Mengapa Laki-laki Harus Bekerja?
Mengapa laki-laki harus bekerja? Karena laki-laki harus bisa bertanggung jawab untuk hidupnya dan hidup orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Laki-laki itu menafkahi, mencukupi kebutuhan, membuat senang, juga mengajak kepada kebaikan. Oleh karena itu laki-laki harus bekerja. Namun, bekerja saja tidak cukup, laki-laki juga harus berpenghasilan yang cukup, minimal untuk kebutuhan sehari-hari. Jika penghasilan lebih besar? Tentu lebih bagus, karena akan ada banyak orang yang bisa kita bahagiakan.
Laki-laki Harus Bekerja, Karena Pekerjaan Adalah Ladang Amal Baginya
Berusahalah untuk menjadi orang yang taat beragama dan berkecukupan harta. Jika belum bisa, paling tidak kita mempunyai keinginan untuk menjadi seperti itu. Tidak semua orang kaya itu tidak baik, kadang kita juga menemui orang kurang kaya yang kurang baik sikapnya. Baik dan tidak baik itu bukan perkara banyaknya harta yang dia punya, namun tentang sikap yang dimiliki.
Laki-laki yang berpenghasilan besar mempunyai beberapa keutamaan daripada yang lain, yaitu berpeluang lebih besar dalam amal beribadah dan mempunyai martabat yang lebih tinggi. Orang kaya yang baik lebih utama keadaannya daripada orang tidak kaya yang baik, karena amal yang dikerjakan orang kekurangan harta, berpeluang sama untuk dikerjakan orang yang kaya. Sedangkan amal yang dilakukan orang kaya, tidak semua bisa dilakukan orang yang kekurangan harta.
Ada banyak orang yang kurang setuju dengan pernyataan seperti ini dikala kita memang masih dalam keadaan ekonomi yang tidak mudah. Namun kita harus dengan rela mengakui kenyataan ini. Misalnya, untuk menopang kejayaan agama maka dibutuhkan pendidikan, pembangunan, juga perangkat keamanan.
Banyak ibadah yang membutuhkan harta dari hanya sekedar niat saja, misalnya pergi haji, zakat, infaq, sedekah, peralatan sholat, memberi makan kaum fakir, membangun masjid, membangun madrasah, dan lain sebagainya. Semua itu memerlukan harta, dan harta yang terbaik adalah harta yang berada ditangan orang sholih. Begitu juga tentang negara, negara yang kuat ditopang dengan perekonomian yang kuat jua. Barang siapa yang bisa menaklukkan perekonomian suatu negara, maka sejatinya dia telah menaklukkan negara tersebut tanpa harus berperang. Jadi kenapa laki-laki harus bekerja? Karena laki-laki adalah pemimpin, dan pemimpin harus bertanggung jawab terhadap apa yang dia pimpin.
Laki-laki Harus Bekerja Agar lebih Kuat Dalam Beragama dan Berpikir
Alasan lain kenapa laki-laki harus bekerja adalah agar semakin kuat agama dan akalnya. Orang yang lemah secara ekonomi kadang menjadi lemah juga dalam agama jika ditawari harta dengan syarat tertentu yang menurut agama tidak boleh dilakukan. Misalnya ditawari fasilitas hidup seperti pekerjaan, rumah, kendaraan, namun dengan syarat harus berpindah agama.
Atau menjadi saksi palsu dengan dibayar, menerima suap karena jabatan, mencuri karena terdesak kebutuhan hidup. Orang yang bekerja dan berpenghasilan cukup juga lebih kuat secara akal, menjadi tidak gampang putus asa, tidak gampang mengeluh, juga mampu merencanakan hidupnya. Kadar kaya setiap orang memang berbeda, tergantung standar hidup, penghasilan yang lebih besar dari pengeluaran, juga tergantung bagaimana ia mensyukuri apa yang ia miliki.
Laki-laki Harus Bekerja Agar Tidak Diremehkan Orang Lain dan Lebih Bermartabat
Dalam kehidupan berumah tangga, laki-laki adalah pemimpin. Laki-laki wajib menafkahi, dan memberi perlindungan baik secara fisik maupun finansial. Oleh karena itu, laki-laki harus bekerja. Selain bisa menafkahi keluarga, dengan bekerja maka laki-laki akan mempunyai martabat dan dihormati.
