Cara Mengubah Watak Bawaan Lahir Agar Jadi Manusia Utama

Merubah Watak, Apa Mungkin Bisa?

Ada Apa dengan Watak?

Watak menurut definisi KBBI adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Biasa juga disebut dengan tabiat ataupun budi pekerti atau kepribadian. Watak merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dan merupakan anugerah dari Allah, ada yang baik ada pula yang buruk, ada yang moderat/ pertengahan. Pertanyaannya, kalo watak itu bawaan dari lahir, apa mungkin bisa diubah? Kalo watak itu anugerah, kenapa harus diubah? Jawaban yang pertama, Bisa. Ya, watak itu memang bisa diubah. Dan jawaban yang kedua, karena tidak semua watak bawaan dari lahir itu dalam posisi yang optimal atau moderat/ pertengahan. Ada yang porsinya berlebihan, namun ada pula yang porsinya kurang.

Merubah Watak, Apa Mungkin Bisa?

Bisakah Watak Seseorang Diubah?

Watak bisa diubah. Namun yang menjadi perbincangan di masyarakat biasanya watak itu sulit untuk diubah. Bahkan ada yang beranggapan kalo watak itu tidak bisa diubah, karena watak itu “udah dari sono nya, alias gawan bayi, alias bawaan orok”. Pendapat ini tidaklah benar, sebab sering kita lihat ada hewan buas yang watak dasarnya liar, masih bisa dijinakkan oleh manusia. Misalnya harimau, kuda tunggangan, lumba-lumba, gajah, monyet, dan lainnya yang biasa kita lihat dalam sirkus. Hewan buas saja yang tidak punya akal dan perasaan sesempurna manusia masih bisa diubah wataknya melalui latihan-latihan yang kontinu.

Lantas bagaimana dengan watak manusia yang punya akal pikiran dan perasaan lebih sempurna dari hewan? Alasan yang kedua, logikanya jika watak itu tidak bisa diubah, tentu apa gunanya pendidikan, bimbingan, nasihat, dan peringatan? Kalo watak tidak bisa diubah, semua itu tidak ada gunanya. Hanya saja memang sebagian manusia ada yang mudah untuk menerima sebuah perubahan, ada juga yang sulit untuk menerimanya.

Bagaimana Merubah Watak?

Hal pertama jika kamu ingin merubah watak adalah mendiagnosanya. Kamu harus mengetahui bagaimana watakmu yang sebenarnya. Caranya bisa dengan langsung bertanya kepada guru, orang tua, atau orang yang mendidik kamu. Yang kedua, tanyalah kepada kawanmu yang jujur, bukan yang hanya manis didepan saja. Kawan yang jujur biasanya punya gelagat tidak menyukai kamu disaat kamu melakukan kesalahan. Carai kawan yang agamanya bagus.

Yang ketiga, kamu bisa mendapatkan informasi dari musuhmu (jika punya musuh), atau haters kamu. Biasanya mereka lebih blak-blakan tentang kekurangan-kekuranganmu. Dan yang keempat, kamu lihat sekitarmu, jika ada perilaku seseorang yang membuat ia dijauhi, maka kamu bisa bercermin dari orang itu apakah kamu seperti dia atau tidak. Setelah kamu menemukan watak kamu yang harus diperbaiki, maka saatnya kamu melakukan latihan-latihan /terapi penyembuhan yang harus dilakukan secara berkelanjutan sampai porsinya menjadi seimbang.

Posisikan Amarah dan Rasa Inginmu Pada Tingkat yang Seimbang

Kebanyakan manusia kecenderungannya memang pada amarah dan keinginan. Jika kamu mempunyai amarah yang begitu kuat, maka kamu harus melatih diri kamu untuk meredamnya. Amarah hanya bisa diredam, bukan ditiadakan sama sekali. Jika amarah sama sekali tidak ada dalam dirimu, justru tidak baik. Karena kamu akan bersikap permisif terhadap kejahatan-kejahatan yang ada dilingkunganmu.

