Apasih Manfaatnya Nongkrong?
Apa yang ada dipikiran kita ketika mendengar kata nongkrong? Kumpul-kumpul sama teman, bercanda, ketawa-ketiwi nggak jelas, ngomong ngalor ngidul, ngobrol santai sambil makan minum, atau cuma sekedar duduk-duduk dipinggir jalan aja. Ada sebagian masyarakat menilai bahwa kegiatan ini unfaedah, alias nggak ada gunanya sama sekali. Karena memang aktivitas ini dilakukan oleh kebanyakan orang ketika semua orang sedang bekerja.
Jadi sebagian masyarakat menyamakan istilah nongkrong itu sama dengan kumpulan orang-orang yang tidak bekerja, bahasa sopannya pengacara, pengangguran banyak acara. Nongkrong biasanya dilakukan ditempat-tempat tertentu, misalnya diwarung kopi, di pinggir jalan dekat perempatan, diteras rumah, pos ronda, atau bisa juga didepan minimarket. Jika belum tahu tempat yang asyik karena masih tergolong orang baru, cari saja di google ” tempat nongkrong terdekat “.

Bahas Apa Ketika Nongkrong?
Apasih tema obrolan yang dibahas? Jawabannya nggak ada patokan dan beragam, biasanya belum tuntas tema yang satu sudah berganti tema yang lainnya. Ketika berkumpul, orang yang berwawasan luas bisa menjadikan suasana nyaman saat sedang ngobrol. Banyak membaca dan selalu memperbaharui wawasan terbaru dapat membantu kita untuk membuat obrolan menjadi berkualitas dan bersudut pandang yang lebih luas.
Orang yang mempunyai wawasan dengan sudut pandang yang luas dapat membuat obrolan semakin asyik. Tidak hanya menilai dari satu sudut pandang suatu peristiwa, namun juga dapat menilai dari sudut pandang yang lain.
Misalnya dalam suatu tindak kejahatan, ia tidak hanya bisa menilai dari sudut pandang korban, namun juga bisa menilai dari sudut pandang tersangka dan sudut pandang penonton sendiri. Orang yang berwawasan luas cenderung bisa mendengarkan orang lain dan bisa menerima sudut pandang yang berbeda, sehingga orang akan nyaman saat mengobrol.
Pengaruh Nongkrong Untuk Kehidupan Kita
Ada perbedaan pandangan dari kalangan masyarakat luas mengenai nongkrong. Ada yang menilai sebagai kegiatan yang negatif dan buang-buang waktu, ada yang menilai secara positif, dan ada juga yang pertengahan atau tidak menganggap hal ini terlalu serius.
Biasanya penilaian masyarakat berdasarkan dari siapa saja yang ikut dalam tongkrongan, tema apa yang dibicarakan, dan juga menjadi seperti apa orang tersebut setelah nongkrong, apakah lebih baik atau semakin tidak baik. Kualitas bahasan bisa mempengaruhi akan seperti apa masa depan kita.
Nongkrong dapat merusak masa depan kita dan juga kepribadian kita jika dilakukan terlalu sering sampai lupa waktu, dan bahasan obrolan yang cenderung negatif atau tidak berguna. Seringnya orang akan jatuh kedalam ghibah ngomongin orang dan juga adu domba jika dilakukan dalam interval waktu yang lama, mungkin karena sudah kehabisan bahan obrolan.
Banyak orang suka nongkrong dengan alasan untuk melepaskan stress, melupakan masalah sejenak, bisa tertawa bersama meski tidak jelas. Sehingga banyak orang lebih nyaman melakukannya dibandingkan dengan bekerja. Jika nongkrong sudah menjadi hobi, hati-hati ini bukan hanya akan menjadi kegiatan yang hanya buang-buang waktu, namun bisa menghancurkan masa depan.
Nongkrong juga bisa menjadi pemborosan jika dilakukan secara sering, apalagi hanya untuk ajang pamer. Jarang orang nongkrong lama yang hanya mengobrol saja. Biasanya mereka lakukan sambil ngemil juga minum kopi atau yang lainnya.
Selain untuk kebutuhan ngobrol dan bertemu teman, nongkrong juga jadi ajang untuk update status keren eksistensi disosial media. Tidak heran jika kegiatan ini jadi ajang pamer gadget, pamer kendaraan, pamer pengaruh di sosial media, pamer gaya pakaian stylish, pamer pencapaian, bahkan pamer pasangan. Jika kita menuruti keinginan dan mengikuti ajang ini, bisa-bisa kita akan menjadi orang yang bangkrut.

Nongkrong Yang Berfaedah
Namun tidak semua nongkrong itu tidak berguna. Ada juga yang bermanfaat. Kembali lagi bahwa kualitas bahasan menjadi tolak ukur apakah tongkrongan kita itu bermanfaat atau tidak. Dalam agama islam salah satu obat hati yaitu berkumpullah dengan orang-orang shaleh. Alias nongkrong bersama orang-orang yang shaleh dan berilmu.
