People Pleaser, Menjadi Orang Tidak Enakan
People pleaser adalah ketika seseorang berusaha untuk membuat orang lain senang. Bahkan dengan mengorbankan kebahagiaan sendiri untuk mendapat pengakuan dan penilaian positif dari orang lain. Ia berbuat baik, menyenangkan orang lain hanya untuk agar orang lain merasa nyaman. Agar orang tidak menilai negatif tentangnya.
People Pleaser menjadikan kerelaan orang sebagai pusat hidupnya. Apapun kamu lakukan agar orang lain senang dan menerima keberadaannya. Menganggap diri sendiri bukanlah prioritas utama. Ia lupa bahwa dirinya juga berhak bahagia. Ia letakkan nilai dirinya pada pandangan orang lain dengan menggadaikan kebebasannya.

Ciri Umum People Pleaser
Yang ia perbuat adalah tentang bagaimana cara agar orang lain menyenangi dirinya. Dengan menyetujui pendapat, keinginan, atau permintaannya karena khawatir akan mengecewakan atau membuat mereka menjadi marah. Sehingga ia mengabaikan pendapat dan kenyamanan pribadi. Kadang kita memang butuh berbasa-basi, namun jangan sampai merugikan diri sendiri. Hal seperti ini bisa menjadikan seseorang menjadi manusia yang palsu, tidak otentik, tidak asli. Manusia palsu itu tidak mempunyai jati diri.
Tanda-tanda Kamu Itu People Pleaser
Jika kamu sudah paham tentang apa itu people pleaser. Sekarang saatnya menilik kepada diri sendiri apakah kamu termasuk orang kategori People Pleaser atau bukan. Tanda-tanda seseorang yang tergolong People Pleaser ;
Sulit Berkata “TIDAK”
Tidak bisa bilang “tidak” untuk menolak permintaan orang yang sebenarnya kamu tidak mau atau kamu tidak berani berkata tidak. Karena khawatir orang tersebut marah kepadamu, atau menganggap kamu itu orang yang tidak mau bantu, akhirnya kamu dengan terpaksa mengiyakannya. Atau bisa juga kamu berat untuk mengatakan tidak pada suatu hal yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pandanganmu sendiri terhadap suatu pokok permasalahan. Dan kamu takut bergesekan pendapat sehingga kamu memilih menyetujuinya saja.
Rendah Diri
Biasanya terjadi ketika berkelompok. Kamu menganggap diri kurang mempunyai kemampuan daripada yang lain. Sehingga kamu akan menurut apa saja yang diucapkan oleh orang lain tanpa memberikan pandangan pribadimu. Apa-apa, ngikut saja. Jika people pleaser bertemu dengan people pleaser yang lain, masalah tidak akan pernah selesai. Karena akan ada saling lempar kata “terserah kamu saja, saya ngikut”, dan yang lainnya juga akan bilang begitu.
Selalu Setuju
Menyetujui pendapat orang lain dan mengabaikan pendapat pribadi untuk menghindari perdebatan. Memang benar dengan gampang setuju tidak akan ada perdebatan dan permusuhan. Akan tetapi yang salah akan tetap salah dan tidak akan ada perubahan positif yang terjadi. Selalu setuju apapun keputusan yang orang lain buat menandakan bahwa kamu tidak mempunyai pendirian.
Merasa Bertanggung Jawab Atas Perasaan Orang Lain
Kamu akan merasa bersalah jika ada orang yang tersinggung dengan perkataanmu, padahal perkataanmu tidaklah bohong dan melecehkan. Mungkin orangnya saja ayang terlalu sensitif. Namun kamu terus merasa bersalah jika orang lain menjadi sedih. Apalagi ia sedih karena kritik yang kamu sampaikan.
Atau kamu sering menyalahkan diri sendiri atas kemalangan yang terjadi pada orang lain. Misalnya berkata “ini semua salahku, andai aku mendidiknya dengan baik, pasti ia akan lulus sekolah”. Apapun yang terjadi, dia akan mneyalahkan dirinya sendiri. Padahal nyata-nyata orang lain yang bersalah, tapi dia tetap menyalahkan dirinya sendiri.
Meminta Maaf Untuk Hal yang Sebenarnya Tidak Perlu
Misalnya minta maaf sebelum bertanya. Padahal belum jelas kamu itumau bertanya tentang, tetapi sudah minta maaf duluan. Contoh lain, meminta maaf karena kamu makan makananmu sendiri dihadapan orang lain, yang makanan itu hanya cukup buat kamu. Atau kamu meminta maaf untuk hal yang tidak kamu lakukan. Jangan terlalu banyak minta maaf untuk hal-hal yang tidak perlu.
