Sikap Qonaah Sebagai Kunci Hidup Anti Stres dan Anti Kecemasan

Sikap Qonaah

Sikap qonaah adalah adanya perasaan cukup untuk semua hal yang ia miliki dalam hidupnya, narimo ing pandum istilah bahasa Jawanya. Orang yang tidak mempunyai banyak harta, hidup secara sederhana, ataupun orang miskin bisa memperoleh kemuliaan hidup dengan mempunyai rasa qonaah, tidak tamak, tidak menoleh terhadap harta milik orang lain, dan tidak antusias untuk mendapatkan harta dengan menghalalkan segala cara.

Sikap Qonaah Sebagai Kunci Hidup Anti Stres dan Kecemasan

Manusia yang Beruntung

Manusia yang beruntung adalah seorang muslim yang beriman, yang di beri rizki cukup, dan Allah berikan kepadanya rasa qonaah terhadap harta yang Allah berikan. Orang dengan sifat qonaah mempunyai derajat yang sama dengan raja pemilik dunia. Bagaimana tidak? Ia seolah-olah sudah mempunyai segalanya dengan rasa cukup dalam hatinya. Bahkan kebanyakan dari para raja saja masih memiliki rasa kurang, entah itu menginginkan tambahan wilayah yang lebih luas atau mempunyai keinginan agar lebih di hormati oleh masyarakatnya.

Qonaah itu harta yang tidak pernah habis. Terdapat tiga hal yang menjadikan akal seseorang itu sempurna yaitu yang pertama, ia dapat mengetahui atau mengenali dirinya. Untuk bisa berkembang ia harus mengetahui kelebihan dan kekurangannya bukan sibuk mengurusi aib orang lain. Yang kedua, menjaga lisan dengan cara memenjarakannya agar tidak jatuh dalam dosa ghibah menjelek-jelekkan orang lain. Dan yang ketiga, bersikap qonaah terhadap rizki yang Allah berikan.

Sikap yang Berlawanan dengan Qonaah

Sikap yang berlawanan dengan qonaah adalah tamak atau biasa di sebut dengan rakus terhadap harta. Oleh karena itu, carilah rizki dengan cara yang indah agar menjadi orang yang hidupnya terpandang mulia. Banyak kasus belakangan ini orang rela mengumpulkan harta dengan cara yang mudah cepat dapat banyak uang namun tidak dengan cara yang mulia. Seperti misalnya pengemis yang sudah menjadi profesi bukan karena keterpaksaan, namun karena caranya yang mudah dan penghasilannya banyak. Mereka menjual kemuliaan dan rasa iba kepada orang lain. Untuk itulah kita harus pilah dan pilih jalan rizki, tidak mata duitan.

Rakus terhadap harta tidak mengubah takdir jatah rizki seorang manusia. Oleh karena itu jangan tamak terhadap harta orang lain. Bapak dari sikap tamak adalah merasa ragu dengan rizki yang Allah takdirkan untuknya, usahanya adalah berupaya untuk membinasakan manusia dengan menghinakan diri kepada orang lain yang penting mendapatkan uang, karena uang adalah orientasi hidupnya. Cita-cita ataupun tujuan dari sikap tamak adalah tidak bisa mendapatkan apa yang selalu ia kejar. Tamak menghinakan orang yang mulia, sedangkan qonaah memuliakan manusia.

Cara Menumbuhkan Sikap Qonaah

Bagaimana cara menumbuhkan sifat qanaah dalam diri kita? Berikut kiat untuk mendapatkan rasa qonaah dan mengobati tamak.

Sederhana dalam hidup

Buatlah standar hidup sederhana dan tidak bermudah-mudahan dalam membelanjakan harta, namun tidak pelit. Tutup pintu pengeluaran untuk barang-barang yang hanya menjadi keinginan, dan membukanya untuk kebutuhan. Orang yang qonaah bisa menikmati apa yang ada. Mampu merasa cukup dalam segala situasi dan kondisi.

Tidak akan miskin orang yang sederhana dalam hidupnya. Yang membuat selalu merasa miskin adalah sikap rakus (tamak). Itulah mengapa kita harus menerapkan sifat qanaah dalam kehidupan kita. Usahakan untuk selalu merencanakan keuangan. Perencanaan (keuangan) itu separuh hidup, sedangkan sisanya adalah disiplin dengan rencana tersebut.

Tidak cemas dan risau terhadap masa depan

Cara menghadapi rasa cemas terhadap masa depan adalah yang pertama dengan pendek angan-angan. Pikirkan saja amal apa yang bisa kamu siapkan untuk menghadap Allah di akhirat nanti, jika saja besok kamu mati. Yang kedua, yakin rezeki itu pasti datang. Rezeki manusia itu mengejar pemiliknya seperti maut mengejarnya. Yang ketiga, menyadari bahwa syaitan itu menakut-nakuti terhadap kemiskinan untuk memperlemah iman manusia.

Oleh karena itu, jangan dengarkan bisikan syaitan. Merasa rezeki datang terlambat dan tidak bisa bersabar sehingga mencari rizki dengan maksiat menghalalkan segala cara adalah penyakit yang berbahaya bagi iman seseorang. Jangan resah dan panik jika rezeki belum datang. Rezeki bisa datang kapan saja, bahkan bisa dari arah yang tidak disangka-sangka.

Menyadari bahwasannya dalam qonaah itu terdapat kemuliaan

Merasa cukup dengan apa yang kita miliki, bangga dengan apa yang kita punya meskipun sederhana, bisa menikmati apa yang ada. Tidak mudah meminjam milik orang lain yang dianggap lebih bagus adalah bentuk seseorang puas dengan apa yang ia punya. Menyadari bahwasannya tamak itu terdapat kehinaan dan bersikap qonaah serta sabar dari barang-barang yang tidak ia butuhkan. Sabar dari hal-hal yang tidak jelas halal haramnya.

Meneladani Para Nabi dan Orang Solih

Banyak merenungkan bahwa kenikmatan yang banyak di dapatkan oleh orang yang tidak beriman adalah berupa harta yang melimpah dan hidup serba mewah. Bandingkan dengan kehidupan para Nabi dan orang-orang sholih, mereka hidup sederhana meskipun bergelimang harta. Apakah kita akan mengambil contoh cara hidup para Nabi ataukah orang yang tidak beriman? Tentu kita memilih berkehidupan yang sederhana. Menggunakan perbandingan seperti ini akan menguatkan kesabaran kita dan terus konsisten bersikap qonaah.

Memahami bahaya menumpuk harta

Jika menyangkut urusan kebutuhan hidup di dunia, maka lihatlah orang yang berada dibawah levelmu, agar kamu selalu bisa bersyukur dan tidak menganggap remeh nikmat Allah yang telah kau terima. Dan jika menyangkut masalah amal kebaikan, maka lihatlah yang berada diatas levelmu agar kamu terus termotivasi dalam meningkatkan kualitas kebaikan.

Lima kiat diatas pada intinya adalah sabar menerima pemberian dari Allah baik banyak ataupun sedikit dan jauhkan diri dari panjang angan-angan. Siapa yang mempunyai dua hal ini akan mudah untuk bersikap qonaah. Hidup di dunia itu tidaklah lama. Qonaah dan sabar  adalah bentuk ibadah yang harus di punyai orang yang tidak memiliki banyak harta agar Allah meridhai hidupnya. Sedangkan ibadah bagi orang yang kaya harta adalah dengan bersikap dermawan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top