Tentang Harapan dan Perjalanan Hidup
Harapan adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia. Manusia hidup untuk mewujudkan harapan-harapan yang mereka punya. Dalam berharap, ada sebuah kepercayaan bahwa hidup yang akan datang akan lebih baik dari hari ini. Entah itu bisa terwujud atau tidak. Namun, inilah yang menggerakkan manusia untuk selalu mengubah keadaannya menjadi sesuatu yang seperti ia inginkan. Bagaimana dengan kamu? Apa yang menjadi harapanmu? Bagaimana kamu menjadikannya sebuah kenyataan?

Pola Pikir yang Optimis
Harapan membawa manusiamu ke jalan hidup yang lebih optimis. Membentuk pola pikir yang positif. Pikiran seperti inilah yang bisa menyembuhkan atau mempercepat proses penyembuhan semua penyakit yang ada di dunia. Jika kamu sedang terluka hati karena jomblo, harapan untuk mempunyai pasangan akan memaksamu mencari cara untuk mendapatkannya. Saat kamu sakit, berharaplah kamu bisa berjalan-jalan keliling dunia, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama orang tercinta, maka kamu akan mencari cara bagaimana supaya bisa sembuh dengan cepat.
Harapan yang Bisa Menjadi Bencana
Namun betapapun harapan bisa menjadi sumber dan daya dorong kehidupan, kadangkala bisa juga menjadi sumber kehancuran ketika harapan itu tidak terwujud. Ketika harapanmu tidak rasional seperti memetik bintang di langit, menguras samudera biru, atau ingin bersanding dengan pangeran, maka harapanmu hanya akan menjadi kekecewaan, keputusasaan, patah hati, konflik, dan kebencian. Harapan haruslah terukur dan terkontrol. Agar harapanmu tidak menjadi kekecewaan maka kamu harus menetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tujuanmu, apa yang benar-benar penting bagimu. Rancang harapanmu secara masuk akal. Dan teguhkanlah tekad untuk mencapainya.
Ada hal-hal yang perlu kamu sadari tentang apa saja yang bisa menghalangimu dalam mencapai harapan. Emosi negatif yang kamu punya. Kemalasan, kemarahan, minder, terlalu percaya diri, dan emosi negatif lainnya ketika kamu sedang berusaha menggapai harapanmu. Beban yang bertambah juga bisa menyebabkan kamu menjadi stress. Seperti ketika kamu ingin lulus kuliah, namun kamu juga harus bekerja. Hal seperti ini bisa mengurangi tekad atau menunda harapanmu menjadi nyata. Atau ada peristiwa yang tidak bisa kamu duga akan terjadi. Seperti kamu ingin naik gunung tapi tiba-tiba kamu jatuh sakit. Hal-hal seperti itu harus kamu sadari saat menyusun rencana dalam mewujudkan harapanmu. Agar kamu tidak mudah lelah dan tetap mempunyai tekad yang teguh.

Hilangnya Sebuah Harapan
Jika kamu sebelumnya belum sadar tentang bagaimana kamu bisa hilang harapan, kamu bisa pahami bagaimana suatu harapan bisa hilang. Pernahkan kamu kehilangan harapan? Pertama, harapan yang kamu punya penuh. Kemudian dalam perjalanan kamu menemukan hambatan, lantas kamu menyadari ketidakmampuan diri. Lantas kamu berhenti berharap. Tapi kamu masih percaya kalo harapan itu masih bisa kamu capai, cuma saja kamu masih kurang mampu.
Disini kamu membutuhkan energi mental yang lebih. Kamu masih terus berusaha, namun kamu sudah mulai pesimis. Semakin lama kamu meyakini bahwa harapanmu tidak bisa untuk kamu gapai. Di titik ini kamu sudah mulai apatis, kamu tidak punya kemampuan dan kamu juga tidak punya kepercayaan tentang harapanmu itu. Sekarang kamu hilang harapan. Begitulah biasanya yang terjadi.
Cara Membangun Harapan yang Hilang
Terus bagaimana cara membangun harapan kembali? Sebelum kamu berharap, deskripsikan terlebih dahulu tujuan kamu mempunyai harapan itu, identifikasi cara mencapainya. Buatlah angan-angan kebahagiaan seperti apa yang bisa kamu nikmati tatkala harapan itu menjadi nyata. Dan sekarang kamu bisa dibilang kamu punya harapan masuk akal yang bisa kamu capai. Dan jika orang mendengar harapanmu, maka mereka juga akan percaya.
Saat kamu hilang harapan. Muailah bicara dengan diri sendiri tentang keberhasilan. Bahwa kamu orang kuat yang bisa dan sanggup menjadikannya nyata. Pikirkan kesulitan yang sedang kamu hadapi, refleksikan strategimu yang mungkin kurang tepat dan mencoba dengan strategi yang lain. Untuk membuat suasana hatimu menjadi kuat, ingatlah pencapaian-pencapaianmu yang terdahulu. Dulu aja bisa, kenapa sekarang enggak?
Dengarkan cerita atau baca buku bagaimana orang-orang yang sukses menghadapi rintangan yang ada. Bangun pertemanan bisa juga dengan keluarga sebagai support system. Temukan role models, atau orang yang pernah sukses yang bisangnya sama denganmu untuk kamu tiru. Ingat-ingat kembali kegagalanmu, tertawaknlah keadaan saat itu ketika kamu lemah, ketika kamu menyerah. Tertawakanlah. Jangan lupa makan dan istirahat, tubuhmu juga berhak untuk tetap kuat. Beri hadiah kepada diri sendiri untuk keberhasilanmu meskipun itu keberhasilan yang tidak signifikan. Selalu upgrade diri dengan menambah wawasan dan keterampilan. Dan yang terakhir namun paling utama, berdo’alah.
Ketika kamu sakit, lemah, tak berdaya, ingin menyerah. Maka berharaplah. Allah akan membimbing orang-orang yang menginginkan perubahan.