Seni Membujuk Pelanggan
Cara Membujuk Pelanggan Untuk Membeli
Agar berhasil membujuk pelanggan, kita harus mendapatkan hati pelanggan. Bisa mendapatkan hati pelanggan bukanlah hal yang sederhana. Seringnya kita berpikiran bahwa dengan produk yang bagus dan berkualitas dan banyaknya diskon yang kita tawarkan akan segera diserbu oleh pembeli. Namun kenyataannya adalah mereka hanya sekedar bertanya karena penasaran kemudian pergi tanpa ada proses transaksi jual beli. Untuk itulah kita harus berusaha untuk membujuk pelanggan supaya membeli.
Masalah terbesar dalam membujuk pelanggan adalah apakah solusi yang kita tawarkan kepada pelanggan itu akan bisa diterima ataukah tidak. Mengerti apa yang diinginkan pelanggan, apakah kualitas, model, potongan harga, fungsi, atau kombinasi dari semua itu. Itulah yang pada akhirnya akan membuat pelanggan bisa memutuskan untuk membeli. Dan hal yang paling penting untuk kita ketahui bahwa keputusan setiap pelanggan bersifat tidak rasional. Untuk meyakinkan pelanggan satu dengan yang lainnya membutuhkan cara yang berbeda.
1.Buatlah Pelanggan Menyukaimu
Kebanyakan orang senang berbicara, berinteraksi, dan juga bertransaksi dengan orang yang mereka sukai. Ketika pelanggan sudah menyukaimu, maka tidak akan terlalu sulit bagi mereka untuk menerima apa yang kamu tawarkan.
Banyak Mendengarkan Sedikit Berbicara
Kebanyakan dari para tenaga penjual adalah mereka terlalu banyak bicara tentang produk yang mereka jual tanpa berusaha untuk mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggan. Penawaran kepada pelanggn haruslah seperti percakapan dua arah. Kamu harus mengajukan beberapa pertanyaan dan dengarkan jawaban mereka secara cermat agar bisa mengerti apa yang mereka inginkan. Orang akan senang ketika mereka didengarkan dan dimengerti oleh orang lain. Hal seperti ini akan membantu pelanggan lebih bisa menyukaimu.
Namun ketika calon pembeli adalah merupakan customer yang pendiam ataupun pemalu, kamu harus berusaha memulai percakapan dan membuatnya terus berlanjut. Bisa dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan kesempatan mereka menanggapi.
Ingin Tahu Tentang Pelangganmu
Sedikit kepo tentang pelanggan itu baik untuk menjalin hubungan yang lebih erat, bagaikan garam dalam masakan. Jangan menyinggung hingga masuk kedalam privasi mereka, karena itu tampak sebagai serangan. Keingintahuan ini menunjukkan bahwa kamu peduli dengan pelangganmu, dengan apa yang mereka katakan dan mereka pikirkan. Jika kamu bisa memahami mereka, bisa menjalin emosi yang sama, kemungkinan kamu bisa disukai oleh mereka.
Temukan Kesamaan
Orang biasanya lebih menyukai orang yang mempunyai kesamaan. Pembicaraan bisa berlangsung lebih lama dan menyenangkan ketika apa yang dibicarakan adalah hal dengan ketertarikan yang sama. Misalnya hobi, pilihan warna, asal daerah, sekolah, dan lainnya. Cobalah temukan satu kesamaan namun jangan terlalu dipaksakan dan kamu akan lebih mudah untuk membujuknya.
Berpenampilan Menarik
Mulai dari pakaian yang bersih dan wangi, bau mulut segar, gestur tubuh, dan menciptakan tempat bertransaksi yang nyaman. Orang akan lebih tertarik dan berlama-lama mengobrol kepada orang yang disukai di tempat yang nyaman. Hal pertama yang dilihat orang lain untuk disukai adalah penampilan. Maka dari itu, sebagian besar tenaga penjual dituntut dan diajari untuk bisa berpenampilan menarik dan ramah kepada pelanggan. Jika mereka sudah menyukaimu, maka kamu akan lebih mudah untuk membujuknya untuk membeli.
Gunakan Nama dalam Percakapan
Orang akan merasa senang dan bahagia jika namanya disebut dan cenderung lebih mudah untuk menjalin persahabatan. Jika masih sungkan untuk menanyakan nama, kamu bisa mengggunakan frasa seperti “Kakak, Bapak, atau, Ibu”. Dengan begitu secara tidak langsung kamu menganggap mereka juga manusia, bukan hanya sebagai prospek uang datang padamu.
