Pengertian Panic Attack atau Serangan Panik
Panic attack adalah kecemasan tak terkendali yang datang secara tiba-tiba, ditambah dengan perasaan seakan sebentar lagi akan datang malapetaka yang akan menimpa tanpa mengetahui secara pasti apa yang terjadi. Ketakutan dan kecemasan ini datang tanpa penyebab yang jelas.
Panic attack atau serangan panik terjadi secara tak terduga, dan seringkali terjadi bukan berkaitan dengan ancaman luar. Biasanya serangan panik juga memicu gejala fisik yang berupa sesak nafas, jantung berdebar, berkeringat, mual, dan kejang otot. Ketika mengalami serangan panik, seseorang akan merasa kehilangan kendali atas dirinya.

Kapan Panic Attack itu Datang?
Panic attack terjadi dalam waktu yang berbeda-beda pada setiap orang. Kebanyakan orang hanya mengalami satu atau dua kali serangan panik dalam hidup mereka. Kemudian masalahnya hilang mungkin karena keadaan yang membuat perasaan tertekan sudah berakhir.
Namun ada juga orang yang mengalami seragan panik secara teratur dan berulang-ulang dalam waktu yang singkat, atau disebut dengan gangguan panik, yaitu salah satu jenis gangguan kecemasan. Pada umumnya mereka mengalami gangguan secara berulang dan tidak terduga karena kekhawatiran jika serangan panik itu terjadi lagi.
Meskipun serangan panik tidak seburuk serangan jantung yang bisa mengancam jiwa, namun dampaknya terhadap kualitas hidup sangat signifikan. Jika tidak segera ditangani, serangan panik dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan sehingga merusak kualitas hidup.
Mampu mengenali gejala panic attack bisa membantu untuk memutuskan tindakan untuk mengatasinya. Hanya ahli terlatih dan dokter yang dapat memberikan diagnosa. Sangat penting pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik lengkap agar bisa mengetahui apakah kamu mengalami serangan panik, serangan jantung, atau penyakit lainnya.

Gejala Panic Attack
Panic attack datang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Bisa terjadi kapan, dimana, dan dalam aktvitas apa saja. Meskipun gejalanya berbeda-beda pada setiap orang, namun ada gejala fisik umum yang meliputi : detak jantung tidak teratur, pusing, sesak nafas, mual, lemah lesu, kejang otot, keringat panas dingin, gemetar, merasa nyeri.
Juga gejala mental berupa firasat buruk yang kuat, ketakutan dan kecemasan akan datangnya malapetaka, atau ketakutan tidak bisa mengendalikan keadaan, suasana hati tidak nyaman, pikiran cemas dan tidak rasional. Serangan panik biasanya datang dengan cepat dan berlangsung sekitar 5-20 menit. Gejala biasanya memuncak dalam waktu 10 menit dan kemudian hilang dengan sendirinya. Ada beberapa orang yang mengalami serangan panik dalam jangka waktu yang lebih lama.
Penyebab Panic Attack
Belum diketahui secara pasti apa penyebab sebenarnya seseorang mengalami panic attack. Otak dan sistem saraf memainkan peranan penting dalam menangani rasa takut dan kecemasan. Namun terdapat beberapa faktor yang berperan seperti stres berat, trauma masa lalu, perubahan hidup secara mendadak menjadi lebih buruk, atau sedang berada dalam situasi yang tidak dapat terkendali.
Serangan panik merupakan respon alami tubuh terhadap rasa takut. Hal itu merupakan respon tubuh yang berlebihan terhadap kemungkinan bahaya ataupun stres. Katalis umum serangan panik meliputi:
Kecemasan Antisipatif. Yaitu kecemasan yang muncul sebagai akibat dari rasa takut akan peristiwa traumatis di masa lalu akan terjadi lagi saat itu.
Overthingking terhadap masa depan yang berpotensi mendatangkan bahaya serta takut tidak mampu mengendalikan dan mengatasi situasi saat ini. Sehingga kamu menyiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapi krisis yang mungkin akan terjadi.
Respon umum terhadap kepanikan, diantaranya:
Tubuh menjadi lebih waspada seperti bersiap melawan atau lari dari bahaya yang mengancam jiwa. Mata melebar untuk meningkatkan penglihatan, detak jantung memompa darah lebih cepat, laju pernapasan meningkat, dan otot tegang.
Memikirkan hal-hal yang menakutkan dan tidak mampu melepaskan rasa takut tersebut sehingga pikiran tidak mampu mencari cara bagaimana menyelesaikan masalah.

Cara Mengurangi Panic Attack :
Serangan panik memang sangat menakutkan. Tidak ada cara yang bisa menghentikan serangan panik dengan segera. Meskipun begitu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengelola gejalanya hingga serangan tersebut dapat teratasi.
Mengakui dan Menerima Keadaan
Mengetahui, mengakui, dan menerima bahwa kamu sedang mengalami serangan panik. Mengetahui bahwa kamu sedang mengalami serangan panik dapat membantu mengatasi rasa takut dan cemas secara alami. Ingat bahwa serangan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya.Duniamu masih dalam keadaan baik-baik saja.
Lakukan Hal Ringan dan Santai
Fokus pada pernapasan. Bernapaslah dengan santai. Tarik napas perlahan dan dalam melalui hidung selama lima detik. Kemudian hembuskan napas secara perlahan melalui hidung dengan kecepatan yang sama. Lakukan sampai benar-benar rileks.
Duduk atau berbaring dengan santai. Biarkan gejalanya berlalu dengan sendirinya, maka akan timbul kepercayaan diri dalam mengatasinya.
Berjalan-jalan menelusuri sekitaran rumah, atau sekedar berkeliling melihat taman dan menyusuri jalan membantu mengalihkan pikiran dari kecemasan dan ketakutan selama terkena serangan panik.
Hindari menyuruh diri sendiri untuk ‘Jangan Panik’ atau ‘Tetap Tenang’. Ingatkan diri sendiri,meskipun tidak nyaman, serangan panik tidak mngancam jiwa. Katakan bahwa perasaan seperti pernah terjadi sebelumnya dan tidak ada hal buruk yang terjadi.
Rutin Beribadah dan Berdzikir
Kebiasaan beribadah dan berdzikir dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan. Dengan beribadah membantu pikiran untuk tetap tenang dan rileks. Beribadah secara rutin mendidik diri untuk menyerahkan segala urusan dan segala hal yang akan terjadi pada Allah. Sehingga orang yang rajin beribadah hidupnya lebih tenang, dan jauh dari rasa cemas yang berkepanjangan.
Sedangkan dengan berdzikir dapat membantu mengurangi kecemasan saat serangan panik tiba-tiba datang. Dzikir berarti mengingat Allah, dan orang yang selalu mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring, maka hatinya akan tenang. Dzikir bisa berupa ucapan setiap waktu, bertasbih, bertahmid, ataupun dengan rutin membaca ayat-ayat Alquran.
Bagaimana jika orang yang terkena serangan panik adalah bukan diri kita, namun orang lain yang sedang berada bersama kita. Berikut cara membantu Seseorang yang mengalami serangan panik :
Tetap tenang, jangan ikut merasa panik ataupun teriak-teriak.
Tetaplah membersamai mereka, jangan tinggalkan seorang diri.
Tanyakan apa yang mereka butuhkan dengan kalimat yang pendek dan sederhana.
Bantu mereka untuk bersikap santai dengan merilekskan pernapasan.
Yakinkan kepada mereka bahwa segala sesuatunya baik-baik saja, tetap aman dan terkendali, tidak perlu ada yang ditakutkan.
