Tentang Teman Dekat
Teman dekat adalah seseorang yang kita kenal dan mengenal kita, yang mau menerima kita ada dikehidupannya, peduli dan juga menyukai kita. Serta kita juga memperlakukannya dengan perlakuan yang sama dengan mereka. Teman sangat penting dalam kehidupan kita. Teman sebagai tempat berbagi kebahagiaan, kesedihan, penggerak semangat hidup. Dan juga teman sebagai pelengkap hidup agar kita tidak merasa sendiri dan kesepian. Ingin mempunyai teman adalah keinginan dasar manusia, bahkan manusia yang pertama diciptakan pun berdoa agar diberikan teman, Hawa diciptakan untuk menemani Adam.
Dalam berbagai keadaan kita mengharuskan diri untuk mencari teman. Berteman dengan tujuan untuk saling membantu dalam menggapai cita-cita dan menyelesaikan masalah. Seperti misalnya untuk urusan bisnis, pendidikan, pekerjaan, menempati sebuah kedudukan, dan yang lainnya. Dan ada juga kita ingin berteman dengan seseorang dengan tujuan hanya semata-mata sebagai teman ngobrol, teman bercerita. Keadaan ini biasa kita temui saat bertemu orang yang baru kita kenal difasilitas umum, misalnya ngobrol di warung kopi, di dalam bus, dan fasilitas umum lainnya.
Selain itu, ada jenis teman yang sangat kita butuhkan dalam berbagai keadaan, yaitu berteman karena faktor agama. Dalam berteman karena faktor agama, teman baik karena kashalihannya, terdapat banyak manfaat dan tujuan. Kita bisa berbagi ilmu, mengambil atau menerima faedah ilmu serta amal. Kita juga bisa mendapat perlindungan diri dari orang yang melarang kita beribadah atau mempersulit kita untuk beribadah, kita dapat meminta tolong saat kita kesusahan. Teman yang baik sangat dermawan, persahabatan yang tulus dapat menjadi senjata ketika kita mengalami musibah, dapat menjadi penguat disegala keadaan. Kita pun bisa berharap syafaat kepada teman yang sholih. Maka dari itu perbanyak teman dekat orang-orang yang baik.
Kriteria yang Harus Dipilih Untuk Menjadi Teman Dekat :
Dewasa Pemikirannya
Seseorang yang memiliki pemikiran yang mengacu pada masa depan, tidak dungu pemikirannya, dapat mengarahkan kehidupan kita kedunia yang lebih baik.Orang dewasa yang bisa membaca dunia sebagaimana adanya, tidak tertipu daya dengan kesenangan sesaat, mengerti tentang kebahagiaan yang sejati, dan orang yang bisa memahami dunia. Orang yang berpikir secara dewasa lebih mengutamakan orang lain dan bertanggung jawab.
Sedangkan orang yang tidak dewasa hanya akan memikirkan keinginannya sendiri. Dewasa bukan hanya tentang umur, namun dewasa itu tentang pengendalian sikap dan cara berpikir. Berpikir dewasa berarti mampu memutuskan hal-hal yang baik diantara kemungkinan hal yang buruk meskipun berada dalam kondisi tertekan. Tidak memutuskan sesuatu saat sedang emosi, dan mengambil keputusan dengan tenang tidak terburu-buru.
Dengan berteman dekat dengan orang yang pemikirannya dewasa, kita akan terhindar dari pertengkaran yang bisa disebabkan karena kesalahpahaman. Teman dekat yang dewasa bisa diajak diskusi untuk permasalahan yang sedang kita hadapi, mengingatkan kita jika kita berada dijalan yang salah, dan memotivasi kita saat terpuruk dan putus asa.
Baik Akhlaknya
Mempunyai akhlak mulia, sopan santun, etika yang baik, bagi seseorang merupakan kelebihan yang dapat membuat orang nyaman dan senang untuk menjadikannya sebagai teman. Dapat mengontrol emosi, tidak mudah marah, tidak mengumpat, tidak dikalahkan oleh keinginannya, jujur, berprasangka baik, tidak mengganggu orang lain, adalah beberapa sikap yang ada pada orang yang baik akhlaknya.
Dengan berteman dekat pada orang yang baik akhlaknya, kita tidak akan pernah takut untuk dirampas hartanya. Tidak takut untuk ditipu, juga tidak takut dikhianati. Orang yang baik akhlaknya akan senantiasa memberi kita contoh bersikap dan menjadikan kita lebih beretika. Berteman dekat dengan orang yang baik akhlaknya adalah poin terpenting dalam mencari teman dekat.
