Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic yang Sering Bikin Stress

Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic Efektif dan Efisien

Pentingnya mempunyai cara untuk menghadapi rekan kerja toxic di tempat kerja agar kesehatan mental kita tetap terjaga. Rekan kerja toxic dapat membuat produktivitas kinerja menurun, kita menjadi tidak bisa merasa nyaman berada dalam bekerja, hanya menambah stress karena harus menahan emosi. Badan menjadi terasa sangat lelah bukan karena pekerjaannya yang banyak, melainkan juga karena psikis kita terganggu. Mungkin capek badan bisa terobati hanya dengan istirahat. Namun lelahnya psikis, membutuhkan waktu untuk yangtidak sebentar untuk memulihkannya. Untuk itulah kita harus mengetahui bagaimana cara menghadapi rekan kerja toxic agar tetap nyaman dan tenang dalam bekerja.

Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic yang Sering Bikin Stress

Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic Tipe Pengeluh dan Pemalas

Rekan kerja pengeluh biasanya juga pemalas. Ia sering mengeluh mengenai tugas yang harus ia kerjakan. Dan seringnya tugas itu tidak pernah bisa selesai tepat waktu karena memang mereka malas untuk mengerjakannya, meskipun tugas itu sangat sederhana. Mereka akan membuat berbagai alasan untuk tidak melakukannya dan mulailah mengeluh sepanjang bekerja.

Cara untuk menghadapi rekan kerja toxic tipe ini yaitu dengan membuatkan to do list tentang apa saja yang harus mereka kerjakan dan buat kesepakatan tentang kapan selesainya. Tagih pekerjaan tersebut sesuai tanggal kesepakatan, sehingga mereka akan menganggap kita wajar jika harus menagih pekerjaan tersebut. Ini akan memberikan rasa tanggung jawab karena telah melakukan kesepakatan bersama, serta dapat menutup peluang untuk mengeluh. Jika ia ingin mengeluh, maka ia akan mengeluh dengan dirinya sendiri karena telah membuat kesepakatan. Dan jika ia mengingkari, ia akan malu dan takut kepada atasan.

Cara selanjutnya yaitu dengan menjaga jarak dan tetapkan batasan. Rekan kerja toxic tipe pengeluh biasanya adalah orang yang mempunyai banyak masalah dengan dirinya sendiri. Mereka ingin agar orang lain juga ikut berkubang dalam permasalahannya. Kita pastinya menjadi tertekan untuk selalu mendengarkan keluhan. Karena kita takut dia anggap tidak peka sebagai teman. Tetapkan batasan untuk bersimpati agar energi negatif dari keluhannya tidak menghisapmu.

Cara Menghadapi Rekan Kerja Toxic Tipe Tukang Ghibah

Ghibah atau gossip , makin digosok makin sip. Orang ini mempunyai kelemahan, yaitu suka mencari perhatian. Cara menghadapi rekan kerja jenis ini, sedikit lebih mudah. Tinggalkan saja dia ketika ingin mengajak ghibah. Jangan jadikan teman dekat orang seperti ini. Jika ia membicarakan orang lain di depan kita, maka suatu saat kita juga akan di bicaraknnya ketika sedang tidak bersama.

Cara yang kedua, jangan terpancing untuk berbagi rahasia dengannya. Jika ada teman yang sering berkata “tapi ini rahasia ya, antara kita berdua saja”, maka kita harus menahan agar ia tidak membicarakan rahasia. Rekan kerja toxic yang hobi ghibah ini senang sekali untuk mencari dan berbagi rahasia-rahasia orang lain termasuk rahasia yang kita punya. Jangan merasa bahwa mereka berbagi rahasia dengan kita itu berarti dia menyukai dan mempercayai kita. Orang ini gampang banget mengkhianati orang lain, oleh karena itu kita tidak boleh tertipu. Mereka ini sebenarnya hanya ingin meminta persetujuan dan mencari perhatian supaya disukai. Kalo kitasering bersama orang ini, bisa saja kita menjadi korban adu domba.