Tidak Punya Waktu Buat Diri Sendiri
Tidak punya banyak waktu luang untuk memikirkan dirinya sendiri karena sibuk memikirkan perasaan orang lain. Sibuk membuat orang lain untuk menyukaimu. Sibuk berfikir bagaimana orang menanggapi apa yang kamu lakukan, apakah bisa menyenangkan orang lain atau tidak.
Butuh Pujian
Membutuhkan pujian untuk merasa berharga. Pengakuan bahwa kamu itu berharga didepan orang lain. Pengakuan bahwa kamu itu sudah memberi manfaat pada orang lain. Sudah bisa membuat orang lain merasa bahagia. Orientasi hidupmu yaitu pengakuan dan pujian dari orang lain. Senang ketika mendengar ucapan terima kasih. Senang ketika orang lain berpendapat bahwa kamu itu orang baik dan perhatian.
Abai Terhadap Perasaan Sendiri
Kamu tidak pernah mengakui perasaanmu sendiri, baik itu saat sedih atau marah kamu mengabaikan perasaanmu sendiri. Perasaan diri sendiri itu tidak penting, asal orang lain menyukaimu.
Siap Sedia Ketika Dibutuhkan
Selalu siap membantu orang lain, namun sungkan untuk menerima bantuan. Punya rasa khawatir merepotkan orang dan menyusahkan orang lain. Khawatir orang lain menilai kalo kamu ini hanya bisa merepotkan orang lain. Jadi merasa sungkan untuk menerima bantuan dari orang lain. Namun ketika orang lain meminta bantuanmu, kamu langsung siap sedia.
Menghindari Konflik
Selalu ingin menghindari konflik. Berusaha untuk nyaman dan rukun dengan orang lain meskipun harus berkorban perasaan, meskipun harus selalu setuju dengan pandangan orang lain. Yang terpenting tidak ada konflik. Dan orang akan tetap menghargai dan mengakui keberadaanmu. Seakan kamu tidak bisa hidup jika ada orang yang tidak menyukaimu.

Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikiran people pleaser ;
Apa yang akan orang pikir tentangku jika aku melakukan ini dan itu?
Bagaimana jika aku bilang tidak, apakah orang akan tetap menyukaiku?
Apakah aku akan tetap menjadi teman / saudara jika aku berkata seperti ini?
Apa orang akan tetap menghargaiku jika aku bertindak seperti itu kepadanya?
Apakah mereka akan marah jika aku punya pandangan yang berbeda dengan mereka?
Aku berharap aku dapat mengatakan “tidak”. People pleaser menuju diri yang tenggelam. Orang akan menganggap remeh orang seperti ini. Orang tidak akan lagi meminta pendapat kepada orang seperti ini, karena telah dianggap akan selalu menyetujui apapun keputusan yang mereka tawarkan. Dan kehadirannya tidak akan diperhitungkan oleh mereka.
Contoh perwujudan people pleaser yang ada di sekitar kita;
Asal bapak senang. Biasanya untuk bawahan /karyawan yang hanya memberi laporan yang baik-baik saja. Memberi laporan-laporan yang menyenangkan hati dengan menyembunyikan laporan yang sebenarnya terjadi. Bagaimana caranya agar atasan merasa senang. Orang dengan mental asal bapak senang, tidak berani menyampaikan dan menapilkan sesuatu apa adanya.
Yes Man. Selalu mengiyakan apa saja yang disampaikan orang lain. Selalu menuruti apa maunya orang lain. Tidak pernah berani mengatakan tidak. Yes man bisa diartikan sebagai orang yang tidak pernah berfikir. Ngikut saja apa kata orang.
Budaya ewuh pekewuh di lingkungan masyarakat Jawa. Tidak merasa enak hati untuk menyampaiakan pendapat dan masukan kepada orang lain. Apalagi kepada orang yang statusnya lebih tinggi. Sungkan kepada orang lain karena merasa tidak selevel. Sungkan jika membuat orang lain menjadi repot atau tersinggung dengan pendapat yang kamu sampaikan.
Dalam budaya timur, tradisi seperti ini sangatlah kuat dan dijunjung tinggi. Ajaran tentang bagaimana mengutamakan dan mendahulukan orang lain, namun jangan sampai melupakan diri sendiri. Konsep dan ajaran seperti tidaklah salah, hanya saja jangan berlebihan dalam implementasinya. Boleh peduli dan mengutamakan orang lain, namun jangan menjatuhkan diri, melemparkan diri dalam kehancuran dengan sengaja.