Tidak Gemar Bermaksiat
Menggunjing, berkhianat, pergaulan bebas, narkoba, mencuri, membunuh, berzina, adalah beberapa sikap yang tergolong dalam maksiat. Merupakan kerugian yang besar jika kita menjadikan teman dekat orang-orang yang gemar maksiat, yang menjadikan maksiat sebagai pola hidup dan nilai kehidupannya. Akibat yang paling buruk adalah kita akan menjadi golongannya atau menjadi salah satu bagian dari mereka. Ada peluang mereka melakukan kejahatan kepada kita dan keluarga kita, atau kita juga ikut menanggung perbuatan mereka.
Orang yang mengajak kita ghibah orang lain, suatu saat dia akan menggunjingkan diri kita dibelakang kita. Seseorang yang mengajak kita mengkhianati orang lain, suatu saat dia juga akan mengkhianati kita. Orang yang gemar bermaksiat hanya mementingkan diri sendiri dan keinginannya tanpa memikirkan kebaikan bagi orang lain. Boleh berteman dengan orang yang gemar maksiat, namun hanya sekedar berteman biasa, bukan teman dekat. Dengan begitu kita bisa memberi pemahaman tentang akibat-akibat yang ditimbulkan karena gemar bermaksiat, kerugian-kerugiannya, dan menunjukkan jalan keluar (atau paling tidak mengenalkan kepada orang yang berilmu) agar bisa meninggalkan maksiat yang dilakukannya.
Tidak Sesat Aqidahnya
Mengabdi pada setan, berdzikir bukan mengingat Allah namun untuk mencapai sesuatu, menganggap diri suci tanpa dosa, merasa sudah tidak perlu beribadah, menganggap sepele perintah dan meremehkan dosa karena sudah merasa dekat dengan Allah, mengaku menyatu dengan Allah, adalah beberapa keyakinan yang bisa digolongkan aqidah yang sesat. Orang yang sesat aqidahnya tidak hanya dialami oleh orang-orang bodoh, orang yang mempunyai akhlak mulia, dan memiliki pemikiran dewasa juga tidak sedikit yang beraqidah sesat. Meninggalkan syariat ibadah dan berkeyakinan yang terpenting berakhlak mulia serta memiliki hati yang bersih, ini termasuk penyimpangan agama.
Mengapa kita tidak boleh berterman dekat dengan orang yang beraqidah sesat? Karena kita bisa ikut terjerumus dalam kesesatannya. Bertemanlah dengan orang-orang yang tulus, karena dapat membuat indah dunia disaat kita senang, dan pelindung disaat kita susah, siap membantu kita dengan harta dan tenaganya. Posisikanlah teman dalam posisi yang baik dan tidak berburuk sangka kepadanya, sampai dia berkhianat dan membuat kita menjadi marah dan benci, barulah kita mengambil sikap untuk tidak menjadikannya teman dekat.
Jauhi orang-orang yang merasa senang dikala kita susah. Meskipun berteman dekat, kita harus tetap menjaga privasi,, tidak semua harus diceritakan, karena tidak ada yang bisa menjamin hati manusia. Kebencian mantan kawan jauh lebih besar daripada kebencian musuh bebuyutan. Waspadailah kawan, kecuali kawan yang takut kepada Allah. Jangan bocorkan rahasiamu kepada kawan dekat, namun mintalah saran kepada orang-orang yang takut kepada Allah.
Tidak Rakus dengan Dunia
Manusia akan teruji apakah dia rakus atau tidak jika dia bertemu dengan dua hal yaitu ketika bertemu dengan harta dan jabatan. Orang yang rakus jika dia diberi sesuatu akan meminta lebih dan jika tidak diberi maka dia akan marah. Andai dia diberi satu lembah emas, maka dia akan meminta lembah emas yang kedua.
Jika diberi lembah emas yang kedua, maka dia minta lembah emas yang ketiga, begitu seterusnya hingga mulutnya dibungkam oleh tanah. Orang yang rakus lebih menakutkan daripada dua serigala lapar yang dilepas. Orang yang rakus dan terlalu ambisus tidak segan untuk melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi dan dia tidak akan pernah puas atas apa yang sudah dimilikinya. Sikap rakus membutakan hati dan menghalangi kebahagiaan. Orang yang rakus berpikiran bahwa dia bisa bahagia jika mempunyai segala hal yang diinginkannya, dan merasa sangat sedih jika apa yang dimilikinya berkurang.
Pada dasarnya, sikap rakus terhadap harta dan tahta hanya akan menyiksa diri karena tidak ada rasa bersyukur. Orang yang bahagia adalah orang yang pandai mensyukuri apa yang dimilikinya. Orang yang rakus tidak bisa memandang dunia dengan sebagaimana mestinya, ia dikendalikan dengan sikap rakusnya sehingga hidupnya selalu tertekan.
