Gila Kehormatan
Alasan Mengapa Orang Bisa Gila Kehormatan
Gila kehormatan merupakan sebuah keinginan dasar manusia yang tersembunyi. Orang berlomba-lomba untuk menjadi pejabat dengan mengeluarkan banyak biaya hanya untuk mendapatkan kehormatan dan kepatuhan dari orang lain. Meskipun ada juga yang menjadikannya sebagai alat pelumas agar bisnisnya lancar. Akan tetapi ujung-ujungnya juga agar bisa di hormati dan di patuhi banyak orang. Menjadi orang berpengaruh.

Bukan hanya jabatan dan uang orang bisa mendapatkan rasa hormat orang lain, namun ternyata amal baik juga bisa menjadi jaring untuk seseorang terjebak dalam posisi gila kehormatan. Nikmatnya melakukan kebaikan bisa di rasakan oleh orang-orang yang tulus dalam melakukannya, pada awalnya. Namun setelah banyak orang men-judge diri kita adalah orang baik, nikmat itu akan tergantikan dengan decak kagum dan pengakuan orang lain bahwa kita ini adalah orang baik.
Orang istimewa. Sehingga kita tidak lagi melakukan kebaikan karena memang kita menginginkannya, akan tetapi untuk mempertahankan klaim bahwa kita adalah orang baik. Tak jarang banyak kebaikan sekarang ini di buat untuk pamer di sosial media dengan dalih “mengajak kebaikan”. Tidak menjadi masalah memang, semua amal kembali lagi kepada niat masing-masing. Jangan sampai menjadi gila kehormatan ketika banyak orang sudah memuji.
Akar Gila Kehormatan
Popularitas, terkenal, ketenaran, adalah akar dari gila kehormatan. Ketika semakin banyak orang mengelu-elukan, mengagumi, memuji, apa yang kita punyai dan apa yang kita lakukan. Kita akan menjadi semakin haus untuk mendapatkan lebih banyak lagi kekaguman mereka terhadap kita.
Di zaman yang semua orang butuh akan eksistensi, ketenaran merupakan hal yang diidam-idamkan. Semua orang mempunyai sarana pribadi guna mewujudkan keinginannya untuk menjadi terkenal dan tersohor, baik dengan karya maupun sekedar mengikuti apa yang sudah ada. Dengan menjadi terkenal banyak orang akan menyukai, menghormati kita. Mencari uang pun menjadi sangat mudah dan akan ada banyak keinginan yang bisa terpenuhi.
Siapa tak mau? Ada kelezatan tiada banding saat orang mengelu-elukan dan menginginkan kehidupan seperti apa yang kita jalani. Kerja keras terbayar lunas dengan berbagai pujian dan sanjungan. Terdapat kenikmatan yang luar biasa ketika melihat orang-orang datang dengan penuh hormat.
Ketenaran memang senikmat itu, hingga banyak orang rela mengeluarkan hartanya untuk mendapatkan ketenaran dan penghormatan. Banyak orang rela melakukan apa saja, berjanji dengan semua kata untuk bisa mendapatkan penghormatan dan pengakuan.
Berani menjadi tidak terkenal berarti berani melepaskan keinginan untuk menjauh dari sikap gila kehormatan, mendapat pengakuan, dan validasi orang lain. Penghormatan dari manusia bukanlah satu-satunya kelezatan yang bisa kita nikmati. Mempunyai kebebasan untuk melakukan hal yang disukai juga merupakan kenikmatan yang tak kalah bandingannya.
Bahaya Gila Kehormatan
Orang-orang baik sama sekali tidak pernah berniat mencari ketenaran, tidak menawarkan diri untuk menjadi tenar, ataupun mencari-cari cara untuk mendapatkannya, sehingga ia akan selamat dari syahwat tersembunyi berupa gila kehormtan. Jika ketenaran itu yang datang sebab dari karunia Allah, tanpa bersusah payah mencarinya, maka bukanlah sesuatu yang tercela.
