Cara Adaptasi Kebiasaan Baru Agar Masa Depan Semakin Baik

Cara Adaptasi Kebiasaan Baru

Bagaimana cara untuk adaptasi kebiasaan baru? Mungkin itu pertanyaan bagi kamu yang merasa bahwa hidupmu kurang bermanfaat bahkan cenderung merusak. Namun keingintahuan tentang bagaimana cara adaptasi kebiasaan baru merupakan hal yang positif bagi kamu. Itu pertanda bahwa kamu peduli dan sayang dengan diri sendiri. Kamu yang menyadari betapa hidupmu hanya akan sia-sia saja jika kamu tidak pernah memperbaiki diri. Untuk itu kamu merasa perlu membangun kebiasaan yang baik agar kualitas pribadimu meningkat. Mempunyai kebiasaan baik akan mengubah karakter dan masa depan yang baik pula.

cara memulai kebiasaan baru

Apa Saja Kebiasaan yang Baik?

Sebelum melakukan adaptasi kebiasaan baru, kamu perlu menyadari terlebih dahulu apakah kebiasaan kamu selama ini termasuk dalam kategori yang kebiasaan yang baik, kurang baik, buruk, atau bisa jadi bisa merusak diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan yang baik adalah ketika kebiasaan itu memiliki dampak yang baik pula minimal untuk diri sendiri dan orang lain.

Contoh kebiasaan baik yang berdampak pada jiwamu dan bermanfaat bagi orang lain misalnya rajin beribadah, membaca kitab suci dan buku pengetahuan, bersedekah, mengucap salam ketika bertemu, menikmati hiburan dan rekreasi secukupnya, menjauhi maksiat seperti berjudi, merampok, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh kebiasaan yang berdampak baik bagi fisik seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat bergizi, tidak merokok, tidak minum alkohol, menghindari zina, istirahat ketika badan lelah, dan lain-lain.

Sedangkan kebiasaan buruk adalah kebiasaan apapun yang bertentangan dengan kebiasaan baik, cenderung merusak, dan bisa merugikan orang lain. Oleh karena itu agar masa depanmu bisa lebih baik, kamu harus memulai kebiasaan baru sekarang juga dan bertekad untuk mengubah atau meninggalkan kebiasaan buruk.

Bagaimana kebiasaan Baru itu terbentuk?

Cara Adaptasi Kebiasaan Baru

Semua kebiasaan baik maupun buruk ada dalam diri manusia. Dan inilah yang akan membentuk kamu menjadi manusia yang seperti apa. Setelah mengetahui mana kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Langkah selanjutnya yaitu kamu harus segera memulai kebiasaan baru untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Bagaimana kebiasaan Baru itu terbentuk?

Dalam diri manusia terdapat dua jenis diri. Diri dengan otak penuh kesadaran dan otak yang otomatis. Keduanya mempengaruhi bagaimana kita mengambil sebuah tindakan. Diri yang otomatis bertindak tanpa perlu kita harus berpikir keras. Inilah yang membuat kamu makan cemilan sambil bisa nonton drakor tiba-tiba cemilanmu habis tidak terasa.

Sedangkan diri yang sadar menggunakan pikiran rasional dan nalar. Ketika kamu mencoba hal baru, biasanya diri yang sadar inilah yang memegang kendali. Misalkan saja kamu baru pertama kali masak mie instant, pasti kamu dengan akal dan nalarmu berpikir hal pertama yang harus kamu lakukan itu apa, apakah merebus air panas dulu, mencampur bumbu di piring atau di masukkan ke dalam air, dan seterusnya. Tindakan-tindakan yang mengharuskan kamu berpikir terlebih dahulu itu belum bisa masuk dalam kategori kebiasaan.

Jadi ketika kamu ingin memulai kebiasaan baru, ketahui terlebih dahulu bagaimana cara teknis yang baik untuk melakukannya. Setelah itu kamu lakukan secara konsisten terus menerus hingga terbentuk menjadi kebiasaan baru dan mengubah hidupmu.

Aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu tertentu, maka secara otomatis aktivitas itu bisa lakukan tanpa perlu mikir. Melihat sesuatu dari sudut pandang logis, memutuskannya, mempersiapkannya, mulai melakukannya, menikmatinya, dan konsisten. Maka apapun kebiasaan itu dengan sendirinya akan terbentuk menjadi karakter.

Namun ada beberapa kebiasaan yang kita anggap baik namun justru sebenarnya merusak. Misalnya self serving bias. Ketika kita menganggap kalau hal baik itu terjadi berkat tindakan kita, tapi ketika hal buruk terjadi kita menyalahkan orang lain ataupun situasi. Sebagai contoh ketika mendapat nilai bagus, kamu pantas mendapatkannya karena kamu telah belajar keras semalaman. Namun ketika kamu mendapat nilai yang buruk dalam hal lain, kamu menyalahkan gurumu karena penjelasan yang ia sampaikan tidak mudah kamu pahami. Menariknya banyak orang percaya diri dan bahagia mendapatkan manfaat dari self serving bias.

Miliki Tiga Komponen Untuk Membangun Kebiasaan Baru

Untuk memulai sesuatu kamu harus punya tiga komponen pembangunnya yaitu motivation, ability, dan prompt/ trigger. Jika salah satu tidak ada, maka kamu tidak akan bisa memulai kebiasaan baru. Kamu harus punya dorongan, kemampuan, dan pemicu yang kuat untuk memulai kebiasaan baru.

