuk bisa menjadi dewasa. Kamu perlu melakukan dan mengalami banyak hal untuk bisa menjadi dewasa. Sebelum kamu bertanya sikap yang dewasa itu seperti apa? Ada baiknya kamu ketahui dulu sikap-sikap orang yang kurang dewasa.
Ciri Orang yang Kurang Dewasa
Marah Ketika Keinginannya tidak Terpenuhi
Sering kita melihat anak-anak yang berteriak dan menangis hingga tantrum ketika menginginkan sesuatu namun orang tuanya tidak memberikannya. Cara berpikir kanak-kanak hanya sebatas keinginannya yang harus terpenuhi, berbeda dengan cara berpikir dewasa yang menghitung kemampuan dan mengerti prioritas.
Terlalu Mengikuti Suasana Hati
Orang yang belum matang emosinya, selalu merasa kesulitan mengontrol dorongan yang ada dalam diri. Ketidakmampuan ini mengakibatkan semakin sulit untuknya mencapai hal-hal besar dalam hidup. Untuk memulai sesuatu harus menunggu mood bagus, momentum tepat, lingkungan yang kondusif, banyak syarat yang harus terpenuhi. Namun ketika keadaan tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan, kemarahannya meledak-ledak.
Menghindari Tanggung Jawab
Lihatlah reaksi seseorang ketika ada hal buruk menimpanya. Apakah ia akan menyalahkan orang lain dengan merasa menjadi korban? Ataukah akan mencoba bangkit dan segera mencari solusi yang terbaik? Disinilah akan terlihat kematangan berpikir seseorang yang sudah sampai umur. Jika kamu sering merasa menjadi korban dari keadaan, mungkin kamu adalah orang yang kurang dewasa karena kamu menganggap dirimu tidak berdaya dalam menentukan kesuksesan hidupmu sendiri.
Tidak Punya Rencana Hidup
Bagaiman diri kamu dimasa depan? Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapi masa depan? Jika jawabanmu adalah hidup mengalir saja, jalani saja seadanya, berarti kamu belum bisa mengambil kendali atas hidupmu sendiri. Karena kamu hanya akan mengikuti arus kemana saja yang orang lain tetapkan. Kamu hanya akan menggantungkan nasib kepada sekelilingmu.
Allah akan merubah hidupmu, asalakan kamu juga berusaha untuk mengubahnya. Bagaiamana kamu bisa menggapai tujuan-tujuanmu jika kamu tidak merencanakannya. Jika tidak tahu rencana besar apa yang harus kamu punya untuk masa depanmu, minimal kamu tahu besok mau ngapain aja, besok harus ada pencapaian apa, entah itu hanya hafalan surah pendek, sholat lima waktu berjamaah, atau sehari baca Quran satu juz. Yang penting ada pencapaian.
Selalu Terburu-buru dalam Mengambil Keputusan
Kanak-kanak ataupun remaja jika menginginkan sesuatu ada uang, langsung beli. Tanpa tahu apakah ia benar-benar membutuhkannya atau tidak. Anak kecil jika mempunyai mainan yang rusak atau sudah tidak ia sukai lagi, langsung ia buang atau ia tinggalkan. Orang dewasa, yang bukan kanak-kanak atau remaja lagi, berbeda cara berpikirnya. Jika ada barang yang rusak atau tidak ia sukai lagi akan berpikir bisakah untuk diperbaiki, atau berikan pada orang lain yang mau. Setiap keputusan yang diambil dengan terburu-buru, ada kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dan berakhir dengan penyesalan. Orang yang dewasa akan mengambil jeda sejenak untuk mengendalikan emosi dan berpikir. Kemudian baru ia akan mengambil keputusan dengan lebih tenang.
Bagaimana seseorang bisa disebut dewasa?
Yang membedakan antara orang tua dan muda adalah umurnya. Sedangkan yang membedakan antara orang dewasa dan kanak-kanak adalah cara berpikirnya.
Orang yang dewasa itu :
Tidak hanya memikirkan tentang dirinya sendiri, namun juga memikirkan tentang orang lain.
Merencanakan masa depan, kapan mau menikah, bangun rumah, tabungan jangka panjang, investasi, dan lainnya.
Bisa menghitung waktu, agar lebih banyak waktu yang ia gunakan untuk hal yang bermanfaat. Manusia tambah tua, berarti kesempatan untuk beramal semakin hari akan semakin berkurang.