Menjadi laki-laki yang baik secara moral saja tidak cukup, laki-laki juga harus mampu mencukupi. Kebanyakan masalah dalam rumah tangga adalah karena keadaan finansial yang tidak aman. Harta memang bukan segalanya, namun tanpa harta laki-laki tidak ada martabatnya. Mau diakui atau tidak, ketika kita mempunyai kelebihan harta, maka orang akan menyambut kita dengan suka cita dan mengutamakan kita.
Namun bagaimana jika kita dalam kekurangan harta? Disepelekan dan diremehkan pastinya, atau malah bisa jadi tidak dianggap. Itu seperti hukum semesta yang seharusnya kita sadar jika itu kode bahwa kita harus bekerja keras. Lantas apakah kita salah jika kita sudah bekerja namun tetap berpenghasilan sedikit? Rezeki kan Allah yang mengatur. Tidak ada yang menyalahkan, namun konsekuensinya tentu kita sudah tahu. Rezeki memang Allah yang mengatur, namun usaha yang kita kerjakan untuk memperoleh rezeki itu yang kita putuskan. Orang akan mendapatkan hasil sesuai dengan kadar usahanya.
Jadi jika masih berpenghasilan sedikit maka kita harus akui itu bukan salah yang mengatur, namun kekurangan kita dalam memutuskan seberapa besar usaha yang kita lakukan. Yaa terima saja sambil tetap berusaha. Toh nanti juga akan dituntun sama Allah sembari kita bergerak. Bersyukurlah jika kita dalam keadaan sudah bekerja keras dengan penghasilan yang masih kurang untuk mencukupi kebutuhan, namun masih mempunyai orang-orang yang menyayangi kita dan mendukung kita.
Terlihat Lebih Gagah dan Bertanggung Jawab
Alasan lain kenapa laki-laki harus bekerja adalah agar laki-laki bisa menjaga wajahnya dari mengharapkan iba orang lain. Sikap ini sangat bertentangan dengan sikap laki-laki sebagai pemimpin yang bertanggung jawab. Seorang laki-laki pantang menundukkan wajahnya dan mengangkat tangannya untuk menerima pemberian orang lain karena rasa iba tanpa melakukan usaha apapun.
Namun ada juga banyak diantara laki-laki yang malas bekerja dengan dalil bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, hidup manusia sudah ditakdirkan, rezeki tidak usah dikejar maka akan datang sendiri, mempunyai pikiran bahwa orang yang tiap hari mengejar rezeki itu orang yang tidak baik dan rakus. Itu adalah alasan-alasan yang kurang tepat, mengingat laki-laki adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas hidupnya dan hidup orang yang ditanggungnya.
Jika beralasan hidup manusia sudah ditakdirkan, yaa itu memang betul. Namun bukan berarti kita terus berpangku tangan dan menginginkan kehidupan berubah tanpa melakukan ikhtiar apapun, Allah akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut mau mengubahnya. Jadi jelas, bahwa ikhtiar sangat diperlukan mengingat kita hanya manusia biasa yang ibadah dan kedekatan kita dengan Allah masih biasa-biasa saja.
Agar Hidup Berkeseimbangan
Begitu pentingnya aktivitas bekerja bagi laki-laki, namun kita tidak lantas bekerja siang malam tanpa henti, menghalalkan segala cara, sangat gila bekerja, lupa ibadah, dan bekerja semata-mata hanya ingin mengumpulkan harta. Ada hal-hal yang harus diseimbangkan dalam hidup seseorang.
Bekerja, beristirahat, beribadah, bergurau dengan keluarga, silaturahmi terhadap sesama, menekuni hobi, dan kegiatan positif yang lainnya. Adapun dalam berusaha mencari nafkah, kita juga dituntut untuk melakukannya dengan baik, tidak merugikan yang lain, serta mencari yang halal, maka apa yang akan kita dapatkan juga hal yang baik.
Bekerja yang diniatkan sebagai ibadah akan mendatangkan pahala, apapun pekerjaannya asal halal. Menafkahi keluarga adalah bentuk dari ibadah, memberi hak makan bagi tubuh agar selalu kuat menjalankan perintah Allah juga merupakan sebuah ketaatan. Oleh karena itu, setiap kita melakukan suatu usaha, sebelum melakukan pekerjaan, diniatkan sebagai sarana beribadah. Selain mendapatkan keuntungan di dunia, namun juga akan mendapatkan kebaikan diakhirat.
Tetap semangat dalam bekerja dan berusaha berapapun hasilnya saat ini. Jangan putus asa meski kehidupan belum baik-baik saja. Semoga Allah mudahkan untuk kita dalam beribadah dan Allah kabulkan doa-doa kita yang terbaik.