Cara Hadapi Rekan Kerja Suka Dramatisir

Menghadapi rekan kerja yang hobinya drama, itu gampang-gampang susah. Karena ini menyangkut perasaan dan simpati. Masalah yang harusnya sepele dan sebenarnya mudah teratasi, ia buat menjadi rumit agar masalah itu terlihat besar. Seakan-akan masalah itu tidak pernah ada solusinya. Cara menghadapi rekan kerja toxic seperti ini kita hanya perlu menyadarkannya bahwa tugas itu tidak sulit sebagaimana adanya. Kita cukup memberi arahan tentang bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut. Atau bisa juga berikan tugas yang sama kepada karyawan yang lebih junior darinya. Ini akan membuat kesan jika ia tidak bisa menyelesaikannya, berarti kemampuannya masih di bawah standar.

Yang kedua, jangan menjadi mangsa rasa belas kasihan. Orang toxic menggunakan rasa belas kasihan sebagai alat untuk menipu. Mereka mampu membuatmu merasa tidak enak hati. Mereka ini biasanya menyalahkan orang lain atas semua yang terjadi, termasuk menganggap tugas tidak bisa ia kerjakan karena dia anggap sulit. Dan jika kamu merasa kasihan karena ia sebagi korban, kamu harus siap-siap mendengarkan semua keluhannya sepanjang waktu. Itu hanya akan menguras energimu saja. Menghindari untuk mengasihani mereka adalah cara untuk menolak tindakan mereka. Kamu terlalu cerdas untuk bisa ia manfaatkan.

Fokus pada solusi, bukan pada masalah. Biasanya rekan kerja toxic memposisikan diri mereka sebagai korban agar bisa selamat dari hukuman untuk memperbaiki masalah. Oleh karena itu kamu harus fokus untuk mencari solusi daripada hanya fokus pada pihak mana yang salah. Karena kamu sudah tahu sendiri bahwa mereka tidak akan pernah bisa merasa bersalah dan tidak bisa memperbaiki masalah. Jika kamu bisa fokus pada solusi berati kamu bisa mengalahkan pengaruh dari orang-orang toxic ini.

Cara Hadapi Rekan Kerja Tipe Pengkritik dan Pembulli

Cara menghadapi rekan kerja toxic macam ini cukup sederhana, Tidak usah dilawan. Apalagi orang itu adalah atasan kamu. Jika terpaksa untuk menghadapinya, caranya yaitu kamu harus meningkatkan disiplin kerja. Adu performa kerjamu dengan si pembulli ini. Jika dia atasanmu, biasanya ia akan mencari kesalahan-kesalahanmu. Kamu sebagai bawahan tidak perlu marah, emosi, apalagi berdebat. Jika kamu punya nilai KPI (key performance indicator) jauh lebih bagus daripada dia, kenapa kamu harus stress.

Tunjukkan bahwa kamu lebih berkualitas dan bisa diandalkan. Sehingga ia akan sulit untuk mencari celah apa yang bisa menjadi bahan bullying. Jika kamu bisa bekerja lebih cepat dan lebih baik, maka kamu akan tetap tenang meski ada orang yang ingin membulli kamu. Pembulli biasanya adalah orang yang lebih kuat dari orang yang di bulli nya. Baik secara emosi maupun fisik. Oleh karena itu, jika tidak ingin di bulli maka kamu harus menjadi lebih kuat.

Cara selanjutnya untuk mengadapi rekan kerja toxic yang suka nge-bully yaitu dengan tetap kontrol emosi. Jangan sampai kamu terbawa oleh orang dengan moral rendah seperti ini. Berhadapan dengan mereka sangat menguras energi. Sampai-sampai emosimu bisa meledak tanpa kamu sadari. Pada akhirnya kamu akan berkonflik dengan mereka. Di sinilah kontrol emosi kamu butuhkan supaya tidak terseret arus. Jika kamu terpancing emosi, maka kamu berada dalam kendali mereka. Jangan sampai emosi, hindari kontak langsung jika memang perlu. Daripadi kamu menyesal telah meluapkan emosi yang tidak ada gunanya.

Cara Menghadapi Rekan Kerja Brilliant Jerk

Brilliant jerk merujuk pada rekan kerja yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan juga keterampilan yang luar biasa dalam bidangnya. Akan tetapi mereka sering kali memiliki sikap dan perilaku yang merugikan bagi lingkungan kerja.

Dalam menghadapi brilliant jerk di tempat kerja, penting untuk mengadopsi strategi yang efektif agar interaksi dapat berjalan lebih harmonis. Salah satu pendekatan yang sangat berguna adalah komunikasi yang jelas dan efektif. Sampaikan pikiran dan perasaan kita mengenai tindakan yang mengganggu dengan cara yang tepat.