Tidak menghakimi orang lain secara sepihak. Orang dewasa memberi saran dengan penuh kasih sayang.
Selalu memikirkan akibat dari tindakannya sebelum ia mengambil tindakan.
Mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk.
Bisa pegang komitmen dan bisa dipercaya. Karena komitmen adalah cara menjadi dewasa dalam hubungan yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Selalu berusaha untuk belajar dan berubah menjadi lebih baik.
Bertanggung jawab untuk dirinya dan untuk orang-orang yang menjadi tanggungannya. Anak-anak, istri, karyawan bawahan, dan semua orang yang berada dalam kendalinya.
Orang dewasa tidak gampang menyerah. Mengerti tentang prioritas.
Bagaimana caranya untuk menjadi orang yang lebih dewasa?
Menjadi dewasa bukan berarti kamu harus menjadi orang yang serius setiap saat. Orang dewasa adalah orang yang bisa membedakan mana perilaku yang pantas atau tidak dalam segala hal dan situasi. Mungkin ada orang yang dianggap kurang dewasa padahal usianya sudah tidak lagi muda. Itu karena mungkin ia bersikap atau merespon suatu tindakan dengan cara yang kurang pantas.
Hal ini memang tidak sedap jika dipandang. Seseorang yang ingin kita lihat dewasa, namun malah berlaku konyol. Biasanya penilaian apakah orang itu dewasa atau tidak adalah cara ia mengambil keputusan yang tepat dalam situasi apapun. Berikut cara bersikap dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kamu latih:
Orang Dewasa Lebih Banyak Mendengar, Sedikit Bicara (Talk Less Do More)
Ketika kamu mendengar, kamu akan belajar banyak hal baru. Banyak orang tidak sadar bahwa diam itu mempunyai kekuatannya sendiri. Terdapat anggapan bahwa diam berarti pemalu, introvert, dan orang lemah. Padahal diam itu punya pesonanya sendiri. ketika kamu diam, orang lain tidak bisa menebak apa yang kamu pikirkan, sehingga mereka tidak akan tahu langkah apa selanjutnya yang akan kamu ambil. Saat kamu mulai bicara, maka orang lain akan cenderung memperhatikanmu. Dengan banyak mendengar dan sedikit bicara, kamu akan terlatih untuk semakin dewasa. Karena dengan itu kamu bisa lebih dulu mengutamakan orang lain, melihat masalah dari sudut pandang orang lain, dan baru akan bicara ketika kamu sudah berpikir.
Pertimbangkan Masalah dari Banyak Sudut Pandang
Jangan merasa opini kita yang paling benar dengan mengesampingkan pendapat orang lain. Jangan pernah memaksa orang lain untuk sependapat dengan kita dan berpikir seperti cara berpikirnya kita. Mungkin kita benar akan suatu hal, namun dalam hal lain orang lain yang lebih benar. Tidak ada orang yang selalu benar setiap saat. Oleh karena itu kita perlu mempertimbangkan pendapat orang lain. Terbuka atas kritik dan saran orang lain karena kita sadar jika ada hal yang tidak kita ketahui. Melihat setiap persoalan melalui banyak perspektif bisa mengurangi rasa marah dan kesalmu ketika sesuatu berjalan tidak lancar.
Orang Dewasa Bisa Menerima Diri sendiri, Orang lain, dan Keadaan
Berbesar hati dan lapang dada memanglah tidak mudah, apalagi menerima diri yang selalu dianggap serba kekurangan jika dibandingkan dengan orang lain. Namun, jika kita tidak bisa menerima diri kita sendiri, lantas bagaimana kit akan bisa menerima orang lain dan keadaan yang berada di luar kendali kita? Untuk bisa menerima orang lain dan keadaan, kamu harus bisa menerima keadaanmu terlebih dahulu. Selalu ada alasan dibalik apapun yang terjadi dalam hidupmu. Dengan penerimaan diri, kamu tidak lantas gampang terseret arus dan gengsi. Dengan menerima keadaan orang lain, hatimu akan terlatih untuk memberi kasih sayang kepada sesama. Dan dengan menerima situasi yang terjadi, kamu akan terlatih untuk bersyukur.