Begitu juga dengan keinginan/ nafsu yang lain. Jika nafsu makan hilang, maka manusia akan cepat binasa. Jika gairah seksual manusia dihilangkan, maka keberlangsungan hidup manusia didunia ini tidak akan ada. Jadi, semua amarah dan nafsu, harus diseimbangkan supaya tidak terjadi kerusakan. Tidak dibiarkan habis, namun juga tidak berlebihan. Kamu akan menjadi manusia yang tinggi martabatnya, jika kamu bisa mengontrol keinginan dan amarahmu, walaupun kamu dilahirkan dengan watak yang kurang baik.

Perbaiki Kebiasaanmu, Maka Watakmu akan Berubah

Kebiasaan yang kamu lakukan akan membawa pengaruh yang sangat besar dalam hidupmu. Latihan mengendalikan amarah dan nafsu yang kamu lakukan tidak akan berpengaruh jika hanya dilakukan satu atau dua hari saja. Dibutuhkan waktu yang berkelanjutan hingga kamu mendapatkan sikap seperti apa yang kamu inginkan. Untuk meningkatkan motivasi agar kamu tetap selalu bersemangat dalam melatih jiwamu, kamu bisa mengingat-ingat manfaat apa yang bisa kamu peroleh ketika kamu berhasil nantinya. Jika kamu bermalas-malasan, maka tiada sedikitpun kebaikan yang bisa kamu dapatkan. Kamu harus semangat. Jadikan akhlak yang ideal sebagai kebiasaan, maka karaktermu akan berubah. Jika karaktermu baik, maka orang akan senang berinteraksi denganmu.

Bertemanlah dengan Teman yang Baik

Baiknya akhlak, juga bisa kamu contoh dari teman-teman yang mempunyai akhlak yang baik. Bergaul dengan mereka bisa membuatmu tertular kebiasan-kebiasaannya yang baik hingga akan menjadi sebuah kepribadian. Carilah teman-teman yang baik yang mampu membimbingmu menjadi manusia yang lebih baik.

Mintalah Bimbingan Orang-orang yang Berilmu

Sikap yang moderat (sikap-sikap yang tidak berlebihan atau tidak dalam kondisi kurang) menunjukkan indikator sehatnya jiwamu. Agar jiwamu menjadi sehat maka harus diberi asupan dan bimbingan berupa ilmu dan pengetahuan. Penyakit jiwa diobati dengan cara kebalikannya. Misalnya penyakit rakus diobati dengan menahan nafsu makannya, penyakit pelit diobati dengan memberi, penyakit bodoh diobati dengan belajar, dan lain sebagainya. Kamu harus bisa menahan dan bersabar dengan latihan-latihan ini. Kadang kamu hanya perlu memaksakan diri sendiri. Jangan manjakan diri dengan sikap malas. Segala usaha akan berhasil asalkan kamu mempunyai tekad yang kuat, bersungguh-sungguh dan bersabar. Tanda-tanda jiwamu sedang sakit adalah ketika kamu tidak bisa bahagia dengan kondisimu, kamu tidak bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dihidupmu, dan kamu tidak bisa menikmati ibadahmu.

Watak yang Baik, Lebih Utama Dibandingkan Fisik yang Sempurna

Pernahkah kamu melihat orang terhormat kehilangan kehormatannya karena melakukan hal yang buruk? Atau pernahkah kamu melihat orang yang binasa karena melampaui batas? Didunia ini seringkali kita melihat orang-orang dengan watak yang buruk, memiliki hubungan antar manusia yang tidak menyenangkan. Mereka dijauhi masyarakat sekitar, bahkan sering disebut sebagai sampah masyarakat. Oleh karena itu, watak yang baik juga bisa menentukan kebahagiaanmu. Karena dengan watak yang baik kamu mudah diterima dimasyarakat.

Manusia terdiri dari dua unsur yang menyatu yaitu fisik dan jiwa. Fisik yang bagus dapat membuat semua orang menyukainya. Namun jika wataknya buruk, semua orang akan menjauhinya. Berbeda dengan jiwa yang punya watak bagus, meskipun fisiknya tidak bagus semua orang tetap akan menyukainya, paling tidak mereka tidak akan menjauh. Fisik terbuat dari tanah, sedangkan jiwa dinisbatkan kepada Sang Pencipta. Watak merupakan manifestasi bagi jiwa berupa perbuatan yang sangat mudah dilakukan tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Jika watakmu baik, maka kamu akan mudah untuk berbuat baik, tanpa pikir panjang, dan tanpa pertimbangan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top