2.Buat Pelanggan Merasa Nyaman
Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami
Selain berusaha membuat pelanggan untuk menyukaimu, kamu juga harus berusaha membuat pelanggan merasa nyaman. Jangan gunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak mudah dipahami pelanggan. Gunakanlah bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dimengerti. Hal lain yang paling penting harus kamu lakukan adalah hindari perdebatan dengan pelanggan.
Sebagai contoh, “Baju ini terbuat dari kain linen yang berkualitas tinggi, berserat alami, wantex menggunakan Dylon, di tenun oleh ahlinya, dengan kualitas jahitan yang rapi dan kuat”. Bahasa seperti ini mungkin sangat membingungkan bagi orang awam. Pelanggan akan terbebani dengan harus mencerna apa yang kamu katakan.
Lebih baik kamu menggunakan bahasa yang membuat mereka dengan mudah mengerti. Seperti “Baju ini sangat berkualitas, nyaman dipakai, lebih awet, dan tidak luntur jika dicuci”. Dengan bahasa ini, orang awampun akan segera mengetahui produk yang kamu jual. Jika mereka ingin mengerti kenapa kamu bisa berkesimpulan begitu, baru kamu menjelaskan dengan detail informasinya.
Bersikap Natural
Jika produkmu dipasarkan secara online, seringnya pelanggan memilih untuk menelpon atau kirim pesan langsung agar mereka bisa melakukan percakapan langsung dengan orang yang mengetahui tentang produk yang ingin ia beli. Mereka beralasan agar bisa mendapatkan solusi dengan pertanyaan dan jawaban yang fleksibel, bukan jawaban seperti robot menggunakan skrip. Menelpon sangat bermanfaat jika pelanggan berharap bisa mendapatkan informasi dengan relatif cepat dan menghargai kontak pribadi.
Balasan dari setiap pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya terasa aneh dan tidak wajar bagi pelanggan. Mereka lebih bersedia untuk membeli jika terjalin hubungan emosional dengan tenaga penjual. Hubungan emosional tidak bisa tercipta jika jawaban atas pertanyaan sudah diskenario sebelumnya. Oleh karena itu bersikaplah natural dan bertindak sebagai manusia dalam melakukan promosi dan penjualan. Jangan menggunakan skrip yang sudah disiapkan sebelumnya atau menjadi katalog produk berjalan.
Jadilah Seperti Guru
Tugas utama penjual adalah menjual produk dengan harga tertentu sebanyak mungkin. Meskipun begitu, kamu tidak bisa memaksa pelanggan untuk membeli produk yang kamu jual. Mereka lebih menyukai jika keputusan untuk membeli adalah keputusannya sendiri, tanpa ada paksaan dari orang lain. Jadi alih-alih kamu membujuk pelanggan seperti mengemis, lebih baik kamu mengajari mereka tentang solusi untuk masalah yang mereka miliki dan kombinasikan dengan produk atau layanan yang kamu jual. Ketika mereka mengetahui beberapa solusi atau menemukan informasi baru, kemungkinan mereka akan mempunyai alasan untuk membeli produkmu.
3.Berikan Informasi Tentang Produk yang Kamu Jual dengan Jujur
Buktikan Bahwa Produkmu Lebih Baik
Biasanya pelanggan sering bertanya tentang produk yang kamu jual untuk membuat perbedaan dan membandingkan dengan produk lain yang sejenis untuk memutuskan mana yang lebih layak mereka beli. Tekankan bahwa kamu mempunyai penawaran yang lebih baik dengan manfaat produk yang sudah pasti. Jika harga yang kamu tawarkan tidak lebih murah, mungkin akan sulit untuk membujuk pelanggan. Namun kamu bisa meyakinkannya bahwa dengan harga yang sedikit lebih tinggi, pelanggan bisa menerima produk yang lebih baik atau mendapatkan layanan purna jual gratis selama satu tahun.
Bedakan Manfaat dengan Fitur
Pelanggan jarang sekali membeli produk hanya karena fiturnya. Kebanyakan pelanggan membeli suatu produk atau layanan karena mereka bisa mengambil manfaat dari produk yang ia beli. Daripada kamu menjelaskan secara detail tentang keunggulan produk, sebaiknya kamu memberikan penjelasan tentang manfaat yang bisa pelangganmu dapat dari produk yang kamu jual. Gunakan kelebihan fitur hanya untuk mendukung pernyataan yang kamu buat.