Motivasi yang tinggi sangat penting karena bisa mendorongmu untuk memulai kebiasaan baru meskipun itu sulit. Motivasi rendah bisa menyebabkan kamu gampang putus asa dan hilang tenanga. Tingkatkan kemampuan dengan rutin berlatih agar kebiasaan baru semakin mudah untuk kamu lakukan. Fokus pada kebiasaan yang sederhana, dan secara tidak sadar kamu juga meningkatkan kemampuan diri. Buat kebiasaan yang mudah dan sederhana agar tidak mudah bosan untuk tetap terus memulai kebiasaan baru.

Prompt/pengingat atau trigger/pemicu yang bisa membuatmu segera memulai kebiasaan baru. Prompt /trigger ini harus disadari keberadaannya agar berguna. Seperti menyetel alarm untuk memulai kebiasaan bangun pagi, melepas baterai remote TV untuk mengurangi intensitas melihat TV, atau mematikan gadget dan membuka buku untuk memulai kebiasaan belajar.

Bagaimana Cara Mengubah Kebiasaan?

Bentuk Lingkungan yang Mendukung

Bisa dengan benda mati atau benda hidup. Misalnya kebiasaan membuat kopi, dengan gelas yang sama, derajat air panas seberapa, takaran kopi dan gula atau krimernya seberapa. Meminta orang tua untuk bantu membangunkan waktu subuh. Bagaimana cara membangun lingkungan? Kita bisa cek semua yang ada hubungannya dengan aktivitas atau kebiasaan yang akan kita mulai tersebut. Maka pastikan semua itu yang kita pilih dan kalo bisa kita juga menyukainya. Bangun lingkungan yang bisa mendukung untuk melakukan kebiasaan baru secara berualang-ulang hingga kita tidak lagi mikir saat melakukannya. Jaga lingkungan itu, karena biasanya orang kehilangan kebiasaan saat lingkungannya juga berubah.

Lakukan Secara Berulang-ulang

Jika ingin menilai siapa kita, maka kamu bisa cek apa yang kamu lakukan setiap harinya. Karena itu yang akan menjadi kebiasaan dan karakter. Lakukan aktivitas secara berulang-ulang hingga akhirnya itu menjadi rutinitas bawah sadar untuk kamu lakukan setiap harinya hingga menjadi kebiasaan baru yang baik.

Hargai Pencapaian

Orang cenderung melakukan segala sesuatu yang menyenangkan dan bisa dinikmati. Jarang ada orang yang menyadari jika penderitaan merupakan bagian yang harus dilewati dalam mencapai tujuan. Beri penghargaan untuk pencapaian-pencapaian kecil yang kamu raih agar tetap konsisten melakukan kebiasaan. Seperti boleh nonton drakor setelah belajar dan menyelesaikan tugas. Boleh rebahan sambil minum es kopi setelah menyelesaikan pekerjaan

Latihan Mindfulness

Amati diri kamu sendiri berada di momen ini dengan tidak menghakimi. Kamu bisa melatihnya dengan mindfulness. Carilah lokasi yang tenang, duduk, pejamkan mata dan fokuslah pada nafas. Ketika ada pikiran yang muncul, amati dan lepaskan saja. Jika ini terasa sulit mungkin kamu bisa berlatih untuk mencatat apa yang kamu rasakan kedalam sebuah jurnal. Tujuan dari semua latihan ini agar kamu bisa meningkatkan kendali diri dan memperkuat motivasi diri. Kamu bisa melihat kontrol diri tidak lagi menjadi bagian dari otak yang sadar, tapi menjadi bagian otak yang otomatis.

Kamu juga bisa menggunakan istilah “fake it until you make it” untuk adaptasi kebiasaan baru yang baik. Misalnya kamu selalu berpura-pura menjadi orang yang ramah dan selalu tersenyum dan menyapa setiap orang yang kamu temui. Lama-kelamaan ini akan menjadi sesuatu yang otomatis dan kaget akan hasilnya.

Pertahankan Kebiasaan Baru yang Sudah Terbentuk

Pertahankan Kebiasaan Baru yang Sudah Terbentuk

Buat kebiasaan menjadi jelas untuk dilakukan (Make it obvious).

Buatlah kebiasaan menjadi menarik agar tidak membosankan ketika melakukannya (Make it attractive).

Buatlah sederhana dan mudah, pelan-pelan naikkan intensitasnya setelah kebiasaan itu terasa mudah (Make it easy).

Ciptakan kepuasan setelah melakukan kebiasaan baik tersebut agar muncul rasa ingin melakukannya secara terus menerus dan berulang-ulang (Make it satisfying).

Terapkan pelacakan kebiasaaan agar kita bisa mengukur kemajuan kita. Contoh paling sederhana adalah dengan mencoret kalender atau buku harian. Selain itu ada bisa juga dengan cara accountability buddy, dimana akan ada konsekuensi buruk jika kita melewatkan kebiasaan baik. Ini bisa berpengaruh untuk tetap bisa menjaga konsistensi.

Lakukan sesuatu meskipun hal kecil, secara berulang-ulang yang kita mengupayakan itu hal yang menyenangkan bagi kita. Akan jauh memberikan impact pada perubahan diri. Karena hal kecil yang menyenangkan tadi akan terpatri dalam hati dan muncul hasrat untuk mengulangnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top