Bersikap Tenang Dalam Menghadapi Segala Hal
Hilm atau sikap tenang meski amarah telah memuncak adalah ciri orang itu telah dewasa. Dengan tetap bersikap tenang (stay cool), kamu akan bisa lebih mudah menemukan solusi dalam setiap permasalahan. Untuk mendukung agar kamu tetap bisa lebih tenang, maka rencanakanlah apa yang ingin kamu lakukan. Dengan adanya rencana, kamu akan tahu harus bagaimana ketika rencana itu tidak berjalan. Dengan rencana, membantumu untuk tetap bersikap tenang dalam mengambil setiap tindakan.
Orang Dewasa Mengambil Tindakan dan Tidak Menunda
Kerjakan rencanamu, jangan hanya di pikirkan. Kamu harus ambil tindakan, jangan hanya berkutat dan berdebat tentang teori. Saat banyak anak muda lain hanya bisa merasa galau, rebahan kebanyakan mikir, sebaiknya kamu berani untuk mengambil tindakan. Saat kamu sudah menemukan solusi, langsung saja eksekusi jangan kebanyakan overthinking.
Anggaplah hari ini sebagai hari terakhir dalam hidupmu. Pola pikir ini membuat kamu untuk tidak menunda-nunda kebaikan yang harus kamu lakukan. Kebanyakan anak muda merasa bahwa hidupnya masih panjang. Sehingga mereka buang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna. Kebiasaan akan terbawa hingga kamu menjadi tua, akhirnya mereka tidak akan bisa menghargai waktu.
Buang Gengsi
Gengsi adalah kebanggan kosong. Jika sedari muda kamu tidak malu untuk hidup sederhana, hemat, dan secukupnya. Tidak ingin terlihat seperti orang paling kaya, pinter, dan selalu benar. Hidupmu akan terasa tentram. Kamu tidak akan tertarik untuk ikut-ikutan persaingan yang tidak sehat antar sesama. Tidak akan terlalu peduli dengan omongan orang lain. Gengsi, ego, sombong, dan kebanggan tanpa guna inilah yang akan merenggut kebahagiaanmu. Jangan hidup hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain yang tiada habisnya.
Bedakan Mana Keinginan dan Mana Kebutuhan
Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Jangan hanya makan apa yang kamu suka, namun makanlah makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan yang membuat tubuh menjadi sehat dan kuat. Kebanyakan orang ketika sudah tua, mulai penyakitan baru mengatur pola makan hidup sehat. Jika kamu peduli dengan makanan sehat sejak muda, kamu akan menjadi lebih sehat dari orang kebanyakan orang, baik ketika masih muda ataupun sudah menua nantinya. Bukan hanya tentang makanan. Semua barang yang kamu konsumsi dan kamu beli, prioritaskan terlebih dahulu mana yang benar-benar kamu butuhkan. Ketika kebutuhan sudah terpenuhi, kamu boleh memiliki apa yang kamu inginkan.
Berani dan Pantang Menyerah
Gagal itu wajar, namun jangan menyerah. Jangan sesali kegagalan terlalu dalam, kamu harus beranjak bangkit untuk terus belajar. Mumpung masih muda, habiskan stock kegaglanmu, karena kamu masih punya tenaga untuk bangkit kembali. Latih mental agar terbiasa bisa menerima kegagalan. Orang yang terbiasa gagal namun terus mencoba lagi dan lagi, besar kemungkinan untuk sukses di masa depan. Keberhasilan bisa diraih setelah mengalami banyak kegagalan.
Syukuri Hidup
Kebahagiaan bukan hanya karena kamu mendapat keberhasilan yang besar. Tapi cobalah kamu sadari hal-hal kecil di sekitarmu. Paling tidak kamu masih dianugerahi kesehatan, keluarga yang utuh, bisa makan tiga kali sehari, beribadah dengan tenang, masih bisa senyum dan tertawa. Rayakanlah keberhasilan-keberhasilan kecil dalam hidupmu. Misal kamu bisa bangun sholat subuh, olahraga rutin, kerja keras selama sebulan tanpa absen. Syukuri dan apresiasi diri karena kamu sudah bisa melakukan semua ini dengan melawan rasa malas. Ini akan membuatmu lebih bisa konsisten menjadi lebih baik dari hari kehari.
Itulah beberapa cara menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa yang bisa kamu jadikan modal untuk selalu berkembang. Jangan pernah cepat puas dengan pengembangan pribadimu, tetaplah terus mencoba untuk lebih baik dari sekarang. Karena barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, sesungguhnya ia adalah orang beruntung,. Jika sama dengan hari kemarian, ia telah merugi. Dan jika lebih buruk, maka ia termasuk orang yang bangkrut.