Sebagai contoh, “Dengan ponsel ini, Kakak bisa mengambil foto dengan gambar yang lebih bagus meskipun minim pencahayaan (Manfaat), karena ponsel ini mempunya kamera yang aperturenya kecil sehingga cahaya yang masuk pun akan semakin besar. Jadi kualitas fotonya pun menjadi lebih bagus (Penjelasan Fitur).
Buatlah Daftar Manfaat yang Singkat Sesuai Kebutuhan
Kebanyakan orang ingin membeli produk karena satu atau dua manfaat saja yang mereka perlukan. Jelaskan manfaat secara singkat dan yang menjadi unggulan yang membedakan produkmu dari produk lainnya. Jangan menjelaskan terlalu banyak manfaat sebuah produk karena akan sangat sulit diingat dan bisa menjadikan pelanggan menjadi bingung.
Ketika sedang menjelaskan manfaat produk, kamu bisa langsung mencoba atau memberikan contoh yang nyata. Seperti penjual lampu, mereka langsung mencoba lampu yang akan dibeli oleh pembeli secara langsung. Sehingga pembeli yakin dengan manfaat yang akan ia dapatkan secara nyata, bukan secara abstrak. Tapi tidak semua produk harus dicoba ya, pakaian dalam dan racun serangga misalnya, kamu tidak harus mencobanya secara langsung.
Jangan Sembunyikan Kelemahan Produk
Sebagai tenaga penjual kita biasanya berusaha keras untuk membujuk pelanggan agar mereka cepat membeli. Keinginan yang kuat agar produk laku biasanya membuat para tenaga penjual mengklaim bahwa produknya merupakan produk unggul tanpa cacat. Namun hal itu justru membuat pelanggan merasa curiga dan tidak yakin.
Hal yang seharusnya dilakukan penjual adalah menyampaikan informasi produk dengan jujur, termasuk menceritakan beberapa kekurangan yang ada didalamnya. Berilah beberapa solusi untuk kelemahan produk tersebut dan bagaimana cara untuk menanganinya. Sehingga pelanggan tetap berpikiran bahwa produk kamu merupakan produk yang layak untuk mereka beli.
Manfaatkan FOMO
Fenomena FOMO (Fear of Missing Out Fear) ramai dibicarakan akhir-akhir ini karena tren jualan online. Banyak sekali penjual yang menawarkan promo, diskon besar-besaran, beli satu gratis satu, dan yang lainnya dengan waktu yang terbatas sehingga para pelanggan harus cepat memutuskan pembelian sesegera mungkin. Jika tidak, maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk memiliki produk tersebut.
Bahkan pelanggan yang ragu-ragu pun sering sulit untuk berhenti dari peluang besar ini. Mereka akan merasa rugi jika melewatkan kesempatan ini. Kamu bisa gunakan fenomena ini untuk produk-produk yang memang menawarkan potongan harga atau penjualan terbatas.
Biarkan Pelanggan Memutuskan Sendiri
Ketika semua presentasi telah kamu sampaikan dan semua informasi telah kamu berikan, kini saatnya kamu kembalikan keputusan kepada pelanggan. Jangan tanyakan apakah ingin membeli ataukah tidak. Sebaiknya tanyakan dulu produk manakah yang ingin dipilih oleh pelanggan dari produk-produk yang sudah mereka cari. Ketika membiarkan pelanggan memutuskan sendiri tanpa memaksakan atau meyakinkan pilihan manapun, itu berarti kamu mengirimkan sinyal kepada pelanggan bahwa pendapat mereka itu sangat penting.
Itulah beberapa tips untuk membujuk pelanggan agar membeli produk yang kita jual. Tentu saja tidak semua hal dalam membujuk pelanggan itu mudah dilakukan. Hal paling penting untuk kita pahami tentang penjualan adalah bahwa keputusan pelanggan dalam membeli produk jarang sekali bersifat rasional dan tidak mudah ditebak. Membujuk pelanggan adalah hal yang sangat rumit namun menarik. Untuk itu, kita hanya berusaha untuk meyakinkan pelanggan agar membeli dengan perpaduan logika dan emosi yang tepat.