Dengan berkumpul bersama orang yang lebih berilmu kita akan menjadi semakin pandai, memperoleh solusi saat ada masalah, dan merasa lebih damai saat mendengarkan kata-kata yang bijak. Berkumpul dengan orang yang shaleh dan berilmu akan membuat kehidupan kita semakin baik. Ini salah satu jenis tongkrongan yang fisabilillah, nongkrong asyik bersama ustadz.
Menjaga Gairah Hidup
Membahas impian dan prinsip hidup saat berkumpul bersama, bisa membantu untuk menjaga gairah hidup kita, apalagi jika nongkrong dengan teman yang satu frekuensi. Cerita tentang kegiatan sehari-hari dan masalah yang sedang dihadapi membuat kita merasa lebih kuat dan bersemangat untuk tetap menggapai impian.
Jika kita berbagi impian dengan teman kita, mungkin kita bisa mendapatkan bantuan atau pencerahan tentang bagaimana untuk mencapai impian tersebut. Selain membahas tentang impian dan prinsip hidup, di tongkrongan kita juga bisa membahas ide dan inovasi baru. Kita bisa mendapatkan berbagai saran dan juga dukungan.
Penyambung Tali Persaudaraan
Nongkrong juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk menyambung silaturahmi, mengakrabkan diri dengan teman-teman lama yang sudah tidak pernah bertemu sehingga persahabatan akan tetap terjaga dan menjadi semakin erat. Dengan bertemu teman-teman lama dapat mengurangi stress yang disebabkan karena pekerjaan dan saling melepas rindu.
Dengan kembali terjalinnya hubungan persahabatan akan meningkatkan sifat empati sesama teman yang sudah terjalin saat masih bersama sejak kecil dulu. Candaan dan saran membuat kita bisa melupakan dan mengatasi masalah. Seringnya duduk bersama akan membuat kemampuan komunikasi kita juga semakin terasah. Nongkrong dengan teman-teman juga bisa menambah informasi baru, peluang baru, atau pekerjaan baru.
Memperluas Relasi
Manfaat lainnya yaitu dapat memperluas relasi. Biasanya orang yang nongkrong tidak datang sendirian. Bisa jadi mereka membawa teman yang belum kita kenal sebelumnya. Biasa kita katakan, temannya teman. Nah semakin banyak teman yang membawa temannya ke tongkrongan, maka kita akan secara otomatis menambah teman baru, relasi baru. Apalagi teman baru tersebut lebih hebat dari kita, maka ini akan menjadikan kita bisa lebih baik dan lebih maju. Dengan adanya banyak relasi, maka akan semakin banyak ilmu dan peluang.
Menambah Wawasan
Berkumpul bersama orang-orang yang beratmosfer positif dan cerdas, kita akan mempunyai wawasan yang lebih luas. Wawasan yang luas dan keberanian dapat mengasah rasa percaya diri kita untuk bisa berbicara dan berkomunikasi dengan orang baru. Rasa percaya diri ini yang akan membuat kita selalu optimis dengan apa yang sedang kita kerjakan. Dengan nongkrong bareng kita juga akan lebih terbiasa dengan lingkungan baru yang lebih luas dan beragam. Sehingga dimanapun kita berada tidak akan kesulitan untuk segera beradaptasi.
Bagaimana Dengan Nongkrong Di Pinggir Jalan?
Menurut pandangan agama islam nongkrong dipinggir jalan diperbolehkan dengan syarat bisa memberikan hak jalan yaitu melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, mencegah tindak kejahatan, menjadi petunjuk jalan, membuat orang yang lewat merasa terbantu, serta membuat orang merasa nyaman saat berada dijalan.
Bergaul dengan banyak orang lebih baik daripada menyendiri, asalkan bisa sabar dalam mengahadapi konsekuensi gangguan dari orang lain. Dalam pergaulan sering terjadi adanya gesekan, dari omongan yang tidak enak dihati sampai candaan yang menyakiti. Dalam berinteraksi dengan orang lain sudah pasti akan ada masalah.
Pertemanan tidak selalu seperti apa yang kita harapkan. Disitulah kita dilatih untuk tetap menjadi manusia yang kuat. Jika tidak kuat dengan gangguan orang lain saat kita nongkrong, maka boleh tetap berada dirumah saja. Berinteraksi dan membuka diri secukupnya sambil menimbang untung ruginya. Berinteraksi perlu dilakukan dengan masyarakat, tetangga, teman-teman. Namun jangan terlalu sering dan tanpa batas.
Jadi nongkrong itu boleh dengan syarat tahu waktu, tema bahasan positif, dan juga tidak mengganggu ketertiban umum. Pandai-pandai dalam bersikap dan mencari lingkungan.