Hanya saja adanya ketenaran itu merupakan cobaan bagi orang-orang yang hatinya lemah. menjadi terkenal dengan personal branding yang berlebihan bisa menyebabkan seseorang menjadi gila penghormatan, gila validasi dan pengakuan orang lain. Melakukan segala cara agar mendapatkan cap dari kebanyakan orang. Baik dengan menggunakan cara-cara amal ibadah, harta yang melimpah, ataupun dengan jabatan.
Hakikat kehormatan adalah bisa menguasai hati orang lain. Hati meyakini seseorang mempunyai hal yang istimewa, sempurna amal dan ilmunya, ketampanan dan kegagahannya, cantik dan moleknya. Maka akan ada banyak orang yang memberikan penghormatan dan kepatuhan untuk melayani yang istimewa itu.
Itulah bahaya gila kehormatan. Seseorang akan menjadi sangat merana ketika orang tak lagi memberikan sikap hormat kepada kita. Sehingga jatuh pada sifat people pleaser yang selalu berusaha untuk menyenangkan banyak orang dalam setiap tindak tanduknya. Ia akan kehilangan jati diri dan kebebasan ketika sudah masuk dalam perangkap gila kehormatan. Dalam melakukan segala hal dalam hidupnya, semua atas dasar pertimbangan orang lain. Hal ini merupakan benih-benih kemunafikan. Apakah mereka akan menyukai apa yang saya lakukan ataukah mereka akan membencinya. Apakah mereka akan memuji ataukah mencela.
Obat Penyakit Gila Kehormatan
Kemuliaan di mata manusia lain tidak semuanya tercela. Seseorang butuh kehormatan agar orang lain menjadi lebih patuh dan bisa menerima kehadirannya. Kehormatan, rasa berharga, dan penerimaan adalah sesuatu yang penting dalam hidup setiap manusia. Boleh-boleh saja seseorang memiliki kehormatan baik dengan jabatan, harta, ataupun dengan amal kebajikan. Asalkan jangan sampai menjadi gila kehormatan, semua ada batasannya. Penghormatan harus lah ia raih dengan cara-cara yang benar dan di pergunakan untuk tujuan yang mulia. Bukan dengan pencitraan, ataupun personal branding dengan sesauatu yang tidak nyata ada dalam dirinya. Itu namanya penipuan.
Sadari Keadaan Diri
Lantas bagaimana cara mengobati penyakit gila kehormatan? Yang pertama, kita harus menyadari bahwa hal ini adalah penyakit yang perlu penyembuhan dan bertekad untuk bisa sembuh. Setiap orang punya keinginan agar bisa dianggap sempurna termasuk diri kita. Namun ketika kita sudah mulai banyak menimbang opini banyak orang, sampai disini kita harus sadar bahwa kita akan jatuh kedalam perangkap gila kehormatan.
Jangan Lakukan Hal yang Sering Dipuji Orang Lain
Yang kedua, adalah dengan tidak melakukan hal yang sudah menjadi ciri kebaikan apa yang sudah cap orang lain berikan. Ketika orang lain menganggap diri kita terkenal dan memuji akan kedermawanan kita, ketika itu juga ada rasa untuk menambah kekaguman mereka, maka tundalah untuk memberi dan tundalah untuk bersikap dermawan saat itu juga. Urungkan semua niat baik yang hanya menimbulkan keinginan untuk mendapat pujian. Jadikanlah amal baik menjadi amal rahasia sebisa mungkin.
Mencari penghormatan manusia ujung-ujungnya adalah gila pujian. Mayoritas manusia bisa binasa karena khawatir dengan pendapatan miring, celaan, kritik, dan hinaan dari orang lain. Untuk itu, sadarilah bahwa ada syahwat tersembunyi berupa gila kehormatan dalam setiap tindakan baik kita. Jangan sampai terjerumus. Kalo toh nanti terlanjur terjerumus, segeralah ingat jalan pulang. Bahwa semua hidup di dunia itu, ujungnya adalah mati. Jangan menjadi bodoh dengan menjalani hidup hanya untuk mengesankan orang lain.