Perbedaan People Pleaser dengan Altruis
People Pleaser ; membantu orang dengan harapan mendapat balasan seperti yang ia inginkan, baik sifatnya materi/ finansial atau kehormatan dan pengakuan. Pleaser kelihatan seolah-olah mempedulikan orang lain, namun sebenarnya ia hanya ingin mendapatkan balasan. Mengorbankan banyak hal untuk orang lain demi pengakuan yang ia inginkan. Ia melupakan diri sendiri hanya karena ingin orang lain mengakui ia sebagai orang baik, orang yang peduli, dll.
Sedangkan Altruisme ; orang yang mengorbankan dirinya untuk orang lain, namun ia tulus hanya ingin menyenangkan orang lain tanpa mengharapkan imbalan atas kebaikan yang telah ia lakukan. Ia melakukan kebaikan tanpa berfikir bagaimana orang akan kembali bersikap seperti apa kepadanya. Meskipun orang menganggap ia secara negatif, ia tetap melakukan apa yang menurut ia baik bagi orang lain meskipun ia harus berkorban.
Contoh manusia seperti ini adalah orang tua, keluarga dan saudara kita, dan teman sejati. Akan tetapi mereka tidak mengharapkan pengakuan ataupun balasa. Ia senang melihat orang lain bahagia meskipun harus mengorbankan kepentingan mereka sendiri. Karena perlakuan seperti ini berdasar dengan rasa kasih sayang tanpa pamrih. Contoh lain adalah pahlawan. Ia rela berkorban tanpa mengharapkan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu terhadapnya.
Orang biasa menyebut Pleaser dengan pencitraan. Atau jaga image, biar terlihat baik. Ia melakukan sesuatu meskipun ia tidak menyukainya dengan tujuan mendapat citra baik dari orang lain. Menyenangkan orang lain untuk mendapatkan nama baik. Sedangkan altruis tujuan utamanya adalah untuk kebaikan orang lain, ia tidak peduli dengan orang akan menganggap ia seperti apa.
Bedakan people pleaser dengan hal ini;
Kepahlawanan ; orang yang berjuang, berkorban untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Kewajiban ; zakat, pajak adalah contoh kewajiban yang harus dibayar, bukan membayar karena ingin menyenangkan orang lain. Membahagiakan orang tua, ini kewajiban karena Allah yang memerintahkan. Ini tidak termasuk pleaser karena sumber dorongan untuk berbuat adalah hukum, norma, atau aturan.
Cinta ; perasaan yang sama sekali tidak egois, tidak mementingkan dirinya sendiri. Kalo dalam cinta itu masih ada egois, maka belum bisa disebut dengan cinta. Jika ia selalu menghitung apa yang bisa ia peroleh dari kamu, maka sebenarnya ini bukan cinta. Cinta itu hanya peduli terhadap orang yang dicintainya.
Komitmen ; kesepakatan bersama untuk saling membantu, untuk saling bekerja sama dalam meraih suatu tujuan. Jadi komitmen itu melakukan sesuatu bukan untuk sekedar menyenangkan orang lain saja, namun karena sudah melakukan perjanjian bersama.
Sebab seseorang menjadi people pleaser :
Ketakutan dan kekhawatiran. Takut jika orang lain tidak menyukainya, tidak mendapat persetujuan, orang tidak lagi mencintainya. Sehingga ia gadaikan dirinya agar orang tetap menyukainya. Kekhawatiran itu membuat kamu menjadi ingin marah. Ketakutan jika orang akan meninggalkanmu, tidak menyukaimu akan memunculkan kemarahan jika itu benar-benar terjadi. Setelah itu terjadi, maka kamu akan membenci diri sendiri dan membenci orang lain.
Mempunyai mental rendah diri (inferior), tidak percaya diri
Ciri-cirinya sensitif jika orang mengkritiknya. Namun ia akan berlebihan ketika mengkritik hanya untuk menutupi kekurangannya dengan membongkar kekurangan orang lain. Jika orang memujinya maka ia akan merasa terlalu. Karena orang lain tidak mengetahui kekurangannya. Ia suka mencela. Namu ia selalu merasa orang lain membulli/ menganiaya dirinya terus. Memposisikan diri sebagai korban. Ia tidak suka untuk dibanding-bandingkan. Dan cenderung tidak suka berbaur.
Sebab-sebab inferior; sejak kecil selalu dibantah / tidak mendapat persetujuan oleh orang tua dan lingkungannya. Penilaian negatif secara terus menerus. Kekurangan fisik. Kritik yang terus menerus. Selalu merasa dibandingkan. Keadaan ekonomi yang lemah dan status sosial/budaya/ agama yang rendah.
Jika kamu tidak ingin menjadi PEOPLE PLEASER, maka LOVE YOUR SELF. Cintai dirimu sendiri