Manajemen konflik juga menjadi aspek kunci dalam menghadapi brilliant jerk. Mengidentifikasi sumber konflik dapat membantu kita untuk menemukan solusi yang lebih konstruktif. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam menyelesaikan masalah tetapi juga memberikan kesempatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman.

Pemberian umpan balik yang konstruktif sangat penting ketika berinteraksi dengan seorang brilliant jerk. Selain itu, sangat penting untuk membangun batasan yang sehat. Tentukan perlakuan apa yang dapat dan tidak dapat kita terima. Mengumpulkan dukungan dapat memberikan keamanan tambahan dan memperkuat perasaan bahwa kita tidak harus menghadapi situasi ini sendirian.

Cari Rekan Kerja yang Positif dan Bisa Dipercaya

Seperti apa nasib masa depanmu lima tahun mendatang, sangat tergantung dengan siapa kamu bergaul dan lingkungan seperti apa tempat kamu berada setiap harinya. Karena lingkungan yang akan membentuk seperti apa diri kita. Jika ingin optimis dan produktif, maka kelilingilah dirimu dengan orang yang produktif.

Jika kamu berada dalam lingkungan kerja yang toxic dan benar-benar tidak bisa resign dari situ, kamu bisa mencari teman yang paling positif di lingkungan itu. Kamu buat circle yang positif, dan tularkan kepada yang lain. Jangan lakukan sendiri tanpa adanya circle pertemanan, karena itu akan sangat berat dan sulit. Bisa-bisa kamu akan menjadi stress. Jika kamu bisa menularkan lebih banyak energi positif di lingkungan kerjamu, maka orang yang toxic tidak akan mempunyai teman. Giliran dia yang harus pergi atau terpaksa berubah lebih positif.

Cari rekan yang setia dan bisa kamu percaya. Tidak semua orang bisa kamu jadikan rekan. Dan tidak semua orang pantas mendapatkan persahabatan darimu, termasuk rekan kerja yang toxic. Oleh karena itu kamu harus pintar memilih teman yang berkualitas.

Cari Alasan Untuk Tetap Kuat Bertahan

Jika kamu juga bisa bertahan jika memang sulit untuk mencari pekerjaan lainnya dengan cara menjadikan pekerjaan yang sekarang kamu tekuni ini sebagai pembelajaran. Kamu bisa belajar dari lingkungan kerja yang toxic ini. Jadikan momentum ini sebagai pemelajaran sembari mengasah skill agar kamu lebih siap untuk mencari pekerjaan lainnya. Cara seperti ini akan menghilangkan stress di tempat kerja yang toxic.

Cara lain untuk bertahan di lingkungan kerja toxic yaitu dengan afirmasi diri, bahwa kamu niat datang adalah untuk bekerja. Maka dari itu, selesaikan pekerjaan, ambil gaji, lalu pulang. Jangan anggap penting selain menyelesaikan pekerjaan dan mengambil uang gajian. Itu juga bisa membantu mengurangi stress di tempat kerja.

Resign Saja, Kamu Berhak untuk Bahagia

Jika memang tidak kamu temui orang yang positif dan semakin hari kamu merasa toxic dan tidak sanggup lagi secara fisik dan psikis, maka pilihan yang terakhir adalah resign. Kamu berhak menyelamatkan kesehatanmu sendiri. Kamu masih punya pilhan yang bebas. Namun sebelum resign, coba kamu pelajari dulu apakah memang semua yang berada di lingkunganmu yang toxic, ataukah jangan-jangan kamu sendiri yang toxic. Pelajari terlebih dahulu bagaimana orang-orangnya. Jika mungkin, manfaatkan kelebihannya untuk bisa membantu pekerjaanmu dan menunjang kemajuan perusahaan. Hindari kekurangannya agar kamu tetap bisa produktif dan tidak makan hati.

Itulah beberapa resep cara menghadapi rekan kerja toxic yang bisa kamu jadikan bekal pengetahuan untuk tetap bisa survive dalam pekerjaan. Jangan lupa untuk selalu mengembangkan diri baik hard skill ataupun soft skill-mu. Tetaplah semangat dalam bekerja, dan menanglah secara bersama-sama.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top